Bab 5 Kemana Tisha? (Make my day)
Bab 5
Kemana Tisha?
Aku sudah menunggu ini dari kemarin. Sekolah!. Tisha akan mengucapkan ynag sebenarnya. Bagaimanaya ekspresi geng C?aku penasaran sekali.
Hoammmm kemarin aku begadang,sekarang aku bangun jamempat pagi. Ngantun bangetttt. Begadang itu mamang gak baik ya!jangan ikuti aku!. Kalau mengantuk sekolahpun tak semangat banget. Sudahdeh dari pada aku menyesali semuanya sambil rebahan,lebih baik aku mandi.
Setelah mandi aku memakai seragam sekolah. “Micaaa ayo berangkat sudah terlambat nih!!”teriak Kaka dari ruang keluarga. Tu..tunggu bukannya aku tadi bangun jam empat?Astagfirullah!aku lupa kalau jam kamar rusak!. “Ka!!!aku belum sarapan nih!”teriakku sambil membuka pintu kamar. “Sarapan sudah Kaka bawa!makannya di taxi aja ya!”ucap Kaka sambil menarik bajuku.
Di taxi,aku memakan sarapanku. “Ka,kok Kaka gak bangunin aku sih?!”tanyaku sambil mengunyah sosis. “Habiskan dulu sosis dimulutmu dulu!Kaka sudah bangunin kamu tapi kamu gak bangun bangun,Kaka tau kamu begadang,kamu begadang kan?!”tanya Kaka. “Maafkan Mica Kak,Mica gak bisa tidur..”ucapku sedih,Pa Supirpun tertawa geli emlihat tingkah laku kami yang aneh.
Sesampai disekolah Kaka membayar uang ongkosnya. “Kalian lucu sekali ya!”ucap Pa Supir. Kami tersenyum sambil bertatapan. “Ohya ini nomor saya agar kalian tak terlambat pafgi pagi aklian telpon aku,aku akan menjemputmu dirumah mau tidak?ini karyu nama Bapak.”kami menerima kartu nama Supir ini,tetapi saat kami membaca kartu nama itu ternyata dia adalah,”Paman Rizwan?!”tebakku. “Iya,aku paman Rizwan,kalian Lisa dan Mica kan?dari bayi kalian memang bikin paman gemas.”ucap Paman Rizwan. Paman Rizwan adalah adiknya Mama,dari bayi aku dan Paman sangat akrab,tapi saat aku TKA Paman pindah ke Bogor.
“Mica,sudah jam segini,kita sudah mau terlambat lho!”bisik Kaka. “Paman,bel sekolah sudah mau berbunyi!kami sekolah dulu ya Paman!”ucapku. Kaka dan aku salim kepada Paman. “Assalamualaikum Paman kami sekolah dulu bye!!”ucapku sambil emlambaikan tangan. Ohya saat aku pertama kali sekolah di Bogor Papa juga begini.
Dikelas Tisha yang biasanya datang lebih pagi dari aku sekarang dia tidak ada di kursinya. Kemana Tisha?. Sekarang sudah mau bel,kayaknya Tisha terlambat. Kok aku jadi khawatir ya...
Bel sudah berbunyi. Pa Ahmad sudah datang. Dia tak masuk kayaknya. “Zah,kamu liat Tisha gak?kok dia belum datang?”tanyaku pada anak yang duduk didepan Tisha. “Gatau tuh Mic,coba tanya Pa Ahmad!”bisik Zahra.
“Pak!saya mau tanya Tisha kemana pak?”tanyaku. “Bapak juga belum mendapat kabar dari Orang Tuanya,katanya Orang Tuanya sedang kerja.”ucap Bapak sambil meminum segelas teh. Mendangar ucapan itu,aku jadi semakin khawatir nih.
Sepanjang pelajaran aku selalu memikirkan Tisha. Aku khawatir banget sama dia. Aku mengoyangkan pensilku ke kiri dan kanan. Duh....aku ngantuk banget bngetan nih!. “Mica,kau jangan khawatir dengan keadaan Tisha,dia pasti sekarang hanya sakit.”ucap Pa Ahmad,aku mengangguk,benar juga kata Pak Ahmad,semakin dipikirkan semakin parah!
Istirahat tiba,aku memakan bekalku. Aku sudah tidak terlalu memikirkan Tisha sih. Tiba tiba Geng C emnghampiriku. “Rasain tuh”tanya Cira. Apa yang sebenarnya terjadi pada Tisha?!.
Aku berlari mengejar Cira. “Cira apa yang sebenarnya kau lakukan pada Tisha?!”aku menarik baju Cira. Cira tersenyum sambil berkata,”Temui aku ditaman sekolah”. Aku tau pasti Tisha dalam bahaya!
Aku berlari menuju taman sekolah. Taman sekolah adalah taman yang sangat sepi. Aku berlari sekencang yang aku bisa. Saat aku ditaman Cira dan teman temannya sudah berdiri didepan semak semak.
“Jadi,apa yang kau buat kepada Tisha?!”ucapku.”Aku sudah menemukan semua chat kamu dan dia,aku sudah mengurung dia ditempat yang rahasia.”ucap Cira. “Aku tanya,dimana kau sembunyiakan Tisha?!!”teriakku. Astagfirullah...aku gak boleh marah marah. “Kalo kau mau dia selamat ada syaratnya!”ucapnya senang. “Apa syaratnya?”tanyaku. “Syaratnya adalah,ajari aku PAI,nilaimu selalu bagus,aku kagum sekali padamu,tolong ajari aku Mica!”mendengar syarat Cira,aku tersenyum.
“Oke,pulang sekolah nanti kau ke rumahku,ini alamatnya”ucap Cira Cira memberiku satu lembar kertas berisi alamat. Setelah sudah sepakat kami kekelas. Hmmm ternyata diia Cuma mau nilai PAInya bagus toh...
Sepulang sekolah aku pergi kekamar Kaka. “Ka... ica izin pergi kerumah Cira ya..”izinku. “Jangaan Kaka takut kamu terluka Mica”ucap Kaka. “Aku gak akan terluka Kaaaa,Please...”ucapku sambil mengedipkan mataku. ‘Yasudah jangan kesorean ya”yeeeey boleh deh,lebih baik aku siap siap sekarang deh!.
Aku mengambil baju muslimku. Aku memasukan bekal,air putih,jaket,dompet,buku PAI dan Hpku. “Kaaa aku berangkat,Assalamualaikum”ucapku dari luar rumah. Aku berjalan mencari alamat rumah Cira,yah...inimah lumayan jauh dari rumah... Aha telepon Paman Rizwan aja ya!.
Setelah menelpon Paman,aku menunggu Paman Rizwan dikursi taman rumahku. Beberapa menit kemudian Paman datang. “Assalamualaikum,Mica ayo!”ucap Paman sambil membuka kursi belakang tempatku duduk. “Waalaikumsalam Paman terima kasihya sudah mau anter Mica”ucapku sambil menaiki tangga mobil.
“Paman,pulangnya Mica minta dianter juga ya”ucapku. “Insyaallah Mica,kalo Paman gaada penumpang”ucap Paman Rizwan. Hm...ternyata sekarang Paman Rizwan gaada penumpang,aku kasian sama Paman.
Setelah sampai dirumah Cira,aku memberi uang pada Paman. “Paman,ini ongkos kemarin sama sekarangya”ucapku. “Eh?!Micakan keponakan Paman jadi gratis”ucap Paman sambil memberi balik uang yang diberiku. “Paman, walaupun aku keponakan Paman aku tetap harus bayar,nanti Paman bengkrut lagi,Ohya,kan rezeki gak bolah ditolak”ucapku. “Yasudah Paman terima,Terima kasih ya,karna kamu anak yang baik Paman punya brownisnih,tadi anak kesatu Paman bikin brownnis banyak banget.”ucap Paman sambil memberikan kotak bekal. “Wahhh makasih Paman,Paman tau aja apa yang aku mau sekarang!makasih ya Paman”ucapku sambil memasukan kotak bekal itu ketas serutku. “Yasudah Sama sama,Paman punya penumpangnih,Paman pergi dulu ya”ucap Paman. “Yasudah Assalamualaikum Paman hati hati dijalan ya”ucapku. “Waalaikumsalam”ucap Paman sambil melambaikan tangannya
“Assalamualaikum,Cira...”ucapku sambil mengetuk pintu rumah Cira. “Waalaikumsalam Mica masuk”ucap Cira sambil embuka pintu rumahnya. Aku masuk kedalam rumah Cira. “Yasudah ayo mulai Mica”ucap Cira.
Aku mengajarkan tentang Asmaul Husna,Jujur dan tentang Nabi Muhammad SAW. Itu materi ujian besok. Hm...nagajarin orang susah juga sih. tapi demi Tisha aku akan melakukan apapun.
Setelah selesai mengajari Cira,aku meminum jus yang kubawa dari rumahku. “Mic nih bolu”ucap Cira sambil menyodorkan sepiring bolu pisang. “Terima kasih Cir,tapi aku udah punya brownnis jadi gausah.”ucapku sambil mendorong pelan tangan Cira yang sedang menawarkan bolu.
“Cir,dimana Tisha?”tanyaku sedih. “Aku juga gak tau dia dimana”ucap Cira santai. ‘What?!kamu nyuruh aku ajarin tapi kamu gak tauu Tisha dimana?”ucapku sambil menutup kencang botol minumku.
Cira memakan bolu pisangnya.Aku keluar dari rumah Cira dengan muka kesal. Aku menelppon Paman Rizwan urntuk minta dijemput. Paman gak bisa dihubungn lagi!. Tauah aku jalan kaki aja!. Aku berjalan kaki menuju rumah.
Dijalan karna aku kecapekan,aku duduk dikursi untuk meminum jusku. Duh...lapar...udah mah udah sore. Pasti Kaka marah. Makan bento Yang Kaka buat dulu. Aku memakan sosis yang dibentuk seperti gurita.
Saat aku mengunyah sosis,aku baru mempunyai ide. Kenapa aku gak kerumah Tisha aja?. Wahhhh ide bagus. Kalau gak salah aku menyimpan alamat Tisha di Hpku. Aku embukan Hpku. Nahhhh ini dia aku kesana sekarang!. Aku menutup kotak bento.
Aku menelpon Paman Rizwan. Duh...lagi lagi tidak diangkat! Kesalll,tapi kayaknya Paman Rizwan sedang banyak penumpang deh. Aku emnutup Hpku. Yah..jalan kaki lagi. Rumah Tisha lumayan jauh..
Dijalan sudah sepi. Aku melihat jam,Astagfirullah sudah Maghrib. Aku masuk kedalam masjid terdekat. Duhhhh sudah dipastikan Kaka marah.
Setelah Shalat aku melanjutkan jalanku. Aku sudah berjalan selama dua jam. Tapi di sini..Astagfirullah aku tersesatnih! Sekarang aku ada diJakarta?!. Hah?ini bandara kan?. Aku melihat seorang Bapak Bapak,setelah dilihat lihat...Papa?!.
Papa,beliau Papa?!. Aku berlari menuju Papa. “Papa!!!!!”teriakku. “Mica?mengapa kau disini?ini Jakarta lho!”ucap Papa panik. “Ini benar benar Papakan?”tanyaku. “Iya ini Papa Mica!’ucap Papa. Aku menagis sambil memeluk Papa.
“Paaaa Mica rindu Papa!”ucapku sambil memeluk erat Papa. “Tenang Mica,Kaka mana?”tanya Papa. “Kaka dirumah Pa”ucapku. “Hah?yang benar kamu sendiri kesini?”tanya Papa. “Papa akan cari taxi untuk menuju kerumah ya”ucap Papa.
Ditaxi,Papa memintaku untuk menceritakan semua. Akhirnya aku selesai menceritaan semua. “Duh...kamu capekan?jalan kaki?udah makan?ini Papa punya makanan dari pesawat!makan ayo maakan”ucap Papa. “Aku sudah punya bento buatan Kaka.aku juga ada jus dan brownis Pa”ucapku.
Sesampainya dirumah,aku membuka pintu aku melihat Kaka sedang menangis. “Mica?kenapa kamu pulang nya malam gini udah jam tujuh lho!”ucap Kak a sambil memelukku. “Aku gak sendiri kok Ka”uacpku. Papa masuk kedalm rumah. “Papaa”teriak Kaka. Kami berpelukan.
Aku Shalat Isya berjamaah. Setelh do’a kami mengobrol bersma sama. “Papa kok pulang gak bilang bilang sih?aku kaget lho liat Papa dibandara!”ucapku. “Ha?kapan Mica ke bandara?”tanya Kaka. “Ceritanya panjang Ka”ucapku. Papa dan aku pun tertawa.
Setelah Shalat,aku mandi. Hmmm kakiku mati rasa nih.... aku memijat kakiku mengguknakan sabun. Huaaaa malah makin sakit. Duh rasanya cenat cenut banget.
Setelah mandi dan memakai baju,aku memakan brownis sambil menonton kartun diTV. “Heh kamu!makn brownis gak bagi bagi!”ucap Kaka sambil mengambil satu potong brownis. “Mica..ceritakan dong yang tadi terjadi...masa Kaka gak diberi tahu”ucap Kaka. menceritakan semuanya pada Kaka. Duh..kalo ginimah Kakamarah besarnih.
Kaka terkejut mendengar certaku tadi. “Waaaa kamu gak apa apa kan?!udah makan?”ucap Kaka khawatir. “Aku Gak apa pa kok Ka. Aku juga udah amakn kok.”Kaka akhirnya tenang dan berhenti nanya nanya. Kam menonton kartun sambil makan brownis lagi deh.
“Kak,udah malam,aku tidur dulu,nih sisanya buat Kaka semua”ucapku sambil menarik selimut. “Yaudah,makasih brownisnya,selamat malam”ucap Kaka sambil membuka pintu kamarku. Huammm kakiku mati rasa,mulutku capek karna ngajarin Cira,gigiku sakit karna makan brownis terlalu banyak. Duhhhh.
Aku membuka Hpku. Papa,Kaka,aku ada dirumah,tinggal Mama dan Caca nih. Huh...aku gak nyangka aku jalan sampai bandara. Tapi....Tisah belum ketemu. Cira bohong.
Hiks hiks tanpa disadari,air mataku mengalir. Tisha dimana?... Aku ingin bertemu Tishaa...
Batre Hpku lowbat nih. Aku mengecas Hpku. “Waaaaaaa”aku ke...set...rum!!!!!!. Hweeee sakit..... huhuhu... aku memngobati kakku yang kesetrum tadi.
Mau tidur malah kesetrum. Huhhhhh kesal! Hari ini hari yang buruk!. Udah kakiku mati rasa,pake kesetrum segala lagii!
Karna mengantuk dan kakiku cenat cenut,aku memmutuskan untuk tidur. Aku lipa,TV dari tadi nyala. Aku mematikan TV. Alhamdulillah kaki kananku gak sakit apa apa. Hehehe. Aku menyelimuti tubuhku dengan selimut. Akupun tertidur
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar