Cinta Terlarang
Cinta Terlarang
Kriing..kring..
Suara itu terdengar sangat keras sampai ke pelosok-pelosok sekolah. Semua siswa siswi di sekolah itu mulai berjalan tergesa-gesa memasuki tempat belajarnya. Lebih tepatnya lagi kelas mereka masing-masing. Tidak dengan Iqbal. Iqbal yang sedari tadi bermain bola di lapangan berjalan santai menuju ke kelasnya. Ia melangkahkan kakinya dengan santai sambil menikmati udara sejuk di pagi hari itu. Sinar matahari saat itu cerah. Sangat hangat. Ya, karena ia sangat santai sekali menuju kelasnya, ia terlambat 5 menit untuk tiba di kelasnya.
“iqbal! Kemari!” suara tegas itu terdengar begitu keras bersumber dari guru PKN nya itu. Bu Sita.
Nadanya begitu tinggi. Wajahnya mengerut marah. Alisnya naik sebelah. Wajah marah guru itu sama sekali tidak membuat Iqbal takut. Ia sudah terbiasa dengan kemarahan guru-guru di sekolah ini. Tanpa pikir panjang, Iqbal pun segera menuju gurunya itu dengan langkah yang malas.
“kenapa terlambat lagi?” tanya guru itu.
“tadi saya habis main di lapangan Bu.” Jujur Iqbal. “main terus.. kurangi main di sekolah. Sekarang kerjakan buku mu halaman 39 hingga 42 sekarang!” ujar guru itu.
“iyaa bu.” Dengan nada lemas tak bersalah ia menjawab.
Ia segera menuju ke bangkunya itu sambil mengerjakan tugas.
Kring..kring..
Istirahat sekolah pun tiba. Semua siswa siswi mulai berhamburan kemana-mana. Banyak sekali siswa siswi yang tergesa-gesa untuk pergi ke kantin. tempat utama mereka saat ber istirahat. Mereka terlihat sangat lapar. Mereka seperti kumpulan mayat yang lapar.
Langkah kaki terdengar dari kejauhan. Semakin keras, semakin dekat dengannya. Langkah kaki itu langkah kaki Iqbal. Sarah yang saat itu bersendiri di kelas terpelonjak kaget dengan kedatangannya. Iqbal pun langsung duduk di kursi kosong samping Sarah. rambutnya yang hitam tebal menambah pesona lelaki itu. Lelaki itu memang terkenal sangat tampan di sekolahnya. Tetapi walaupun ia tampan, ia terkenal lelaki yang nakal. Ya beruntunglah, ia tidak begitu nakal. Hanya saja ia sering terlambat sekolah. Kadang begitu ia juga seorang yang paling pintar di kelasnya.
“ sar, aku mau ngomong sama kamu.” Ujar Iqbal dengan nada yang lembut.
“ iyaa, ngomong aja.” Balas Sarah dengan suara khas lembutnya.
Iqbal merasa gugup. Ia akan menyatakan cintanya ke wanita itu. Tetapi ia tidak begitu yakin untuk memilikinya.
“aku..” ucap Iqbal dengan sangat gugup.
“iyaa?”
Di kelas itu ia hanya berduaan dengan wanita itu. Suasananya sepi. Ditemani benda-benda di kelas mati tak bernyawa. Semua siswa siswi pergi ke kantin untuk mengisi perut kosongnya. Disitu hanya tersisa suara hembusan angin. Wanita itu menatapnya. Ia sangat cantik. Bulu matanya sangat lentik memanjang. Wajah putihnya amat cantik mempesona dengan rambut nya yang tertutup dengan hijab. Lelaki itu hanya bisa berpikir untuk merangkai kata yang ingin ia ucapkan.
“aku mencintai mu sejak dari dulu” lanjut Iqbal.
Kini lelaki itu sangat gugup sekali setelah mengucapkan semua itu. Keringatnya satu persatu menetes di tubuhnya. Ia meraskan suhu yang sangat panas di tubuhnya. Jantungnya berdetak sangat kecang.Wanita yang duduk di sampingnya itu hanya bisa bingung dan terkejut dengan ucapan lelaki paruh baya itu. Ya, itu semua benar. Iqbal mencintai Sarah sejak lama. Sebekumnya ia hanya bisa memandang kecantikan Sarah dari kejauhan. Tapi itu semua sudah membuat Iqbal tersenyum.
“ hmm, mau gak jadi cewek ku?” ucap Iqbal dengan suara yang pelan dan gugup.
