Tetap Semangat Berpuasa bulan Ramadhan, di Tengah Badai Pandemi
Tetap Semangat Berpuasa bulan Ramadhan,
di Tengah Badai Pandemi
Ramadhan berasal dari kata Ar-Ramadl (الرمض) yang memiliki arti panas. Panas di sini berarti adalah musim panas yang berada di wilayah jazirah Arab. Ramadhan adalah nama bulan kesembilan menurut tahun Qamariyah, yaitu tahun yang berdasarkan perputaran bulan mengelilingi Bumi, pada bulan Ramadhan inilah musim panas yang menyengat ada di bumi Arab. Selanjutnya bulan Ramadhan identik dengan sebuah ibadah yang menjadi rukun Islam ketiga, yaitu puasa. Pada bulan ini seluruh umat Muslim akan berpuasa selama 29-30 hari. Dasar kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan ada pada Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah 2:183)..
Tentang keutamaan puasa Imam Muslim dalam kitabnya Shahih Muslim meriwayatkan sebuah hadist dengan nomor hadits 1151 yang matan hadits tersebut sebagai berikut:
“حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا ضِرَارٌ وَهُوَ أَبُو سِنَانٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ إِنَّ الصَّوْمَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ إِنَّ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَيْنِ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ اللَّهَ فَجَزَاهُ فَرِحَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ”
Artinya : Muhammad bin Fudlail Telah menceritakan kepada kami, Dlirar -yaitu Abu Sinan- telah menceritakan kepada kami, dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id, mereka berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku sendiri kelak yang akan membalasnya.’ Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan, Jika berbuka ia akan gembira, dan jika ia bertemu dengan Allah lalu Dia membalas ibadah puasanya maka ia akan merasa gembira. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada bau minyak misik.”
Di bulan Ramadhan 1442 H kali ini akan berbeda dengan Ramadhan 1440H. Bertepatan dengan pandemi covid-19 menjadikan bulan Ramadhan pada tahun 1441H dan 1442H berbeda dari bulan-bulan Ramadhan sebelumnya. Pengalaman Ramadhan tahun kemarin pedagang takjil yang biasanya ramai berjualan di pinggir jalan, menjadi sepi, kegiatan sholat tarawih juga sangat berbeda, pada tahun-tahun sebelumnya tiap masjid dan mushalla dipenuhi para jamaah dengan berjubel-jubel, tahun kemarin jamaah shalat tarawih dipisah dengan jarak 1 meter, bahkan beberapa mushalla sangat sepi dari kegiatan keagamaan seperti bangunan kosong yang angker, tidak ada suara Qur’an berkumandang dengan kegiatan tadarus dan juga anak-anak TPQ yang biasanya ramai berlarian di sore hari juga tidak nampak batang hidungnya. Meski adanya virus covid-19 yang merubah keadaan di bulan Ramadhan tahun kemarin, insya Allah di bulan Ramadhan tahun ini akan terasa lebih semarak, karena aturan dari pemerintah yang sudah lebih longgar terkait pengendalian covid-19, yang terpenting apapun kegiatan keagamaan yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan tahun ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Walaupun dalam hati kecil saya, saya sangat berharap kegiatan pendidikan selama bulan Ramadhan pada tahun berikutnya tetap dihentikan, meskipun covid-19 sudah dapat dijinakkan. Karena banyak siswa-siswi muslim yang tidak berpuasa secara terang-terangan dengan alasan tidak kuat berpuasa saat belajar di sekolah, padahal itu hanya sekedar alasan omong kosong, tidak ada ceritanya orang mati karena berpuasa di bulan Ramadhan. Bahkan banyak teman-teman di madrasah kami yang berprestasi tinggi rutin melaksanakan puasa Sunnah tiap hari Senin dan Khamis.
Profil Penulis
Zarit Salsabillah Azzahro nama lengkap nya. Biasa dipanggil Zarit atau boleh juga dipanggil Salsa. Dia lahi pada 06/Februari/2007 dan bersekolah di MTsN 7 Kediri. Cewek tersebut beralamat di Jl.penggalang, Dusun, Prapatan, Ds, Asmorobangun, Kecamatan, Puncu, Kabupaten Kediri. Alamat E-mainya [email protected] dan WhatsApp 085730043465.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar