Navigasi Web
Islam dan Pembangunan Demokrasi  Keterkaitan Nilai-Nilai Pancasila Dengan Ayat-ayat

Islam dan Pembangunan Demokrasi Keterkaitan Nilai-Nilai Pancasila Dengan Ayat-ayat

Kita semua telah mengetahui bahwasannya Ideologi Pancasila adalah sebuah ideology yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kemerdekaan pada tanggal 1 Juni 1945 yang berawal dari peristiwa sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonseia (BPUPKI). Ideologi pancasila juga menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya Ideologi Pancasila maka Indonesia menjadi Negara yang berdaulat dan menjadi Negara kesatuan sehingga memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang bemakna berbeda- beda tetapi satu jua. Hal itu menandakan bahwa ideologi pancasila memiliki makna yang sangat mendalam bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ideologi Pancasila memiliki lima rumusan dasar Negara yaitu;

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan Yang Dipimipin Oleh HIkmat, Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Hal tersebut menandakan bahwa Ideologi Pancasila memang dibentuk untuk menyatukan masyarakat Indonesia yang memiliki jenis ragam budaya, adat istiadat, suku hingga agama yang berbeda-beda, maka tidak heran lagi bahwa Negara Indonesia dikenal sebagai Negara paling toleransi di dunia. Tetapi dibalik pembentukan Pancasila juga memiliki hubungan dengan ajaran yang terdapat dalam Agama Islam, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembentukan Pancasila memiliki hubungan dengan ajaran Agama Islam, sehingga banyak yang mengatakan bahwa di dalam setiap sila-sila Pancasila sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran Agama Islam karena Pancasila sendiri memiliki keterkaitan dengan apa yang ada di dalam Al-Qur’an seperti sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan dapat dikaitkan dengan Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4. Maka kita bahas Apa saja nilai-nilai dalam pancasila yang terdapat didalam Al-Qur’an.

1. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Sila pertama ini dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dari ketuhanan maha esa adalah sebuah konsep ketuhanan bahwa tuhan itu maha esa dan yang di maksud esa sendiri adalah tuhan yang satu, yang maha berkuasa, dan yang maha mengatur segalanya. Konsep ini juga terdapat dalam Al-Qur’an Ayat 1-4 yang beranggapan bahwa Allah itu satu dan tidak ada penggantinya, Allah itu maha esa yang tidak dilahirkan, dan hanya kepada Allah kita meminta pertolongan. Maka konsep ketuhanan dari pancasila sangat berkaitan dengan Al-Qur’an.

2. Sila kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”

Sila kedua ini dapat ditemukan di Al-Qur’an dalam surat Al-Maidah Ayat 8 yang menjelaskan bahwa Allah memerintahkan untuk berlaku adil kepada sesama manusia dan saling menghormati antara umat manusia sehingga terciptanya suasana yang damai, maka secara makna sila ke dua ini mengajarkan kita untuk tidak berlaku sewenang-wenang yang dapat menimbulkan pertikaian bagi masyarakat Indonesia dan selalu bersikap adil, baik dalam hukum maupun hal yang lain dan memiliki rasa kemanusiaan kepada sesama manusia.

3. Sila ketiga "Pesatua Indonesia"

Sila ketiga dapat ditemukan nilainya dalam surat Al-Imran ayat 103 yang berbunyi “Berpegang tegunglah kalian semua dengan tali Allah dan jangan bercerai-berai” ayat tersebut menjelaskan tentang perintah untuk selalu berpegang teguh agar menjadi sebuah kesatuan yang utuh dan juga agar tidak bercerai-berai sehingga mengakibatkan rasa persatuan itu hilang, maka hal ini sangat berkaitan dengan sila ketiga yaitu bahwa menjadi rakyat Indonesia kita tidak boleh hilang rasa peduli dan rasa saling menjaga agar terbentuknya makna dari sila ketiga.

4. Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”

Sila keempat juga dapat ditemukan dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuara ayat 38 yang berbunyi “Dan orang-orang yang bertakwa kepada tuhannya dan mendirikan sholat dan urusan mereka adalah musyawarah di antara mereka sendiri dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka” ayat ini sejalan dengan makna dari sila keempat yaitu bahwasannya jika kita memiliki sebuah urusan maka kita dianjurakan bermusyawarah untuk menghadapi hal-hal yang sifatnya itu penting.

5. Sila Kelima “Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”

Sila Kelima juga berkaitan dengan isi ayat Al-Qur’an yang berbunyi “Sesungguhnya Allah menyuruh (Kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan diamelarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.” (Q.S An-Nahl:90) bahwasannya ayat tersebut menjelaskan tentang keadilan dan melarang kita untuk berbuat perbuatan yang keji dan memberi pertolongan terhadap manusia maupun hewan atau tumbuhan. Ayat tersebut sangat sejalan dengan sila kelima karena memerintahkan rakyat Indonesia berlaku adil kepada sesame rakyat Indonesia sendiri, karena kita menjaga nama kesatuan yang berarti kita harus bersatu dalam hal apapun itu.

Maka dapat kita ketahui bahwasannya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila juga memilki makna yang sesuai dengan apa yang ada di dalam Al-Qur’an, sehingga pancasila menjadi dasar Negara yang tidak dapat dirubah ataupun diperbarui karena telah mengandung makna yang dalam bagi masyarakat indonesi dari berbagai suku,etnis, budaya, dan agama. Walaupun dalam garis besar Indonesia adalah termasuk Negara yang penduduknya dari umat Muslim, akan tetapi dapat kita ketahui bahwasannya Ideologi Pancasila bukanlah agama karena pancasila adalah Ideologi Negara yang mengikat seluruh rakyat Indonesia dan sebagai dasar Negara. Pancasila bukan agama, akan tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam Ideologi Pancasila berkaitan dengan nilai-nilai ajaran Islam, dengan demikian Ideologi Pancasila itu Islami karena pada setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Ideologi pancasila selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam. Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Ideologi Negara yang mengikat seluruh rakyat Indonesia dan bukan Agama.

Agama dan Ideologi tidak selalu merupakan dua hal harus dipilih salah satunya dan sekaligus dibuang salah satunya, karena agama dan Ideologi Pancasila harus dilakukan secara bersamaan karena apabila Ideologi Pancasila tidak saling diperkuatkan dengan Agama maka hal tersebut dapat merusak nilai-nilai yang terkandung dalam Ideologi Pancasila sendiri yang menyebabkan kita bercerai-berai dan akan hilang arti dari kesatuan itu sendiri, walaupun Ideologi Pancasila sangat berkaitan dengan Agama maka keduanya tidak boleh disamakan karena Agama dan Ideologi Pancasila adalah suatu hal yang berbeda walaupun ajarannya sejalan, karena Ideologi Pancasila tidak akan di Agamakan begitu pun Agama tidak akan di Pancasilakan, oleh sebab itu Ideologi Pancasila bukanlah termasuk Agama karena definisi Agam sendiri datangnya dari wahyu Allah bukan hasil pemikiran manusia itu seindiri.

Ideologi Pancasila dibentuk untuk memperkuat rasa kesatuan yang terjalin dalam masyarakat Indonesia itu sendiri, sebab Indeonsia memiliki banyak jenis ragam budaya, agama, dan suku sehingga apabila Ideologi Pancasila tidak dibentuk maka akan terjadi perpecahan antar suku, budaya, dan agama sehingga menyebabkan rusaknya tujuan dari Negara Indonesia itu sendiri yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 Alinea ke 4. Dan Ideologi Pancasila dibentuk bukan hanya untuk Agama Islam, melainkan untuk semua masyarakat Indonesia itu sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post