Bab 3 Kakaku yang setia (Make my day)
Bab 3
Kakaku yang setia
Hari ini aku sedih sekali. Mama akan menemani Caca di rumah sakit,Caca harus dirawat di rumah sakit karana sakit tivus. Aku,Kaka dan kucing kucingku akan menjaga rumah. Aku mengunci diriku sendiri dikamar.
Papa dinas,Mama di Rumah Sakit,Caca sakit,aku sedih sekali. Aku mau kirim pesan ke Papa saja ah.. Ah!Papa sudah menjawab pesanku kemarin!aku baca ah~”Maaf ya Mica Papa sibuk sekali jadi jarang kirim pesan Papa tau pasti Mica sedih karana Mama dan Caca di rumah sakit. Sabar ya Papa janji akan pulang tepat waktu”. Papa ternyata suadah mengetahui bahwa Mama dan Caca di Rumah sakit,aku akan kirim pesan juga.
Hm...aku ingin vidio call sama Papa bolah gak ya...aku takut Papa sedang sibuk. Coba dulu deh!aku memencet tombol untuk Video call. Tutt....tut...Hpku berbunyi. “Assalamualaikum ada apa Mica?”jawab Papa sambil berbisik,“Papa aku takut gaada Mama Mica gamau sendiri sama Kaka!!”jawabku. “Maafya Mica Papa lagi meeting vidio callnya nanti saja oke?nanti telpon Papa lagi,Assalamualaikum!”ucap Papa,Papa menutup vidio callnya.
Aku sedih,Papa sekarang memang sedang sibuk.. Gimana kalau Papa jadi lebih lama lagi disana?. Aku menangis disiang bolong ini. Aku ingin seperti dulu Papa dana Mama tidak terlalu sibuk.
Aku melihat foto fotoku saat liburan tahun baru di gallery Hpku. Aku lebih mememilih bermain dengan keluarga dari pada main HP. Tapi aku suka saat kami bermain TTSdi HP bersama. Aku menutup kencang tutup Hpku,aku menangis di kamarku.
Dikamar Kaka,”Kok kayaknya Mica nangisya..aku coba samperin dia deh!”batin Kaka. Kaka memasuki kamarku. “Assalamualaikum adek mengapa menangis?”tanya Kaka. Aku hanya terdiam sambil menangis.
“Ceritakan ke Kaka saja...”ajak Kaka,akhirnya akau menceritakan semuanya kepada Kaka. “Ka,kenapa sih kita harus dirumah?Papa dinas,Mama ke Rumah Sakit!mengapa kita gaka ikut kesana?! Mica sedih Ka!”teriakku sambil menangis. “Ka..Kaka juga sedih dek tapi kasihan Mama,kalau kita tertular Caca karna kita ikut ke Rumah Sakit gimana?!Mama akan semakin repotkan?selain itu anak dibawah usia dua belas tahun yang boleh jenguk orang sakit. Walaupun Kaka umur tiga belas Kaka harus menjagamu dirumah!Kaka juga sedih Kaka. Tanpa disadari air mata Kaka mengalir deras. Kami berdua sama sama menangis.
“Sudah siang,Kaka masak makanan duluya!Assalamualaikum”ucap Kaka. Aku sangat menyayangi Kaka aku baru sadar bahwa Kaka sangat setia untukku. Aku pergi kedapur. Aku membantu Kaka memasak. Akhirnya jadi juga deh!.
Setelah makan Kaka meninggalkanku sendiri,mungkin Kaka marah. Sebenarnya aku sangat ingin aku dan Kaka dirumah bersama,kami menghabiskan waktu bersama. Aku pergi kekamarku. Tidak!ini semua salahku karna aku Kaka harus di rumah bersmaku!aku harus meminta maaf! Aku akan pergi kekamar Kaka.
Dikamar Kaka,Kaka sedang memberi snack pada Lulu dan Lala sambil menangis. “Assalamualaikum Kaka,Mica mau bicara boleh?”tanyaku,Kaka hanya mengngguk sambil mengelap air matanya. “Semua ini salahku,karna aku Kaka jadi menemani aku dirumah aku memang gak guna.”ucapku sambil menangis. Kaka kaget karna ucapanku itu.Kakapun mengalirkan tangisannya.
“Gak Mica,Kaka memang lebih suka diruamh menghabiskan waktu dengan adik kesatu Kaka.Mica,kau itu berguna sekali bagi Kaka!mungkin tanpa kamu sekarang Kaka akan merepotkan Mama di Rumah Sakit...”ucap Kaka sambil memelukku,aku benar benar terharu karna ucapan lembut Kaka. “Terima kasih ya Ka..Kaka sudah mau menemaniku dirumah.Aku sangat merasa bahagia mempunyai Kaka seperti Kaka!”ucapku sambil memeluk Kaka. “Yasudah,tapi kamu janjiya jangan sedih lagi!Kaka juga bahagia punya adik kaya Mica!lenih baik kita vidio call sama Mama!yuk mulaiya!”Kaka menekan tombol vidio call,aku jadi takut kalau Mama sedang sibuk seperti Papa.
“Assalamualaikum Mama!gimana kabar Caca?!”tanya Kaka. “Waalaikumsalam Baik kata dokter Caca makin membaik!tapi Caca gabisa pulang sekarang....Insya Allah Mama akan kerumah sore ini walaupun hanya sebentar..”ucap Mama. Kami senang karna Mama bisa pulang sekarang. Dua puluh menit kemudian kami menutup vidio call lalu shalat Dzuhur berjamaah.
Sorepun tiba. “Kaka Mama manaya?”tanyaku. “Kayaknya sebentar lagi sabar ya...”ucap Kaka. Karna saking senangnya aku dan Kaka menunggu diluar.
“Astagfirullah tadi udah shalat Asharkan?sekarangg udah Maghrib nih!!”ucap Kaka. “Aku sudah Ka!tapi...Mama kok belum datang padahal sudah Maghrib..”ucapku sedih. “Yasudah kita masuk sajayuk banyak setan diluar.”ajak Kaka.Kami masuk dengan hati kecewa.
Kami shalat Maghrib berjamaah lalau duduk bersama di sofa ruang tamu. “Ka,kira kira apa benar Mama akan mampir sebentar?kok sampai sekarang Mama belum datang sih?kan sudah malam begini?”tanyaku sedih. Kaka hanya diam tidak menjawab petanyaanku. Kaka pergi keatas untuk memberi makan kucing.
Aku tepurung sendiri dikamarku. Aku membuka Hpku. Aku menelpon Mama,tapi.....Mama hanya berkata “Mama sedang sibuk”. Aku melempar Hpku ke arah bantal dudukku.
Aku menangis sendiri di balik selimutku. Aku sedhi.aku seharusnya memahaminya. Karna pasti Caca sanagat membutuhkan Mama.
Aku mengambil Hpku yang jatuh. Untungnya Hpku tidak ada kerusakan satupun. Aku menyalakan Hpku. Aku mendapat pesan dari Kaka.
“Dek,jangan sedih,ayo makan malam Kaka sudah buatkan Sphagetti carbonaranih kesukaanmu kan?Kaka tunggu didapur oke?”aku membaca pesan dari Kaka. Kirain pesannya penting banget. Aku baru sadar bahwa adzan Isya sudah lewat. Aku memutuskan untuk shalat sebelum makan malam.
Aku sudah selesai shalat. Aku pergi kedapur untuk makan. Aku melihat Kaka sedang tertidur di meja makan. Aku mengambil selimut dari kamar untuk menyelimuti Kaka yang sedang tertidur.
Aku memakan Sphagetti carbonara favoritku. Walaupun tak seenak Sphagetti buatan Mama. tapi aku bersyukur masih ada Kaka yang setia memasakkan untuk makan shari hariku. Aku selesai memakan semua Sphagettiku.
Aku menyimpan piring kotorku ke dalam tempat cuci piring. Piring kotornya menumpuk. Aku akan membantu untuk mencuci semua,aku juga harus mandiri!. Aku mencuci semua piring kotor.
Satujam berlalu aku sudah mengarjakan semua perkerjaan rumah yang belum Kaka selesaikan. Aku takut Kaka kesepian. Karna aku mengantuk,aku tertidur di lantai dapur yang dingin.
Pagi tiba...Kaka melihatku sedang tertidur dilantai. “Astagfirullah adek?mengapa dia tertidur dilantai?”tanya Kaka,Kaka memangkuku kedalam kamarku. “Sekarang masih jam empat pagi.lenbih baik aku mencuci piring kotor.”Kaka pergi kedapur. Kaka melihat semua piring suadah tercuci bersih.
Kaka membuka gorden gorden rumah. Aku membuka mataku. Aku melihat Kaka sedang membuka gorden rumah. “Assalamualaikum,Kaka,selamat pagi...”ucapku pada Kaka. Kaka memelukku sambil menjawab salam dariku.
Aku tidak tau mengapa Kaka memelukku. Aku dan Kaka salat suhbuh karna sudah adzan. Setelah salat aku membuka Hpku. Aku memainkan baru ingat bahwa hari ini kami bersekolah.
Aku bersiap siap untuk pergi kesekolah. Setelah bersiap siap aku mengajak Kaka sekolah. “Kaka,ayo berangkat tiga puluh menit lagi bel lho!”ajakku sambil menggoyangkan badan Kaka yang sedang memakai jilbabnya. Aku dan Kaka memasukan bekal,lalu memanggil taxi untuk berangkat kasekolah.
Dua puluh menit kemudian kami sampai disekolah. Aku salim pada Kaka. “Assalamualikum Kaka!aku kekelas dulu!!”ucapku sambil melambaikan tanganku. Kaka menjawab salamku lalu pergi kekelasnya.
Dikelas Tisha sudah menungguku. “Assalamualaikum Tisha aku datang!”ucapku sambil menyimoan tasku. “Waalaikumsalam,kekantin yuk temenin aku pesan makan siang!kan belum bel..”ajak Tisha. Aku mengannguk lalu pergi bersama Tisha kekantin.
Di jalan kami berbincang bincang,”Memangnya Mamamu tidak masak?”tanyaku. “Mama kerja,jadi aku dirumah sendiri Papa juga kerja!aku biasanya makan nasi goreng buatanku!”ucap Tisha semangat. Astagfirullah aku harusnya bersyukur walaupun Mama dan Papa pergi,aku tidak masak sendiri... “Mica ada apa?kok kayaknya sedih?”tanya Tisha,aku hanya diam tidak menjawab pertanyaan Tisha
Setelah memesan makanan untuk makan siang,kami kembali kekelas. Aku terdiam di kursiku. “Mica kenapaya...apa aku membuatnya sedih?”batin Tisha sedih. Aku memandang jendela yang ada di samping kursiku.
Setelah pelajaran Bahasa Inggris selesai,aku mengeluarkan buku gambarku. Aku akan menggambar gambar untuk Caca. Aku menggambar untuk janjiku saatdi Jakarta,Caca memintaku menggambar aku dan dia di rumah baru. Aku menggambar aku dan Caca sedang melambaikan tangan.
Aku mewarnai gambar yang telah kuselesaikan. Bel tiba aku memasukan gambarku yang belum selesai kuwarnai kedalam tas. Sekarang pelajaran Matematika pelajaran favoritku. Kali ini gurunya adalah Bu Nita.
Aku mengerjakan perkalian empat. Untung saja aku sudah hafal perkalian. Aku mengerjakan dengan mudah. Setelah mengumpukan aku bisa menggambar lagi.
Aku melanjutkan mewarnai gambarku tadi. Tiba tiba ada geng yang sangat membanci aku. Dia datang menumpahkan air ke gambarku. Aku menangis sambil merobak kertasku. Aku menangis di kamar mandi.
Tiba tiba seorang kaka kelas dan anak seangkatan menghampiriku. Ternyata itu Kaka dan Tisha. Aku hanya diam sambil mengumpatkan gambarku ke belakang. Kaka memelukku.
“Kaka...aku takut kekelas..”ucapku sambil memegang tangan Kaka. “Kaka dan Tisha akan temani kamu Mica,ayo kita kekelas”ajak Tisha dan Kaka. Aku akhirnya membuang gambarku yang hampir selesai. Akhirnya kami kekelas.
Kaka masuk lalu menghampiri wali kelasku,”Pak!adik saya gambarnya ditumpahkan air olehnya!”Kaka mengadu pada Pak Ahmad sambil menunjuk kearah geng yang menumpahkan air. Pak Ahmad meminta maaf pada aku dan Kaka. “Oke! Kalian Bapak disana memiliki huruf awal C. Geng C disuruh piket saat pulang selama satu minggu.
Aku berterima kasih pada Kaka,Tisha dan juga Pak Ahmad. Kaka kembali kekelasnya. Aku pergi kekursiku sambil mengambil kertas baru. Aku menggambar lagi.
Entah kenapa aku jadi tak bersemangat menggambar untuk Caca. Aku memasukan kertas ke map kertasku. Aku tidak jadi menggambar. Aku menghampiri Tisha.
“Tish,makasih ya untuk tadi..”ucapku pada Tisha. Tisha tersenyum padaku. Tisah masih mengerjakan perkalian. “Anak anak waktu habis kumpulkan!”ucap Bu Nita,Tisha belum selesai mengerjakan soal soal perkalian akhirnya dia memutuskan untuk mengasal mengerjakannya. Aku merasa bersalah karna aku dibully,Tisah membantuku dari pada mengerjakan soalnya.
Istirahat tiba aku pergi memakan bekalku disamping Tisha. “Tish,karna aku kamu jadi ngasal ngerjainnya,maaf ya..”ucapku sambil membuka kotak bekalku. Tisha hanya memakan bekal yang tadi dipesan. Pasti Tisha marah....
Aku memakan bekalku. “Tisha sini!”ajak Mila,Mila adalah seorang anak yang dulu temannya saat aku di Jakarta. Tisha pergi makan disebelah Mila. Tisha kok gitu ya..
Aku selalu dijauhi olehnya. Dia kayaknya marah besar padaku... Aku pergi keperpustakaaan sendiri. Aku mengembalikan buku yang kupinjam lalu meminjam buku baru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar