PENUNTUN MASA DEPAN
Penuntun Masa Depan
Karya: Yessin Klaristian
Masa depan, masa kini, dan masa lalu terikat dalam satu tali yang saling terhubung. Dengan memulai mimpi, maka kita pasti memiliki titik awal untuk menjalaninya. Hadirnya seorang pribadi yang kuat dan teguh memberi ilmu dan bersabar mengajar serta meneguhkan mimpi di angan-angan anak-anak. Bagaimana kita akan menempuh perjalanan ke masa depan, jika kita tidak mengenal sekolah dasar? Masa saat kita memulai menimba ilmu, masa peran guru sangat berarti dalam menjalani kehidupan yang masih putih. Kenangan berarti dan tidak terganti yang terselimut oleh bayang-bayang hati.
Guru memegang peran penting yang menuntun kita meraih mimpi, bagai cahaya di pagi hari yang senantiasa memancarkan sinarnya. Walau pun terkadang kita masih menolak hadirnya, namun guru tetap mendampingi hingga akhir proses pembelajaran. Jasa yang para guru torehkan, kini masih melekat pada diri kita masing-masing. Kenangan menyenangkan hingga menyedihkan tersusun dalam kenangan selama ini. Guru yang membantu kita belajar, yang membantu kita berkembang, dan membantu kita menemukan apa yang kita butuh kan, akan selalu teringat, walau waktu telah berlalu.
Pada jenjang biru-putih, masa berjalan begitu cepatnya, semua berlalu tanpa kita sadari. Masa saat kita mulai beranjak remaja, masa yang membuat kita menjadi lebih sering memberontak dan penuh keras kepala. Dengan kesabaran peran guru terus berlanjut, hingga diujung jenjang ini, mulai muncul pilihan-pilihan penting dalam kehidupan, pemikiran kita bagai terombang-ambing bingung ingin pilih yang mana, pilihan sulit untuk menentukan jenjang berikutnya. “Mau lanjut SMA atau SMK?” kalimat yang sering kali terdengar, dan kita pun hanya bisa terdiam sambil tersenyum. Di masa itulah, kehadiran guru sangat dibutuhkan untuk menuntun diri kita kepada tujuan mana yang sebenarnya ingin kita jalani. “Bukan keinginan orang tua, mengikut teman atau hanya sekadar iseng. Tapi ini harus kamu putuskan sesuai keinginanmu, sesuai minat dan keseriusanmu” kalimat yang menenangkan juga melegakan dari seorang guru bagi beberapa murid di kala itu.
Hingga saat kita sudah menentukan pilihan, dan menjalani di jenjang baru dan pilihan baru juga di masa depan. Saya harap di mana pun kita berdiri, lanjutkanlah jalan yang telah dibukakan untuk kita, hingga tiba hari saat diri kita yang telah melewati pilihan saat itu dan telah memutuskan apa yang ingin kita tuju dapat memaksimalkannya.
Saat kita tiba di hari ini, maka inilah bukti campur tangan guru sebagai penerang hati, sebagai penuntun masa depan yang memberikan secercah cahaya dan harapan untuk terus maju. Tanpa guru, mungkin kini kita tidak akan menjadi pribadi yang sekarang, bisa jadi kita berjalan di jalan yang tidak kita inginkan. “Dari pada ikut-ikutan tapi menghasilkan hasil yang asal, lebih baik ikutilah keinginan dengan hasil yang maksimal!” kalimat dari salah satu guru di masa SMP yang masih teringat hingga sekarang.
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Yessin Klaristian, lahir di Blitar, pada tanggal 08 April 2008. Sekarang tinggal di Lawang. Kini, penulis sedang mengenyam pendidikan di SMK Negeri 12 Malang, sebagai siswa yang duduk di bangku X, jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Hobi penulis adalah menulis, menggambar, dan bermain badminton.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar