Wisata ku Tak Sekedar Bersenang-senang

Setelah sekian lamanya terkarantina dirumah, lama tak menghirup udara sejuk diluar sana. Kini waktunya untuk melepaskan semua rasa lelah, setelah menerima tantangan yaitu ujian. Apalagi saat ini dimasa kelulusan, untuk mendapatkan sekolah yang lebih baik maka diriku harus memberikan nilai terbaik pula. Berhari-hari waktu ku habiskan untuk fokus pada ujian. Tenaga dan pikiran lumayan terkuras demi mendapat nilai yang pantas untuk meraih peringkat atas. Sudah lumayan lama diriku tak berlibur ke tempat yang jauh untuk melepaskan rasa lelah ini. Di liburan tahun lalu, liburanku telah digantikan dengan karantina. Dan sekarang saatnya menginjakkan kaki diluar sana. Pagi ku di awali dengan suara ombak yang bergemuruh. Suara dan hembusan angin dari laut itu membuat pikiran dan diriku jauh lebih tenang. Manisnya cahaya matahari terbit yang menyinari birunya air laut membuat suasana menjadi lebih berkesan disana. Duduk dan menikmati indahnya bukit dipinggir laut itu salah satu cara ku untuk menikmati mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan. Terlihat betapa sibuknya ketam tengah berlarian kesana kemari, dan terlihat susahnya kerang kecil tengah menggali pasir yang terseret derasnya ombak air laut. Aku senang, aku merasa ekosistem di laut itu masih terjaga dengan baik.

Dengan berjalannya waktu, matahari mulai memancarkan sinarnya menerangi lautan itu. Akupun memutuskan untuk mengitari pesisir pantai itu dan melihat alam sekitar. Saat aku berjalan, tak sangaja kaki ku menginjak sesuatu yang terasa tajam. Ternyata, serpihan gelas yang terpendam pasir. Untung saja kaki ku tak apa-apa, tetapi bagaimana jadinya jika hal itu terjadi pada anak kecil yang tak tau apa-apa. Rasa ingin tahu ku semakin tinggi, pada akhirnya aku melihat daerah pesisir pantai itu cukup jauh. Dan terlihat banyak sampah yang terseret ombak, dan terdampar di bibir-bibir pantai. Kesadaran masyarakat sekitar kurang memadai, sehingga alam pun menjadi korbannya. Kini laut itu tak terlihat bersih lagi, banyaknya sampah kelapa yang berserakan terseret arus air laut mengambang kesana kemari. Lalu, akupun membangun kesadaran pada diriku sendiri. Aku pun berpikir untuk mengamalkan atas apa yang telah diajarkan oleh guruku untuk menyayangi lingkungan ku. Aku pun berinisiatif untuk mengumpulkan dan menyingkirkan sampah-sampah tersebut bersama saudara-saudara ku. Aku takkan berpikir jika waktuku berlibur akan terkuras dengan hal ini, tetapi aku berpikir bahwa inilah salah satu liburanku yang dapat memberikan motivasi orang sekitar untuk tidak mengotori lingkungan. Dengan ini pun, liburanku takkan terasa sia-sia saja, tetapi akan berguna untuk lingkungan dan orang sekitar. Meskipun aku tak bisa membersihkan sampah-sampah itu secara menyeluruh, setidaknya beberapa sampah yang kubersihkan membuat alam ini terlihat lebih bersih dan menambah kenyamanan para wisatawan lain. Kali ini, wisataku tak hanya seru tetapi diriku dapat membuat lingkungan disekitar ku menjadi bersih dan asri lagi.

Profil Penulis

Zarit Salsabillah Azzahro nama lengkap nya. Biasa dipanggil Zarit atau boleh juga dipanggil Salsa.. Dia punya hobi menggambar dan juga mengarang, dalam bidang olahraga dia suka berenang. Dia punya cita-cita ingin menjadi dosen. Dia beralamat di Jl. Penggalang, Dsn. Prapatan, Ds. Asmorobangun Kec. Puncu, Kab. Kediri, Jawa Timur. Cewek kelahiran Kediri 6- Februari- 2007 ini aktif menulis, jika ingin mengenalnya lebih dekat bisa melalui WA 085730043465 Instagram @zarr.005 atau email [email protected].