Impian Kecil
Impian menurut KBBI adalah barang yang diimpikan atau diinginkan. Jadi, impian yang kita miliki secara logikanya harus kita ingin dan kita kehendaki. Impian tersebut tidak boleh terkekang, dan terperangkap dalam sebuah tuntutan, istilah lainnya bebas. Terkadang sebagian besar dari kita, memimpikan sesuatu yang memang didesak oleh lingkungan dan bukan dari diri kita sendiri. Itulah sebagian besar dari kita salah kaprah, dan menjadikan impian itu tidak bebas dan berdasarkan orang lain saja. Atau bahkan memimpikan sesuatu untuk 'gengsi' saja dan ikut-ikutan orang lain, yang menjadikan impian tersebut bukan impian. Bisa dibilang kata yang hilang makna.
Sah-sah saja, kalau kita memimpikan sesuatu yang tidak diduga-duga oleh kebanyakan orang, selama hal tersebut masih kita inginkan dan kita tekuni. Albert Einstein pernah berkata "Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani seluruh hidupnya dengan percaya bahwa ia bodoh." Kita bisa saja merubah pandangan kita tentang sesuatu hal yang tidak bisa, dan memilih menjalani apa yang bisa saja. Tapi, jika kita berpikir hal diluarnya bisa saja ikan 'memanjat' pohon nantinya. Karena itu adalah impian yang ikan mau, bukan karena dia dipaksa oleh seekor monyet. Kita semakin maju dengan pesat, diiringi oleh perubahan sekitar yang memungkinkan kita bisa mengimpikan bagaimanapun.
Dulu Kala, kita jarang mendengar impian seorang anak adalah menjadi pemain profesional. Kita paling akan diajarkan, bahwa hal itu mustahil atau tidak ada. Tapi sekarang banyak sekali orang yang ingin menjadi pemain yoyo profesional, pemain game mobile profesional, dan lain sebagainya. Bahkan sampai ada universitas, membuka jurusan bermain game mobile tersebut dan jauh berbeda dengan jaman dulu. Kita mungkin memutuskan impian kita, ketika kita menyadari bahwa mustahil untuk dilakukan menurut kata orang. Sekarang, kita bisa saja untuk merakit kembali impian kita dan berusaha kerasa menekuninya hingga tercapai. Perasaan senang tidak terhingga akan muncul, ketika kita bisa untuk menggapai impian kita. Sebaliknya jika kita malah mematikan impian kita, yang ada kita akan menyesal kemudian dan bersungut-sungut tentang kondisi kita sekarang.
Impian itu bukan hal yang bisa dimusnahkan dalam pikiran begitu saja, namun impian akan tetap menjadi sosoknya hingga akhir hayat kita. Mungkin ada yang berkata, tidak cukup untuk mengejar mimpiku. Tidak cukup harta, tidak cukup waktu, tidak cukup tenaga, atau hal lainnya yang dijadikan alasan atau tameng. Mereka yang berkata seperti itu hanya orang yang tidak mau untuk mewujudkan impian kecilnya, dan tidak berpikir dua kali. Kita bisa saja menggantikan impian kita, menjadi sosok yang seperti kita sekarang. Jangan karena desakan lingkungan membuat kita pesimis akan keadaan sekitar, dan membuat kita lihatnya hanya keatas. Terkadang, kita butuh waktu lihat kebawah kita dan menyadari betapa 'bisanya' kita mewujudkan impian itu.
Saya pernah mendengarkan berita tentang olahraga berkebutuhan khusus, yang cerita semua atlet menginspirasi. Mereka menemukan impian mereka tanpa disadari, atau bahkan ada yang sempat jatuh bangun dalam impian tersebut dikarenakan kondisi mereka. Mereka kehilangan tangan bukan masalah, mereka kehilangan kaki bukan masalah, mereka tunarungu bukan masalah. Semua itu bukan masalah dan bahkan menjadi bahan bakar mereka untuk bisa maju, tanpa khawatir bagaimana kekurangan mereka sekarang. Kita dari dulu melihat atlit-atlit yang tidak berkekurangan, dan lengkap semua seakan mereka sempurna. Tapi pada saat ini, kita bisa tahu bahwa bagaimanapun kondisi kita kita bisa mewujudkan impian kita 'segila' apapun itu. Mana bisa seseorang berenang tanpa tangan dan kaki? Ternyata bisa, dan bahkan bisa memenangkan perlombaan diantara orang yang tubuhnya lengkap. Mana bisa orang berlari tanpa kaki? Memang bisa, mereka berlari dengan kaki besi mereka atau kursi roda mereka.
Setiap orang memiliki pahlawan di dalam jiwanya, yang akan terus berkobar apapun keadaannya. Pahlawan itu adalah impian, impian yang mendorong kita semua untuk ada semangat hidup dan semangat bergerak. Jadi, raihlah mimpi yang kamu mau dan jangan berhenti karena apa yang Tuhan kehendaki atas kehidupanmu, tapi jadikan kehendak Tuhan sebagai dorongan untuk maju dan terus berjuang. Tekuni, jalani, dan nikmati apa yang menjadi mimpimu
Nama saya, Yemima Yosephine. Tempat tanggal lahir, Jakarta, 11 Juli 2008. Sekolah, SMP KELUARGA KUSUMA MARSUDIRINI. Alamat Email, [email protected]. Nomor handphone aktif, 085697262209.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar