Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di antara pegunungan hijau, hiduplah seorang anak bernama Awan. Awan adalah anak yang penuh rasa ingin tahu dan selalu bermimpi untuk menjelajahi dunia di luar desanya. Setiap hari, dia akan mendaki bukit tertinggi di desanya dan memandangi cakrawala yang seolah tak berujung. Awan lahir di ujung bukit desa kecil yang terkurung di antara pegunungan hijau. Dikenali sebagai anak petualang, ia sangat ingin tahu dengan dunianya di luar desa. Setiap harinya, dia mendaki ke bukit tertinggi di desanya untuk menikmati angin dari cakrawala yang seakan tidak berujung.

Suatu hari, Awan duduk di atas puncak bukit ketika dia melihat sesuatu berkilau jauh di sana. Dengan semangat, dia mendekati kilauan itu. Setelah menyeberangi jarak yang separuhnya melalui hutan lebat dan sulit, Awan mendapatkannya; dia menemukan sebuah danau teramat indah, di mana airnya tinggi jernihnya hingga ke tingkat pemandangan. Pada pinggir danau ada satu batu besar berkilauan.

Ketika dia memperoleh batu itu dan menyentuhnya seolah-olah kutuk, tiba-tiba batu itu menerangi tempatnya dan di sebelahnya terbuka pintu rahasia. Awan pun tergaya melangkahkan kakinya ke dalam pintu dan menemukan ruangan bertumpuk buku-buku kuno dan peta-peta tentang dunia. Di tengah ruangan itu ada meja dengan sebuah surat di atasnya.

Surat berbunyi: "Selamat datang di perpustakaan-rahasia, penjelajah muda. Anda telah sepuk dengan pemahasan dunia luar. Gunakanlah semua yang Anda pelajari untuk mewujudkan mimpimu dan menjelajahi dunia ini.".

Membaca dan mempelajari buku serta peta, merajut rasa heran dan semangat pengembara muda, Awan bersiap menghimpun energinya untuk petualangan yang menghadapinya. Dengan ilmu pengetahuan dari perpustakaan rahasia itulah Awan akhirnya menjelajahi tempat-tempat yang indah dan menakjubkan di seluruh dunia. Mimpi untuk menjelajahi dunia luar desa menjadi kenyataan.