Husbu Inspired Chapter 1
Chapter 01: Sahabat Baru
Amaya merupakan seorang gadis yang duduk dibangku kelas tujuh. Dulunya, Amaya memiliki sahabat dari TK. Etsuko anak yang amat ceria sama seperti Amaya. Mereka selalu bersama-sama kemanapun selama 8 tahun lamanya, bahkan orang tua mereka pun juga sering bersama-sama. Amaya dulu sangat mengidolakan orang yang menjadi dokter. Dia mempunyai mimpi untuk menjadi dokter dan Etsuko yang teringin menjadi guru. Selama itu mereka selalu bersama tanpa ada kata pisah. Namun, kini telah berubah seketika akibat perbedeaan sekolah antara merka yang amat jauh. Saat duduk dibangku kelas enam Amaya mengikuti sebuah perlombaan yang sama dengan Etsuko di sebuah sekolah yang sama. Saat itu juga mereka sudah nampak akan terpisahkan, dari hasil test yang berbeda Amaya berada dibawah jauh dari Etsuko sehingga mereka tidak dapat memasuki sekolah yang sama. Dengan keadaan ayah Ettsuko yang suka berpindah tempat kerjanya sehingga Etsuko harus mengikuti orang tuanya dan akan berpindah tempat tinggal yang cukup jauh dari tempat tinggal Amaya. Padahal mimpi mereka sangatlah tinggi ingin selalu bersama-sama apapun keadannya. Dari situ mimpi mereka telah dilenyapkan oleh takdir. Kini Amaya sedang sendiri, kesepian tanpa teman, yang biasanya ceria dan selalu bermain bersama Etsuko sekarang sudah tak ada lagi suasana dimana Etsuko dan Keiko bermain bersama seperti dahulu kala.
Amaya merasa sangat sedih karena kehilangan salah satu sahabatnya tersebut. Apalagi dalam satu Minggu kedepan Amaya harus pergi ke sekolah barunya untuk memulai ajaran baru. Dia adalah anak yang pendiam meskipun sudah beda cerita kalau sama anak yang udah dia kenal. Dia juga tipe anak pemalu dan susah berkenalan dengan sesuatu yang baru. Tak kaget jika ia susah mencari teman saat disekolah barunya nanti, karena ia tidak akan memulai perkenalan dirinya jika temannya lah yang akan memulainya terlebih dahulu. Sebenarnya, hanya masalah itu yang selama ini ia permasalahkan, tidak rumit dan tidak susah, hanya saja dia tak mau merubah sikapnya yang susah berinteraksi pada orang baru. Saat hari Senin, dimana Amaya akan memulai semua dari hal yang baru. Mulai dari sekolah yang baru, lingkungan, guru, bahkan teman baru. Ia berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya, diantar oleh kedua orang tuanya. Amaya terlihat grogi dan tangannya pun dingin saat dipegang. Saat Mama Amaya menggandenganya untuk mengantarnya ke depan gerbang sekolah.
“Loh.. kenapa kok tangan Amaya dingin? Amaya takut ya?” tanya Mama Amaya.
“Ee.. enggak kok Ma.. biasa aja..” jawab Amaya dengan raut wajah yang agak bingung.
“Yang bener loh... Amaya ga boleh takut kan udah SMP masa kayak anak SD lagi sih?” ujar Mama Amaya.
“Nggak kok Ma.. santai aja” jawab Amaya.
Namun, sesampai di sekolah Amaya nampak takut dan tak mengeluarkan secuil kata. Pada akhirnya saat ada guru datang dan semua murid akan memperkenalkan dirinya masing-masing. Saat itu ada salah satu anak yang terlambat. Anak itu lari menuju kedalam kelas dan langsung saja duduk dibangku kosong disamping tempat duduk Amaya. Dari kejadian itu lah mereka sekarang menjadi sahabat.
Pada saat itu anak itu langsung saja bertanya pada Amaya.
“Hey apa udah mulai dari tadi kelasnya?” tanya anak itu.
“Hmm.. nggak sih.. baru aja dimulai..” jawab Amaya dengan suara agak grogi. Dalam hati Amaya berkata
“Ish anak ini gak takut apa padahal belum kenal udah langsung tanya-tanya aja” fikirnya.
Sesaat jam istirahat anak itu berkata pada Amaya “Ehh.. nama kamu siapa nih?”tanya anak itu.
“Namaku.. Amaya.. k-kalo kamu?” tanya Amaya balik.
“Aku Keiko, salken yaa” jawab Keiko.
“Oh iya salken juga” jawab Amaya.
“Ahahah namanya kayak cowok dong” ujar Amaya dalam hatinya. Dari kejadian tidak dengan tidak disenga itulah Amaya telah bisa mendapatkan seorang sahabat bsru yang saling menghargai dan bersama. Mungkin dalam diri Amaya sudah tak terlalu memikirkan atas hilangnya kebersamaan antara sahabat lamanya. Akhirnya Amaya menemukan slah satu anak yang sama dalam kelasnya. Keiko Nebuko, iya Keiko adalah salah satu anak dari kelas yang sama dengan Amaya. Keiko adalah anak yang dapat dibilang cukup sama dengan Amaya, hanya saja Keiko memiliki keberanian dan jiwa yang santai, anak yang agak pendiam (kalau gak kenal aja sih), kalau udah saling kenal bakal jadi anak yang receh sama seperti Amaya. Masih sama dengan Etsuko, Keiko selalu bersama dengan Amaya kemana pun dan dimanapun. Dari berangkat hingga pulang sekolah mereka juga akan bersama-sama. Kadang kala banyak orang berkata mereka adalah anak kembar, dari mata kecilnya hingga tingkah laku recehnya yang sama.
