Mereka bilang mereka manusia, Tuan
Mereka bilang mereka manusia, Tuan
Mereka yang menulikan telinga
Saat ia mati-matian tidak tergagap ketika bicara
Mereka yang menutup mata
Saat ia melangkah terseok-seok setelah di jadikan samsak bernyawa
Mereka yang memperlakukan ia dengan dalih bercanda
Saat ia tak menyecap tawa yang sama
Tiada peluang yang merayap tawarkan muara bahagia
Tenggelamlah dalam dekap mesra hadal yang sengsara
Bibir pias semerbak besi tak pernah menjampi maki
Melainkan merapal antara waras dan tidak waras untuk mengasihi diri sendiri
Tanpa harap jadi bagian dari mereka yang gemar ketawa-ketiwi; kesana-kemari
Cukup sesederhana di manusiakan; sekadar pengakuan eksistensi
Pena-pena segera rengat usai berkian kali aksarakan
Sedang hati compang-camping melebur merasakan
Jadi bagaimana kami bisa melihat ‘Hati di Bumi’ Tuan?
Ketika mereka bilang mereka manusia---tapi tak punyai sisi kemanusiaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar