Sejarah
Chapter 1 Sejarah
Black Zero merupakan makhluk dari dunia lain, yang bertelinga elf, kadang setiap makhluk Black Zero akan memiliki darah keturunan dari keluarganya yang memiliki sihir dan kekuatan tertentu, namun makhluk itu berbadan layaknya manusia. Menurut sejarahnya, Black Zero ditemukan oleh seorang herbalis cilik yang mencari tanaman obat-obatan di hutan bersama temannya untuk kebutuhan penelitiannya. Mereka adalah Akaba dan Makora dua anak herbalis dari desa yang pergi ke pulau Papua hanya untuk mencari tanaman herbal demi kesembuhan kakek dari teman mereka. Akaba dan Makora yang tengah mencari-cari tanaman Phaleria Macrocarpa Boerl dihutan Papua,Indonesia tak sengaja ada salah satu dari kelompok Black Zero berukuran kecil yang sedang berlarian. Makora pun tak sengaja melihatnya disamping pohon.
“Akaba, kamu lihat itu!” tanya Makora.
“Apaan sih ga ada apa-apa lah..” jawab Akaba tanpa sedikitpun menengok ke arah Makora.
“Lihat dulu kenapa ih!! Ada makhluk aneh, telinganya kayak elf lucu ih coba lhat!!” kata Makora.
“Ish aneh-aneh aja mana ada kayak begitu udahlah kita fokus aja cari tanamannya.
Akaba pun melanjutkan perjalanannya. Tanpa ia sadari, Makora telah menghilang mengejar dan mencari tahu tentang makhluk itu. Akaba pun kebingungan karena, ia didalam hutan sendirian dan Makora telah pergi.
“Waduhh.. gimana nih Makora kemana sih” ujar Akaba dan mengomeli dirinya sendiri.
Akaba pun mencari Makora terlebih dahulu. Selama berjam-jam dari pagi hingga matahari diatas kepala, Akaba terlihat kelelahan karena telah mencari Makora hingga ia mengitari hutan yang sangat luas. Akaba pun duduk disebuah pohon. Pohon itu sangat besar dan daunnya pun juga berbeda dengan daun pohon-pohon semestinya.pohon itu berdaun biru dan memanjang pohon itu, juga memiliki buah yang berwarna merah. Perbaduan yang sangat indah, akan tetapi pohon tersebut merupakan pohon aneh yang sangat jarang ditemui oleh orang. Buahnya pun tak berbuah pada ranting yang bertumbuhan daun, melainkan dari batang pohonnya langsung. Akaba yang tengah duduk dibawah pohon itu tidak menyadari adanya keanehan dalam pohon itu, karena ia sudah sangat bingung memikirkan Makora yang menghilang dari pagi hingga siang. Akaba dibawah pohn tersebut tengah beristirahat meninum air dan terlihat merenungi keadaannya kini. Rasa menyesal telah mengekangnya dala kondisi kelelahan dan ketakutan.
“Bodoh, memang bodoh kenapa aku tadi tak menyusul Makora saat dia memanggilku? Aku memanglah bodoh!!” kata Akaba dalam hati.
Beberapa menit kemudian, Akaba menghadapkan pandangannya keatas.
“Biru.. seperti langit, dalam keheningan dan kesendirian” kata Akaba dalam hati.
“Lah.. daunnya berwarna biru, apa ini tanaman langka itu? Mending aku cek dan jika benar aku akan segera pulang dan meminta bantuan untuk mencari Makora.” Ujar Akaba dibawah pohon itu sendirian.
Dengan tak sengaja, buah dari pohon tersebut jatuh dan menimpa kepala Akaba. Tak disangka buah dari pohon tersebut berisikan sebuah tulisan, dimana tulisan tersebut merupakan sebuah petunjuk bagi Akaba untuk mencari Makora.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Uwaaaa.. lanjut!!!!! Semangat, 'ya! ♡