Lawan Game Online Dengan Membaca dan Menulis

Di zaman teknologi yang semakin canggih ini, anak-anak Indonesia semakin banyak mendapat tantangan. Bagi yang terbujuk rayu bermain game online, hari-harinya akan habis memainkan games online tersebut. Padahal itu semua itu tidak ada yang bisa diambil manfaatnya. Hanya kesenangan semu yang banyak menghabiskan waktu dan uang untuk membeli kwota internet serta merusak mata dengan lamanya mata menatap game tanpa berkedip. Padahal mata kita butuh istirahat, agar tetap terjaga kesehatannya.

Apakah kita anak Indonesia, harus tetap larut dalam kesenangan semu ini?. Tentu tidak. Anak Indonesia adalah generasi muda yang akan melanjutkan pembangunan bangsa yang besar dan luas serta kita cintai ini. Anak Indonesia harus memulainya dari sekarang, pepatah minang mengatakan”dari ketek tabao-bao, alah gadang tarubah indak” (dari kecil terbiasa, sudah besar akan senantiasa melaksanakannya). Mengisi diri dengan ilmu-ilmu bermanfaat, sebagai bekal di masa yang akan datang. Salah satunya adalah mencintai buku dengan menjadikan kegiatan menulis dan membaca.

Kita anak-anak Indonesia harus mampu menyeting teknologi ini dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan gawai untuk menulis. Dan juga membaca buku-buku secara online. Jangan sampai kita anak-anak Indonesia diperdaya oleh teknologi seperti geaget ini, dengan kemasan game online yang sedemikian rupa.

Anak-anak Indonesia harus mempu memeranginya dengan menulis dan membaca untuk menambah pengetahuan. Menulis dan membaca adalah dua sisi mata uang. Keduanya saling berkaitan. Jika ingin tulisan lebih apik dan bagus, maka harus rajin membaca tulisan orang lain atau buku orang lain. Karena semakin banyak membaca perbendaharaan kosakata yang kita miliki akan bertambah. Dan secara langsung akan mempengaruhi gaya bahasa kita dalam membuat sebuah tulisan.

Sudah saatnya sekarang, anak-anak Indonesia membuat paradigma baru, membaca dan menulis dijadikan hobi, seperti hobinya seseorang terhadap games online, setaraf mobile legend dan games lainnya.

Sebenarnya anak-anak Indonesia juga harus tau dan harus mengetahui bahwa buku itu adalah ladang ilmu pengetahun. Maka saatnya sekarang ini para anak-anak Indonesia bertekat untuk menggiatkan membaca dan menulis.

Dan ini juga sangat membantu pemerintah yang tengah gencar-gencarnya menggalakan gerakan literasi dari segala segi kehidupan. Mulai dari literasi keluarga, literasi masyarakat, literasi sekolah dan literasi lembaga lainnya.

Untuk anak Indonesia belajarlah dari kecil mengenal buku dan menulis buku. Buku adalah guru yang paling baik, dan dia tidak akan pernah marah, walapun salah kita dalam membacanya. Bahkan agama islam memberikan motivasi dan semangat yang luar biasa untuk kita terus belajar menuntut ilmu.

Hadis atau perkataan nabi mengatakan ‘’menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim’’ inilah salah satu riwayat yang bisa kita amati dan kita pahami. Bagaimana seorang manusia harus belajar dan menuntut ilmu. Dan salah satunya adalah melalui membaca dan menulis.

Menulis dan membaca adalah salah satu cara kita mencintai buku dan melawan pengaruh globalisasi yang semakin hari semakin tidak terkendali. Masing-masing diri anak Indonesia, harus mampu membentengi diri dengan kebiasaan-kebiasan yang bersifat positif. Orang bijak mengatakan “belajar diwaktu kecil, bagaikan mengukir diatas batu”. Nah, dengan menggiatkan diri dari masa kecil atau masa anak-anak, mencintai buku dengan membaca dan menulis, maka jika besar nanti, akan senantiasa menjaga kebiasaan-kebaiasan yang bersifat positif tersebut.

Pembiasaan-pembiasan positif dari kecil akan mempengaruhi kehidupan seseorang di kemudian hari. Maka mari sama-sama anak Indonesia untuk sepaham mencintai buku dengan menggiatkan membaca dan menulis.

Painan, 09 November 2020

Zahra Dwi Annisa, dilahirkan di negeri sejuta pesona Pesisir Selatan tepatnya di Painan pada tanggal 21 Februari 2005. Ia adalah Pelajar SMAN3 PAINAN Kabupaten Pesisir Selatan. Ia dapat dihubungi pada email [email protected] atau di WA 082288488445