Perjalanan Hidup
Sebuah desa kecil yang terhimpit di sebelah kanan begitu ramainya orang berlalu lalang dengan kesibukan dunia perkantoran. Di sebelah kiri para nelayan dan angin menyongsong bumi desa tersebut, sejauh mata memandang terlihat sebuah pulau kecil yang tak jelas masa lampaunya, akan tetapi kata nelayan setempat pulau tersebut adalah pulau milik seseorang yang mempunyai perusahaan besar di kota.
Perjalanan seorang remaja dari keluarga sederhana baik rumah ramah maupun ekonomi yang ia dapat. Mustopa seorang remaja asli desa tersebut yang sedang menempuh pendidikan sarjana bisnis kini hanya tinggal beberapa langkah lagi, mustopa tidak mempunyai seorang ayah namun dia mempunyai adik dan ibu hanya dua orang itulah dia bisa bencengkrama, mustopa adalah anak pertama dari keluarganya dan tidak salah kalau dia harus bisa menggantikan seorang ayah yang telah tiada, setelah di PHK dari perusahaan yang ia jalani, kini ia harus mencari kembali pekerjaan karena kalau ia tidak mencari kembali pekerjaan bagaimana nasib ibu dan satu adiknya nanti.
Perjalanan panjang dari tengah kota sampai dengan ujung pesisir pantai namun al hasil mengecewakan, hari mulai petang mungkin mustopa harus mencari di hari selanjutnya. Karena keteguhan dan tekad yang kuat hari selanjutnya ia cari perjalanan panjang di mualai kembali, kini ia harus menghadap perusahaan besar tidak jauh dari pusat kota, eksekusi uji kemampuan berjalan dengan baik, membawa hasil dengan baik, karena tekad keras yang ia tekuni.
Karena merasa sudah mendapatkan pekerjaan mustopa pulang, tok tok tok! “ bu! aku pulang “ dengan di iringi ketukan pintu. Tidak ada suara yang menjawabnya, lalu ia membuka pintu. “Bu?, ibu? Ibu?” tidak ada jawaban. Sebuah berita dari kampung sebelah terdengar oleh telinganya, ada seorang ibu ibu tenggelam karena arus teluk dekat desanya, mendegar itu mustopa segera menelusuri teluk di dekat desanya, pirasat dia benar, karena ibunya sudah tidak mau keluar rumah usia yang sudah rentan untuk bepergian kini hari malapetaka bagi mustopa,
Adiknya yang sedang menangis melihat ibunya tergeletak kaku, semua badanya bengkak, karena besar di penuhi air, tak lama dari tempat kejadian ia tidak sangka hidupnya akan setragis ini. Hidup berdua dengan adik nya yang kini duduk di kelas 2 SMA, mungkin bagi dia cukup lega karena adik nya sudah besar dan dewasa sehingga tidak harus tergantung pada mustopa.
Baru mendapatkan sebuah pekerjaan kini harus mendapat bencana yang cukup berat bagi mustopa, hari demi hari ia lewati sehingga akrab dengan teman teman kerja di perusahan yang kini ia tempati, pulang malam, bermain di teman temannya, yaaa... begitulah anak remajan zaman sekarang apalagi sudah tidak punya ayah ibu, hidup semaunya. Adik mustopa sering kali berada di nenek nya, rumah yang kini ia tinggali sering kali tidak berpenghuni.
Bulan yang ia tunggu tunggu telah tiba dimana uang dari perusahaan telah keluar, lebih dari tiga juta di terimanya. Tidak lupa kepada adik, ia memberi uang satu juta untuk makan sehari hari di rumah neneknya, bagi nenek itu adalah suatu hal yang tidak perlu. namun, ia tau dari mana lagi pembiayaan adik nya di dapatkan kalau bukan dari dirinya,
Akan tetapi beda halnya mustopa karena sudah di rasuki suasana tragis teman temannya, ia mulai mengenal yang namannya minuman keras, kejahatan mencuri, merampok. Dari hari itu jiwa mustopa mendapat perubahan besar yang tadinya ramah kepada orang, saling membantu, ingat kepada neneknya dan adiknya kini mustopa di rubah jiwa, dan di cuci pikirannya oleh teman teman kantornya.
Catt. kak pergantian outlinenya pake gambar yang telah saya kirim.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wih adegan nya mulai memanass
ayo kak ikuti terus ceritanya