Setelah beberapa bulan Amaya berada disekolah barunya dia sudah mulai bisa beradaptasi. Saat pagi hari Amaya berangkat ke sekolah dia melihat Keiko sudah berangkat dan berada di tangga atas.
“Oiioioi Kenee!!” teriak Amaya terlihat dari lantai bawah meneriaki Keiko dengan wajah ceria dan sedikit mengejek.
“Oioi bocah receh” jawab Keiko dengan nada dan raut wajah malas.
“Padahal namaku Keiko, bisa saja dia panggil namaku seenaknya dasar bocah autis” kata Keiko dalam hati.
Tuingg!! “Eumm..” gumam Keiko.
“Haa!! Apa tadi kau bilang aku bocah receh. Ha?!?!?! Jelaskan woii!!” Amaya muncul secara tiba-tiba dibelakang Keiko dan berteriak kencang-kencang dengan rasa kesal karena dipanggil bocah tengik.
“Owh... whoaa!! Kau juga sama!!?! Aku Keiko lah bukan Kene bocahh !!” balas Keiko kepada Amaya.
“Hilih kau nii” kata Amaya.
“Apa-apa? Bikin kaget aja ish” ujar Keiko.
“Ahahahaahahha.....” Amaya tertawa terbehek-behek setelah kejadian tadi.
“Ehm.. emm ..” gumam Keiko melihat Amaya yang terbehek-behek setelah mengejeknya dan sedikit menahan ketawanya.
“Ahahahay ahahhahah” tetap saja Amaya tertawa terbehek-behek tanpa henti dihadapan Keiko.
“Em.. ehm..ahahhahahhahahhahh” Keiko pun malah ikut-ikutan tertawa didepan kelas mereka berdua.
“Ish bocah receh kumat nih” kata Tori bocah nolep yang tiba-tiba aja datang dari dalam kelas.
Setelah itu bel sekolah pun sudah berbunyi dan semua anak masuk kedalam kelas masing-masing. Dalam kelas Keiko dan Amaya dalam satu bangku bersandingan.
“Woi Amaya napa kau tadi panggil namaku jadi Kene? Kenapa dah?” tanya Keiko pada Amaya.
“Sebagai teman dan sahabat baru harus ada nama panggilan yang keren, dan nama kau jadi Kenee” ujar Amaya dengan sangat gembira.
“Hilih kau ni, nama kau sekarang jadi siapa yaa yang keren hmm.. nahh jadi Mamay aja dah” kata Keiko sembari tertawa.
“Astaga kenapa jadi kayak alay gitu dah” bisik Amaya dengan lirikannya pada Keiko.
“Hilih bocah receh lu aneh-aneh aja dah” kata Keiko.
Sepanjang pelajaran di kelas dimulai, Amaya bercanda dengan Keiko disela waktu.
“Hey apa nih jangan rame nanti dimarahin Bu Maru lagi” kata Nuri cewek yang duduk dibangku depan Amaya.
“Ehehe iya maaf maaf” jawab Keiko.
“Kau sih receh yang mulai, awas nanti kalo kena marah” bisik Keiko pada Amaya.
“Aku lagi yang kau salahin kesel ih” saut Amaya dengan berbisik-bisik.
Setelah jam pelajaran berlalu, ada salah satu guru mapel yang tidak hadir, karena itu di kelas Amaya ada waktu dua jam yang kosong. Saat itu Keiko sedang bercerita tentang “husbu”.
“May kau punya husbu apa ngga?” tanya Keiko.
“Hah? Husbu apaan? Mana aku tau ish” jawab Amaya.
“Oooowh.. jadi kamu ga pernah nonton anime yah?” tanya Keiko lagi.
“Nggak, emang anime apa? Baru tau aku” ujar Amaya dengan muka polosnya.
“lih ilih jangan polos-polos gitu ih masa kamu anime gak tau sih? Anime itu yang kayak kartun itu loh tapi anime kartunn dari Jepang, subtitlenya pun pake bahasa Jepang” ujar Keiko.
“Ohh gak tau” jawab Amaya dengan PD nya.
“Kau pernah lihat di televisi gak sih yang karakternya dua dimensi?” kata Keiko.
“Tau lah banyak, emang kenapa?” tanya Amaya.
“Ya itu lah Mamay yang namanya anime. Gitu aja masih bingung.. hadeh” kata Keiko.
“Ya maaf kan aku ga tau” ujar Amaya.
“Lah husbu itu apaan ?” tanya Amaya lagi.
“Kalau husbu itu karakter di anime cowok yang difavoritin kayak aku nih punya favorit karakter di anime, itu namanya husbu”. Ujar Keiko pada Amaya.
“Oohh jadi nama karakter favorit kau tuh husbu? Bener gak?” ujar Amaya.
“Ya nggak gitu juga ih konsepnya” kata keiko.
“Katanya tadi gitu gimanasih” ujar Amaya.
“Ya tapi kan bukan itu maksudku Mamay” ujar Keiko.
“Yaterus apa?” tanya Amaya lagi.
“Udahlah cari di google biar gak bingung” kata Keiko.
“Oh oke deh” jawab Amaya.
Keiko merupakan anak yang suka menonton anime yang sering ia ceritakan pada Amaya, tapi sayang saja Amaya tidak terlalu faham dengan cerita Keiko.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar