Ibuku adalah sosok yang paling berharga di muka bumi ini. Ibuku melahirkan dua bayi kembar yaitu aku Yulinda Putri dan kakakku Yolanda Putri. Ada kisah pilu saat kami dilahirkan. Kisah yang sebenarnya tak ingin kuceritakan karena menyesakkan dada. Sejak lahir sampai saat ini aku beranjak remaja, aku tidak tahu sosok seorang ayah. Aku dan kakakku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, karena ibu dan ayah sudah berpisah sejak aku dilahirkan.

Bagiku, ibu adalah seorang ibu yang sangat hebat. Beliau berperan sebagai ibu sekaligus ayah. Ibu bekerja keras banting tulang demi menghidupi aku dan kakakku. Ibu tak kenal lelah dalam mencari nafkah, agar biaya sekolah anak-anaknya dapat terpenuhi. Ibu selalu mengatakan akan berjuang sampai aku dan kakakku menjadi orang yang sukses. Ibu berjuang tanpa bantuan dari siapapun, karena ibuku tidak mau menjadi beban bagi keluarga besarnya. Semangat ibu yang sangat kuat untuk membesarkanku dan merawatku menjadi motivasi bagiku dalam menjalani kehidupan ini.

Ibuku adalah pahlawanku, bukan karena ia telah melahirkan dan membesarkanku. Lebih dari itu, dia adalah manusia pertama yang memberiku segala inspirasi. Suka-duka, sedih-gembira, tangis tawa, senang dan derita kami lalui bersama. Darah, keringat, semangat, cinta dan air mata menyatu menjadi sebongkah mutiara hidup. Segala hal dilakukan ibu dengan penuh kerelaan dan kasih sayang. Sepanjang perjalanan hidupku sampai saat ini, begitu banyak pengorbanan dan pemberian yang telah dicurahkan ibu untukku. Rasanya aku tidak akan sanggup menghitungnya. Walaupun aku harus mengingat dan menyebut pengorbanan dan pemberian itu satu per satu, aku yakin apa yang kuingat dan apa yang kusebut pasti jauh lebih sedikit dari daftar pengorbanan dan pemberian ibu.

Ibu adalah seorang motivator buatku dan kakakku. Seseorang yang penuh inspirasi. Ibu juga orang yang mampu mengisi kekosongan dalam jiwaku. Kekosongan akan kerinduan pada sosok ayah. Aku selalu mencurahkan seluruh yang aku rasakan dan kualami pada ibu. Aku merasa lega setiap selesai sharing dengannya. Ibuku adalah seorang wanita yang sangat berharga buatku. Aku sangat menghargai dan menyayangi ibu. Tak mampu kubayangkan jika aku harus menjalani kehidupan ini tanpa ibu.

Terkadang ibu memarahiku, namun aku yakin semua itu karena beliau sayang padaku dan menginginkan aku agar menjadi orang yang lebih baik lagi. Nasihat dan teguran dari ibu sangat berarti buatku dan kakakku. Nasihat dan teguran kuanggap sebagai pelita saat aku tersandung batu di kegelapan. Sebagai penerang untuk melangkah ke depan. Ibu adalah sosok wanita yang sangat mengagumkan. Aku sangat menyayangi dan mencintainya.

Dari hati kecilku, rasanya ingin sekali aku melihat ibuku memiliki suami yang mampu bertanggung jawab atas keluarganya. Tetapi setiap hal itu aku bicarakan, ibu mengatakan tidak menginginkan sosok suami. Alasannya, ibu takut jika dia memiliki suami maka suaminya tidak tulus menerima kami dan menafkahi sekolahku dan kakakku. Oh Ibu, betapa aku mengagumimu. Tulisan ini kutulis dengan derai air mata sebagai persembahan kasihku padamu. Air mata bahagia karena memiliki sosok ibu sepertimu. Pengorbananmu tak akan mampu kubalas. Selamat hari Ibu kuucapkan buat ibu. Peluk hangat dari anakmu.

Namaku Yulinda Putri, aku lahir di Bekasi tanggal 31 Mei 2006. Saat ini aku sekolah di SMAN 2 Sukatani Kabupaten Bekasi dan duduk di bangku kelas 10. Menulis, membaca, dan membuat sketsa adalah hobiku. Jika ingin berbagi cerita denganku, kalian bisa menghubungiku ke [email protected] atau bisa juga ke nomor WhatsApp 0895335666665. Salam kenal buat teman teman semua. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan perlindungan oleh Allah SWT. Amin. Salam literasi.