Inspiration
Inspiration
▷Chapter 1
Cerahnya hari angin berhembus kesana kemari. Dibawah terik panas matahari yang bersinar diatas sana. Seorang anak kecil tengah menuliskan seluruh kisahnya dibawah pohon apel itu. Hanya dengan teman buku dan pensil ia duduk disana tak lupa juga senyum manis yang selalu nampak diraut wajah Richan. Tidak dibilang jarang dan juga sering Richan memang selalu menuliskan seluruh kisahnya dibawah pohon apel itu. Pada usianya yang masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar Hirmara, Richan sudah mempunyai kemampuan untuk menjadi penulis terkenal sehingga Richan selalu menjadi perhatian banyak orang dan anak-anak sekolah dasar Hirmara. Richan terkadang menghabiskan waktu istirahatnya disekolah dengan menulis. Richan merupakan anak yang ceria, namun terkadang dia suka menyendiri untuk melanjutkan karyanya. Ada juga anak yang tidak menyukainya akibat rasa iri dan dengki atas karya Richan yang sudah membuat banyak perhatian orang. Banyak anak yang termotivasi dari Richan untuk menjadi anak yang selalu ceria dan berkarya. Pada saat Richan tengah menulis kisahnya ditaman sekolah, Richan dihampiri oleh salah satu anak yaitu Cizuru. Cizuru merupakan teman sekelas Richan tetapi, mereka jarang sekali berkomunikasi karena, Richan adalah seorang yang terkadang suka menyendiri saat tengah menulis sehingga Richan jarang sekali dapat bermain bersama temannya saat jam istirahat. "Hay! Richan" panggil Cizuru. Richan pun kaget mendengar teriakan Cizuru yang tiba-tiba muncul didepan Richan. "W-woahhh.. aaa.. anoo.." Jawab Richan dengan gemetaran. "Ahh.. maaf aku tidak bermaksud mengejutkanmu.." ujar Cizuru dengan raut wajah yang ketakutan. "O-ohh.. iya.. maaf juga membuatmu takut, ada apa kamu menghampiri ku Cizu?" Tanya Richan sambil cepat-cepat merapikan buku yang dibuat ia untuk menulis cerita. "Eh..em.. kenapa si kok langsung dirapiin, lanjut aja lah.. gapapa kok aku cuman pengen liat Richan nulis.." kata Cizuru. "Emm.. ngga nanti aja gapapa.." jawab Richan. "Emm.. maaf jadi ganggu waktu Richan nulis deh..." Ucap Cizuru dengan nada merasa bersalah. "Gapapa kok.. santai aja aku nulis cuman buat seneng-seneng aja kok.." jawab Richan lagi. "Hmm.. Richan kalo nulis tuh dapat ide dari mana aja sih? Kok bisa nulis banyak gitu.. jadi pengen kayak Richan.. kasih aku bantuin aku dong Rima.." kata Cizuru sambil memohon-mohon pada Richan. "Ee..etto.. okelah, nanti kamu temuin aku sehabis pulang sekolah". Jawab Richan dengan sedikit bimbang, karena Cizuru langsung memanggil nama aslinya. Richan jarang sekali dipanggil nama aslinya seperti Rima atau Chanzara dari dia kecil semua orang sudah mengenalnya dengan nama Richan dari kecil hingga dewasa. Memang Richan tidak suka jika ia sedang menulis, dan tulisannya tengah dilihat oleh seseorang meskipun seseorang tersebut adalah temannya sendiri.
Sepulang sekolah, Cizuru menunggu Richan didepan gerbang sekolah. "Duh.. lama banget sih.. udah 5 menit juga kutunggu dia dari tadi" ujar Cizuru sambil makan coklat dipinggir pagar. Beberapa menit kemudian Richan pun datang dan membawa banyak makanan dikantong plastik yang dibawanya. "Ahh.. maaf.. Cizuru nungguin lama ya?" Kata Richan dengan cengar cengir. "Eumm.. lima jam kutunggu Richan disini. Lama banget, Richan dari mana si kok ga dari dalam sekolah?" Tanya Cizuru dengan nada agak kesal. "I-iya tadi aku dari supermarket beli makanan buat kita makan nanti biar gak bosen sih" jawab Richan. "Emm.. yaudahlah ini jadi gimana?" Tanya Cizuru. "Kerumahku aja lah gapapa ini kan udah lumayan sore nih, nanti kamu bisa hubungin orang tua mu dulu biar ga dicariin pulangnya diantar sama ayahku aja.." ujar Richan. "Oke sip" jawab Cizuru. Lalu mereka bersama-sama ke rumah Richan untuk belajar menulis. Sesampai dirumah Richan, Cizuru belajar menulis dengannya sedikit demi sedikit. Beberapa waktu kemudian Cizuru menceritakan semua tentang dia yang kini telah terinspirasi oleh karya-karya yang dibuat Richan. Setelah itu tiba-tiba Cizuru bertanya pada Richan "Richan.. kamu mau jadi temanku ngga? Eumm... Aku pengen banget jadi sahabat mu cuman kita baru dekat, jadi kalo nggak mau juga ngga apa-apa kok aku pengen aja punya sahabat yang seru, baik dan menginspirasiku seperti Richan. Aku dari dulu sering lihat Richan diam-diam dibawah pohon apel, aku malu menghampiri Richan" Kata Cizuru. "Ehh.. kok gitu sih.. gausah ragu gitu lah.. santai aja sama aku, aku mau kok jadi sahabat kamu. Gimana kalau besok kita berangkat sekolah bersama?" Tanya Richan dengan senyum manisnya. "Yang bener? Wahh mauu dong yeeeeyy!!" Ujar Cizuru dengan senang gembira.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar