Zalfa Zeta Pralita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bab 1: Sebuah Impian

Bab 1: Sebuah impian

Waktu istirahat telah tiba, Fani hanya diam di kelas sambil menggambar sebuah desain baju. Ya, kalian pasti tau apa cita-cita Fani!. Cita- citanya Fani ialah menjadi seorang desainer terkenal, karena ia ingin membanggakan dan menaikan derajat kedua orang tuanya , karena ayahnya hanya bekerja serabutan dan ibunya berjualan kue keliling. Karena itu juga tidak suka Jajan saat jam isitirahat, mengingat pekerjaan ayah dan ibunya itu hanya cukup untuk makan sehari – hari.

Skip

Kini Fani sedang berada di toilet sekolah, ia sedang berusaha membersihkan baju seragam dan jilbab putihnya itu dari noda minuman berwarna orange. Iya, ini adalah ulah Yuzu seseorang yang selalu membenci Fani, entah apa alasanya. Jadi begini ceritanya.[ flashback on]

Ketika Fani sedang menggoreskan pensilnya itu di kertas, Tiba-tiba ada seseorang datang. Fani telah menduga bahwa yang datang itu ialah Yuzu, dan benar saja itu Yuzu. Yuzu langsung berbicara,”ha..,ha..,ha.., kasian ga bisa jajan!” Ucap Yuzu sambil tertawa. Fani hanya diam, karena ia tidak mau jadi orang emosian.

“Sini..., mana sini....,” ucap Yuzu kepada Leila. Leila pun menyodorkan sebuah es jeruk.

“Nih buat kamu.” Ucap Yuzu dengan menumpahkan es jeruk itu ke Baju dan jibal putih Fani. Baju fani pun basah dan berwarna orange. Fani pun segera belrlali dan pergi ke kamar mandi.[ flashback off ]

Kini Fani masih membersihkan baju dan jilbabnya, tetapi noda itu susah untuk di bersihkan.

Tiba tiba, ada seseorang datang dan berbicara,” Fani maafin aku, aku g bermaksud gitu. Aku itu di ancam sama Yuzu, kalo ga bantuin dia , papahku akan di pecat sebagai supir nya dia.” Ucap Leila.

“ia gapapa kok”ucap Fani.

“Ya udah, Ayo ke kelas, ini udah waktunya mauk kelas . Kalo bajuku biar nanti aja aku cuci di rumah.”ucap Fani dengan ikhlas memaafkan leila dan Yuzu.

Fani dan Leila pun segera berlari menuju kelas. Tiba-tiba..., di depan pintu kelas sudah ada ibu Nia. Fani dan leila pun terkejut.

“Dari mana kalian, kenapa telat. Ayo ikut ibu ke kantor!!!” ucap bu nia dengan nada keras.

Skip sampai kantor guru

“ Fani, Leila kenapa kalian telat masuk kelas dan kenapa baju kamu kotor fani!!!” Ucap bu nia

Dengan memberanikan diri fani menceritakan kejadian tadi,”jadi gitu bu ceritanya.” Ucap Fani.

“Bu tapi jangan hukum Yuzu, lagian nanti baju saya bisa di cuci pakai pemutih dan akan bersih kembali. Pliss yah bu, jangan hukum Yuzu.”Ucap Fani.

“Iya ibu ga akan hukum Yuzu, tapi ibu akan beri surat kepada ayahnya.”ucap bu Nia

“Tapi bu.....” ucapan Fani terpotong.

“ ya sudah, kalian ke kelas, ibu mau mengambil suratnya dahuli.” Ucap bu nia.

Kring...., kring..., kring..., tanda bel pulang berbunyi.Fani dan teman- teman pun berdoa, yang di pimpin oleh Iwan, ketua murid kelas Fani.

Setelah berdoa selesai, murid- murid di kelas Fani berhamburan ke luar kelas.Fani mengajak laila untuk pulang bareng karena rumah laila dengan Fani tidak terlalu jauh.

“Laila pulang bareng yuk....!” ucap Fani.

“ayo.” Ucap Laila.

Mereka mulai melangkahkan kakinya menuju kerumah.Setelah beberapa sesat mereka berjalan, Laila membuka mulutnya.

“Fan....” Ucap laila

“ Apa.”ucap Fani sambil berjalan

“Itu loh, soal tadi.” ucap Laila.

Seketika, langkah kaki Fani pun terhenti.

“Fan, aku kepikiran terus soal tadi, ucapan bu Nia. Katanyakan Bu Nia akan Beri surat ke Papahnya Yuzu.” Ucap Laila dengan Gelisah.

“Ya, terus.”ucap Fani.

“Kok ya terus sih, Kita sedang terancam nih, gimana kalau kita di jahatin sama Yuzu.”ucap Laila, dengan kepanikannya yang membuat Fani Tertawa.

“Kok malah ketawa!!!” ucap Laila.

“Aku lucu liat kamu panik..., hehehe.” “Gini yah Laila,Kalau kata ibuku, kita tidak boleh takut sama orang, seharusnya kita takut hanya kepada allah.Terus Kalau soal Yuzu itu, kita ga boleh takut sama dia. Insya allah, kita gapapa. Kamu terus berdoa aja.” Ucap Fani panjang lebar menjelaskan kepada Laila, agar Laila tidk cemas dan kepikiran terus. Walaupun Fani pun sedikit takut, tapi ia inget, kata-kata ibu. Bahwa kita itu harus jadi orang berani dan percaya diri.

“Oke, siap bu ustazah.” Ucap Laila, Dan kecemasannya pun mulai mereda

“ Ya udah kita lanjut jalan, soalnya kita belum solat dzuhur.”ucap Fani. Mereka pun melajutkan berjalan.

“Dah Fani.....”ucap Laila yang mulai masuk kerumahnya.

Fani pun membalasnya dengan lambayan tangan. Setelah itu Fani pun segera Pulang kerumahnya Yang Berjarak tidak jauh dari rumah Laila.

Sampai rumah...

“Assalamu’alaikum.....”Ucap Fani. Tapi tampaknya tidak ada yang menjawab. Fani Fani pun pergi ke kamarnya, untuk mengganti bajunya yang mau ia cuci itu.Setelah itu fani pun melakukan solat Dzuhur membuka kotak tabungannya dan berdoa. Selanjutnya Fani mengambil uang 2 ribu untuk membeli pemutih baju. Kini, uang simpanan Fani tinggal 10 ribu lagi.

Skip

“Assalamu’alaikum bu, mau beli pemutih baju, berapa?” Ucap Fani.

“2 ribu aja neng, emang buat apa.” Ucap Bu wani,pemilik warung. “itu buat, baju saya, kena tumpahan es jeruk.”Ucap Fani, sambi menyodorkan uang 2 ribu. Dan Fani pun segera beranjak pergi

“Tunggu dulu neng.” ucap bu Wani, lalu masuk kedalam.

Fani pun menunggu Bu Wani. Tak Lama kemudian Bu wani pun keluar sambil membawa keresek

“ ini baju seragam buat kamu, waktu itu ibu beli tapi tidak cukup di anak ibu.” Ucap bu wani, sambil menyodorkan keresek yang isinya baju.

“ Makasih bu, sebagai gantinya ibu mau di bantuin apa.” Ucap fani sambil tersenyum.

“Tidak susah neng.” Ucap Bu Wani.

“Assalamu’alaikum bu.” Ucap Fani

“Wa’alaikum salam.” jawab bu Wani

Didalam hati Bu Wani,”Mulia sekali hati kamu neng, ibu Wani doakan semoga kamu sukses.”

Fani pun pulang dengan gemibira. Karena ia memiliki baju seragam yang baru.”ya allah, terima kasih , atas nikmat yang kau berikan.Ya allah, semoga aku bisa menggapai cita- citaku menjadi desainer, aamiin”.ucap Fani.

Fani pun kembali berjalan menuju rumahnya. Setelah beberapa saat kemudian Fani pun sampai di rumahnya.Tak lupa mengucapkan salam.

“Assalamu’alaikum....” “eh ibu sudah pulang.”ucap Fani.

“Wa’alaikum salam.” “iya ibu sudah pulang, kamu dari mana”. Ucap ibu.

“ini bu,Fani sudah membeli pemutih baju, buat baju Fani yang di tumpahin es jeruk oleh Yuzu.”ucap Fani

“ oh gitu, tapi kamu ga boleh dendam, ikhlasin aja”. Ucap Fani. “ iya bu, lagian tadi Fani di kasih seragam sama Bu Wani Yang Punya Warung.”Ucap Fani.

“Alhamdullilah”.ucap ibu.

“BU..., Fani ke kamar dulu mau ngerjain PR.”ucap Fani

Ibu pun mengangguk.fani pun segera pergi kekamar.

Setelah selesai mengerjakan PR , Fani langsung membuka buku tulis yang biasa yang pakai untuk menggambar. Fani pun menggambar beberapa baju yang sangat indah, Lalu ia pun bermimpi lagi ingin menjadi desainer.

Fani pun berdoa agar mimpinya itu terwujud.”ya allah, semoga mimpiku itu terwujud, aamiin.”ucap Fani

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post