Wanita itu hanya gugup diam. Jantungnya berdetak sangat keras. Suhu yang dirasakan nya itu tiba-tiba memanas. Keringatnya satu persatu menetes di kepalanya. Ia hanya bisa diam. Suasana saat itu hening. Sangat hening. Mereka berdua hanya diam membisu. Mereka tidak mengeluarkan suara apapun. Wanita itu memutuskan untuk pergi meninggalkan lelaki itu sendirian. Ia keluar kelas nya dengan keadaan malu. Dengan cepat ia mempercepat langkahnya. Ia pergi menuju masjid sekolahnya. Ia berdiam sendiri disana. Ia sendirian tanpa seorang pun menemaninya. Ia berpikir untuk menjawab pernyataan lelaki itu. Ia berpikir keras. Jujur, dari dulu Sarah mencintai Iqbal dalam diam. Dan sebenarnya ia sangat sekali, tetapi ia harus menghindari pernuatan zina. Dia tidak boleh zina.
Disaat itu juga, lelaki yang berada di kelas sangat kecewa. Jantungnya berdetak sangat keras. Keringatnya menetes berjatuhan deras. Suhu udara disitu tiba-tiba memanas. Sangat panas. Lalu, lelaki itu mencoba menenangkan dirinya untuk pergi ke kelasnya sendiri. Sampai di kelasnya itu semua penghuni kelas menatap tertuju ke Iqbal. Iqbal hanya diam tak menghiraukan. Ia pergi ke bangku paling pojok dengan langkah lemas. Ia sangat lemas sekali. Ia mulai menyesal. Kenapa ia menyatakan cintanya kepada wanita yang begitu sangat alim. Itu bodoh.
Disamping itu, sarah yang duduk menyendiri di masjid nampak berpikir. Ia harus menolak ajakan lelaki itu. Tetapi, ia kebingungan untuk merangkai kata untuk menolak ajakan itu. Itu semua membuatnya bingung. Lelaki itu membuatnya binging. Sarah pun memutuskan untuk menenangkan diri saja. Ia saat berpikir untuk tidak memikirkan lelaki yang menyatakan cintanya tadi. Ia menuju kelas nya. Memulai kegiatan sehari-hari nya. Melainkan, Iqbal hanya terdiam memikirkan itu. Ia berpikir untuk meminta maaf kepada wanita itu. Ia harus secepatnya meminta maaf kepada wanita cantik itu.
Keesokan harinya, burung-burung berkicau dengan merdu. Matahari mulai menampakkan dirinya. Cahaya nya sangat terang. Hari itu sangat cerah. Awan menggumapal di atas bagaikan kapas halus yang melayang. Udaranya sangat sejuk. Pagi-pagi sekali Sarah berangkat ke sekolah dengan sepeda ontelnya. Ia sengaja berangkat pagi untuk piket hari itu.
Sampai di kelas, ia menemukan suasana kelas yang sepi sekali. Ia berangkat terlalu awal. Ia mulai untuk menyapu lantai. Satu persatu temannya pun akhirnya datang. Membantu Sarah yang seorang diri menyapu lantai. Setelah ia selesai menyapu lantai, ia pergi menuju depan kelas untuk membuang sampah. Ia sangat terkejut. Ia menemukan Iqbal yang sedang duduk di depan kelasnya. Aku hanya membuangkan wajahku. Aku tidak ingin mengingat lelaki itu. Tetapi lelaki itu melangkah menuju ku. Ia semakin dekat dengan ku. Bahkan semakin dekat dari kemarin.
“maaf” ucap Iqbal dengan nada suara pelan dan lembut.
“hmm, kenapa?” tanya Sarah.
Mereka berdua sangat gugup. Ke gugupan itu semua ia tutupi. Mereka tidak mau terlihat gugup.
“maaf karena ajakan ku kemarin.” Ucap Iqbal.
“hmm iyaa, gapapa kok. Jujur aku hanya tidak mau untuk ber zina.” Jujur Sarah.
Kejadian itu hening beberapa saat. Disana hanya terdengar suara nyanyian burung merdu.
“gapapa kita juga bisa berteman!” seru Sarah, untuk memecah keheningan.
Ia memberikan senyuman manis nya kepada Iqbal. Ya, memang tuhan tidak memperbolehkan kita untuk melakukan zina. Itu dosa besar.
“iyaa, makasih ya udh memaafkan ku.” Ucap Iqbal dengan suara lembut. Ya, iya berbicara lembut hanya untuk Sarah saja.
Dan akhirnya. Mereka berdua menjadi teman. Hanya teman. Tapi Iqbal tidak menyalahkan itu semua. Memang Iqbal mengetahui bahwa melakukan zina itu dosa. Ia sangat menyesal. Ia rupanya perlu bertaubat.
Teman yang melihat itu hanya bingung tergeleng-geleng.
“ya sudah lah.” Ucap salah satu teman nya yang terdengar oleh mereka berdua.
Mereka hanya tergeleng-geleng dengan kelakuan salah satu temannya itu. Ya begitulah, akhirnya mereka berteman. Daripada mereka melakukan zina. Itu cinta yang terlarang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar