Bab 10 Bye!! (Make my day)
Bab 10
Bye!!!
Crek crek,Hoammm bunyi apa itu?. Aku melihat jam,jam berapa sekarang?hm?baru jam dua.. bunyi apa itu?malingkah? :V. Cek aja deh. Aku pergi melihat ke luar.
“Tisha?”tanyaku. Apakah itu hanya ilusi?hmmm bukan ah!itu tisha..apa yang sedang ia lakukan?. Karana penasaran,aku mendekati Tisha yang sedang membawa tas miliknya dengan wajah yang sedih.
“Tisha?”aku menepuk pundak Tisha. “Eh?Mica?maaf aku baru nyadar!”ucapnya sambil menutup mulutnya. “Kau ingin pergi kemana?”aku mencurigai Tisha yang membawa tas menuju pintu. “Emm..sore ini aku akan pulang..kerumah,waktu aku kerumah,Mama bilang dua hari lagi ya.. jadi hari ini aku akan pulang..aku lagi packing,barang baarangnya akan kusimpan di pintu..”Tisha mengusap pipinya yang terbasahi oleh air matanya. “Tisha...”aku memeluk Tisha. “Aku janji akan mengantarmu pulang..”aku menepuk pundak Tisha pelan. Tisha menarik tasnya lalu mengangguk kecil.
Adzan berkumandang. “Tish Shalat dulu yuk~”ucapku sambil membantu Tisha packing barang. Kami Shalat berjamah.
Setelah aku dan Tisha Shalat,aku mengajak Tisha jalan pagi bersama. Tisha dan aku membawa botol minum dan handuk kecil. “Kita pergi ketaman kompleks gimana?”tanyaku sambil membuka botol berisi air putih. Tisha tersenyum,”Yuk!”. Aku berjalan dengan pelan.
Kami sampai ditaman Kompleksku. Disana tempatnya indah,karna terawat dengan baik,bunga,semak semak dan saung kecil yang indah. Aku meniup bunga dandelion liar yang ada di belakang semak semak. “Wahhh idah ya bunga dandelion ini!”Tisha mencabut bunga liar itu. “Melihat bunga ini aku jadi teringat saat kita di Jakarta ya~kita bisa mencari bersama sama di halaman sekolah!sungguh indah~”ucapnya bernostalgia. Aku tersenyum lebar mendengar ucapannya yang sungguh menjadi kenangan.
“Tringgg tringg”handphoneku berbunyi. “Yo?oh Mama!aku dan Tisha lagi di taman Kompleks nih!jalan pagi~”jawabku. Setelah menutup telpon,Tisha mendekatiku. “Siapa?dia mengatakan apa?”tanyanya penasaran. “Mama nanya,Mica,kau dimana?kok pagi pagi udah ngilang?,gitu katanya”ucapku sambil memasukan Hpku kedalam kantongku yang kumayan besar.
Setealh puas bermain bunga dandelion,kami masuk kedalam saung. “Disini sangat adem..”Tisha menidurkan dirinya di atas karpet saung. “Iya..aku baru pertama kali sih kesini~”aku malu. Tanpa disadari,Tisha tertidur pulas diatas karpet jahitan warga yang lembut.
Aku menunggu Tisha terbangun dari tidurnya,aku melihat jam di Hpku. Masih jam setengah enam... Karna haus aku meminum air putih milikku. Wahh dia kayaknya pulas sekali ya.. “Hoamm eh!maaf Mica!aku tertidur!”ucapnya sambil duduk. “Hahaha,gapaapa kok!”ucapku sambil mengoyangkan tanganku kedepan.
Aku dan Tisha berjalan keliling taman yang luas ini. “Wahh ada bunga melati!”Tisha menunujuk kearah bunga yang ada di dekat selokan,bukan didalamnya ya..:V. “Mica,pejamkan matamu sebentar ya~jangan buka mat lho!”Tisha menutup mataku dengan handuk kecil yang tersimpan dipundakku. Aku tidak tau apa yang ingin dia buat. “Dah bellom?”aku bertanya sambil ingin membuka handuk kecil itu dari mataku. “Belumm”jawabnya. Hmmm apa yang ia lakukan ya?. Tisha memasangkan sesuatu ke leherku yang tertutup kerudung. “Buka~”ucapnya sambil membuka mataku. Terlihat seikat bunga yang dijadikan kalung olehnya. “Wahhh indahnya~~aku saja tidak bisa!”ucapku sambil mengusap kalung baruku itu. “Aku diajari nenekku,aku juga buat untukku lho!”Tisha menunjukan seikat kalung yang terbuat dari bunga. “Wahhh terimakasih sahabat sejatiku!!”aku memeluk badan Tisha.
“Duhh aku buat apa ya?ya..selama ini aku jarang keluar rumah..”ucapku malu. Aku melihat sebuah bunga yang tumbuh sendiri. “Wahhh kamu tunggu disini ya~”ucapku. Aku memasukan bunga itu kedalam sedotan. “Tadaaaa bunga tangkai sedotannn”aku memberi penemuan anehku padanya.
Dijalan Tisha mengajariku tentang bunga bunga yang kita jumpai. “Eh!lihat ada dua kupu kupu yang hinggap dibunga sedotanku!”Tisha menunjuk kupu kupu yang ada di bunga sedotan yang kubuat untuknya. “Hmm pemandangan pagi yang indah!kita selfie yuk~kan lumayan buat kenangan.”ucapku sambil mengeluarkan Hpku. “Ehh biar langsung tercetak pakai camera polaroid ku sajaaa”ucapnya sambil memegang camera kecil berwarna pink pastel.
“Cekrik!”kami memfoto pemndangan pemandangan,dalam beberapa detik keluar foto yang tadi kami potret. “Waaah indahnya~~”aku mengambil foto dari camera polaroid miliknya. “Foto itu untukmu!yang ini untukku!”Tisha mengambil foto yang kami berdua sedang berfoto denganbackground lagit yang disertai gunung yang indah.
Tisha duduk sambil mengambil bunga lavender yang ada di samping tempat kami duduk. “Kamera ini kudapat dari lomba lho~aku waktu itu mengikuti lomba photographer,aku menang denganhadiah satu camera polaroid.”ucapnya sambil mengusap usap camera miliknya.
“Jam berapa sekarang?”tanya Tisha. “Jam enam pagi”ucapku sambil melihat Hpku. “Hmmm kayaknya ibumu khawatir,ayo pulang”ajak Tisha. “Tunggu!”aku meminta untuk Tisha menungguku sebentar saja. Aku mengambil bunga lavender yang jatuh di rumput hias. “Yuk!”ucapku senang. Alhamdulillah aku bisa bermain bersama Tisha sebelum ia pulang...
Dirumah aku dan Tisha menyiman botol minum kami. “Mica...kalau pergi keluar bilang dulu dong nak.....”Mama mengusap kepalaku danTisha. “Hehe ya maap.”aku menggaruk kepalaku. Aku menyenggol pundak Tisha. “Ohya Tan..”Tisha tiba tiba berhenti berkata. “Hm?ada apa Tisha?”tanya Mama lembut. “Ha..hari ini aku akan pulang kerumah”ucapnya dengan nada sedih. Mama mengambil sesuatu dari lemari makanan. “Terimakasih ya sudah mau menemani Mica dirumah.”ucap Mama sambil memberikan kantong berisi makanan. Tisha mengangguk pelan.
Sekaranng sudah siang,Tisha tertidur. Karna bosan,aku pergi kedapur.
Didapur,Mama sedang membuat biskuit. “Ma,kok Mama gak sedih sih Tisha pualng?”tanyaku sedih. “Mica sedih gak kalau Mica gak boleh pulang,dan gak bisa ketemu Mama,Papa,Kaka dan Caca?”tanya Mama sambil membentuk biskuit menjadi bentuk kepala kucing. “Ya sedih lah Ma!”ya..masa gak bisa ketemu keluarga gak sedih?. “Nah..Tisha juga pasti sedih kan?Tisha gak bis abertemu Mama dan Papanya...”Mama membelai lembut kepalaku.
Seteah kupikir pikir kata Mama benar. Tisha pasti kangen sama Orang Tuanya. Karna bosan aku kembali kekamar. Tisha akan pulang sore ini ya.. Aku akan membuat sesuatu untuknya!
Eee buat apa ya kira kira. Kan aku bisanya yang simple simple.. L. Aku buat...teh manis aja ya..
Aku pergi kedapur. Hmmm biar adil,Papa,Mama dan lainnya aku buatkan deh~. Hmmm Mama sudah selesai membuat biskuit yo?ya..baguslah!wahh hujan!pas sekali meminum teh hangat sambil memakan biskuit yang baru dipanggang.
Eee gulanya segimanaya?eee aku memang terlalu sering main game.. Eee tiga sendok teh kali ya?ok segini saja! Aku menuangkan masing masing tiga sendok teh keenam gelas.
Setelah masing masing gelas sudah terisi teh aku menyimpan gelas itu di nampan untuk dibawa ke ruang keluarga.
“Ma,aku buatkan teh yo~gimana kalau kita ajak semuanya makan biskuit buatan Mama dan teh buatanku,hmmm pasti enak pas lagi hujan~”pintaku. “Hmm ide yang brilian!Mama sudah masak berbagai biskuit lho~Hmm nanti biskuitnya Mama simpan di ruang keluarga!Mica panggil yang lain ya!”ucap Mama sambil membawa piring berisi berbagai biskuit seperti kepala kucing..bintang..bulan..dan lainnya.
“Pa~ditunggu di ruang keluarga yo~”ucapku sambil mengetok pintu kamar Papa. Bebe rapa menit kemudian Papa,Kaka dan Caca sudah kupanggil,sekarang tinggal Tisha~.
Dikamar aku menggoyangkan badan Tisha yang sedang duduk dimeja. “Hm?Tisha,kau sedang apa?”ucapku sambil mengintip. Tisha hanya menunjukan giginya sambil menyembunyikan kertas yang ia tulis sesuatu. “Ohya~kita ke ruang keluarga yok~”ajakku sambil menarik lengan Tisha pelan. Tisha mengelem sesuatu diatas kertas tersebut. “Hm?ayo~”Tisha menyimpan kertas itu di box kecil miliknya.
Diruang keluarga Papa dan lainnya sudah menunggu sambil memilih film yang bagus. Hmm ini nih bagus!Caca menyarani film kartun the movie. Aku dan Tisha duduk disofa bersama sama. “Waaa biskuit~aku suka biskuit!”ucap Caca sambil mengambil biskuit berbentuk kepala kucing dengan toppping stroberi. “Eits!cuci tangan dulu dong..nanti sakit..”ucap Mama sambil menunjuk kearah wastafel untuk cuci tangan.
Tisha dan aku mencuci tangan dengan sabun yang kami bentuk. Setelah mencuci tangan,kami meminum segelas teh hangat. “Oy!mulai ce[at donk filmnya!”ucap Kaka sambil mengambil remot.
Filmnya dimulai. Karna saking enaknya biskuit buatan Mama,aku sampai tidak mengamati film. Kaka dan Caca sangat seris menonton film itu. “Serius amat J”ucapku sambil menepuk pundak Caca yang sedang fokus. Eee dia tetap fokus menonton sih..aku kira dia bakal kaget...
“Eee biskuitnya mana?Papa belum makan nih..”ucap Papa. Semua orang melihatiku yang sedang memakan biskuit terakhir. “Huwaaa maaf!!!aku keenakan!!”ucapku sambil menyimpan setengah biskuit yang terakhir kumakan. “Duhh tenang dong..Mama bikin banyak..yang tadi belum metang..”ucap Mama sambil menyodorkan sepiring biskuit yang masih hangat. Papa langsung buru buru mengambil biskuit.
Aku mengamnbil biskuit lagi,hehe enak habisnya.... “Tukang makan!makan terus~”ledek Caca. Aku menutupi mukaku malu. Eee kalau dipikir pikir iyaya,aku makna terus.. “Nanti gendit lho!”ledek Kaka. “Kaka!!!”ucapku sambil mengelitiki pinggang Kaka.
Hmm aku udah makan...dua puluh biskuit nih.. Eeee lima lagi deh!kan ganjil!. Hmm enakkkkkkk!!!. Aku memakan biskuit bintang bertopping selai nanas. Tapi kalau makan banyak gak baik lho!bagiku,makan secukupnya saja. Banyak jangan..dikit jangan.. Jhehe..bagiku si..
Aku sudah memakan dua puluh empat biskuit nih!.ini yang terakhir....Huaaa sayang kalau dimakan...tapi aku mau!.“Waaa biskuit ke dua puluh lima!!!”ucapku sambil mengambil biskuit ke dua puluh limaku. Tba tiba semuanya tertawa kegelian,Ha?ada apa sih?. “Oy!ada apa sih?”tanyaku kesal. Orang orang hanya melahap biskuit biskuitnya. “Oy!Mica!kau makin gendut deh!”ledek Papa. “Huwaaa Papa mah!!!”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar