Mama Segalanya Bagiku
Sedari kecil, mama selalu merawatku dengan sepenuh hati. Ia mendidik ku dengan tegas agar aku dapat menjadi anak yang mandiri. Selain sisinya yang tegas, ia juga memiliki sisi lembut dan penyayang. Setiap aku melakukan kesalahan, ia pasti akan memarahiku. Aku terus menghindar dari hadapan mama jika ia sedang marah kepadaku. Namun, mama pasti akan menghampiriku dan meminta maaf kepadaku karena ia terlalu keras saat menegurku. Hal ini membuatku merasa tambah bersalah karena yang seharusnya meminta maaf bukanlah ia melainkan aku.
Saat aku duduk di bangku SD, aku sama sekali tidak memperdulikan belajar, hingga membuat nilai ku terus berada dibawah rata-rata. Tentu mama sangat marah kepadaku.
"Kamu ini, sekolah bukannya belajar malah main terus. Liat nih, mana ada nilai kaya gini. Udah disekolahin mahal-mahal kerjanya cuma main, buat apa!? Lebih baik ga usah sekolah aja sekalian!". Itu adalah ucapan mama yang selalu ku dengar setiap ia melihat nilai ku.
Ia terus memarahiku hingga aku memutuskan untuk berubah. Aku tersadar akan apa yang mama lakukan itu adalah bentuk kasih sayangnya kepadaku. Ia tidak ingin masa depan ku hancur karena diriku yang pemalas. Kini aku duduk di bangku SMP, dan aku bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Namun, beberapa bulan yang lalu, mamaku jatuh sakit. Aku sangat cemas akan kondisinya yang tidak berangsur-angsur membaik. Papaku menganjurkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, namun mama tidak mau. Ia berpikir kalau penyakitnya akan sembuh tanpa perlu berobat. Beberapa hari berlalu, namun kondisi mama belum membaik juga. Ia mengeluhkan kondisi kaki dan tangannya yang pegal-pegal. Aku terus berada disampingnya dan memijat tangannya sambil berdoa agar mama diberi kesehatan.
Bagiku mama adalah segalanya. Aku tidak mau melihatnya sakit. Aku berdoa, berdoa, dan terus berdoa agar ia diberi kesembuhan. Aku ingin terus melihatnya tersenyum dengan ceria seperti biasanya.
Hingga suatu hari kondisi mama berangsur-angsur membaik. Aku merasa sangat amat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberi kesehatan bagi mama ku yang sangat kusayangi.
Sampai sekarang aku masih terus merasa khawatir jika tidak berada disampingnya. Namun aku tetap berdoa agar mama selalu sehat dan kuat agar ia dapat terus menjalani hari-hari dengan senyumnya yang indah itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar