zhafirah yumna

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
65 Persen Anak Alami Tantrum Akibat Bermain Gedget
Oleh Zhafirah Yumna, Mahasiswa Jurusan Fisika UIN Walisongo Semarang

65 Persen Anak Alami Tantrum Akibat Bermain Gedget

Periode Emas adalah fase krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan kognitif serta fisik anak. Menurut Khasanah (2019) lingkungan juga sangat berperan penting dalam hal perkembangan anak. Pada rentang usia 2 hingga 9 tahun, anak mengembangkan kemampuan bermain bersama teman sebaya, sementara juga cenderung meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Nuraini (2016) menyatakan bahwa pada masa ini merupakan masa proses peniruan yang akan terus bertambah, bukan hanya aspek perilaku yang ia lihat di lingkungannya saja, melainkan dengan tontonan yang orang tuanya berikan. Semakin maju teknologi dan ilmu pengetahuan mendorong manusia menemukan beragam perangkat dan mesin yang dapat mendukung mereka dalam menyelesaikan masalahnya sehingga lebih mudah dan cepat (Helmawati, 2014).

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023. Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%.

Berdasarkan gender, kontribusi penetrasi internet Indonesia banyak bersumber dari laki-laki 50,7% dan perempuan 49,1%. Sementara dari segi umur, orang yang berselancar di dunia maya ini mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40%. Lalu, berusia generasi milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30,62%. Kemudian berikutnya, Gen X (kelahiran 1965-1980) sebanyak 18,98%, Post Gen Z (kelahiran kurang dari 2023) sebanyak 9,17%, baby boomers (kelahiran 1946-1964) sebanyak 6,58% dan pre boomer (kelahiran 1945 sebanyak 0,24%. Sedangkan tingkat penetrasi pengguna internet berdasarkan wilayahnya, APJII menemukan daerah perkotaan masih paling besar dengan kontribusi 69,5% dan daerah pedesaan kontribusi 30,5%.

Dokter spesialis anak I Gusti Ayu Trisna Windiani mengungkap bahwa 65% anak Indonesia mengalami temper tantrum karena penggunaan gadget lebih dari 20 menit per hari. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang terlalu lama dapat mengubah perilaku anak menjadi negatif, sehingga meningkatkan risiko terjadinya tantrum sebesar 0,375 kali lipat. Selain itu, paparan gadget yang terlalu lama juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak anak dan membuat anak sulit untuk fokus. Tantrum pada anak biasanya terjadi karena mereka tidak dapat meregulasi perasaan frustasi yang dialami. Ketika tantrum, anak akan bersikap agresif atau marah. Namun, tantrum juga dapat menjadi perkembangan normal pada anak, terutama pada usia 18 bulan hingga 4 tahun. Jika anak mengalami tantrum lebih dari lima kali per hari dan durasinya lebih dari 15 menit, orang tua harus melakukan pemeriksaan dengan membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk mencegah tantrum berlebihan, orang tua dapat menghindari pemicunya, seperti mengatur waktu khusus bermain gadget, menghindari penjualan snack atau mainan, dan memberikan waktu khusus agar anak boleh bermain gadget. Selain itu, orang tua juga harus memahami kebiasaan anak saat berada di tempat umum dan tidak mengabaikan perubahan emosinya. Konsistensi pola asuh juga sangat penting dalam mencegah kecanduan gadget dan tantrum. Orang tua harus memberikan edukasi kepada anak tentang konsekuensi yang harus diambil jika berperilaku tantrum dan memberikan penekanan bahwa anak tidak boleh melakukan tantrum lagi. Dengan demikian, anak akan lebih mudah menenangkan diri dan tidak mengalami tantrum berlebihan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post