Wita Annisa Diah Pitaloka

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mereka bilang mereka manusia, Tuan

Mereka bilang mereka manusia, Tuan

Mereka yang menulikan telinga

Saat ia mati-matian tidak tergagap ketika bicara

Mereka yang menutup mata

Saat ia melangkah terseok-seok setelah di jadikan samsak bernyawa

Mereka yang memperlakukan ia dengan dalih bercanda

Saat ia tak menyecap tawa yang sama

Tiada peluang yang merayap tawarkan muara bahagia

Tenggelamlah dalam dekap mesra hadal yang sengsara

Bibir pias semerbak besi tak pernah menjampi maki

Melainkan merapal antara waras dan tidak waras untuk mengasihi diri sendiri

Tanpa harap jadi bagian dari mereka yang gemar ketawa-ketiwi; kesana-kemari

Cukup sesederhana di manusiakan; sekadar pengakuan eksistensi

Pena-pena segera rengat usai berkian kali aksarakan

Sedang hati compang-camping melebur merasakan

Jadi bagaimana kami bisa melihat ‘Hati di Bumi’ Tuan?

Ketika mereka bilang mereka manusia---tapi tak punyai sisi kemanusiaan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post