Artikel Pemuda Masa Kini
PEMUDA MILENIAL TAK MENGENALI DIRI SENDIRI
OLEH:
Wita Annisa Diah Pitaloka
Siswi SMKN 1 Ciamis kelas XII HTL 2
Namanya Arin, salah satu perwujudan nyata si rajin yang jadi pintar. Benar, dia sudah berusaha keras, menjadwal waktu belajar, mengikuti les, mengisi soal-soal latihan, gemar bermesra dengan buku hingga berjam-jam. Tetapi ada yang salah, ada yang tidak beres di saat-saat tertentu. Seperti saat ia menatap maya dalam cermin, rambutnya keriting susah di atur, warna kulitnya hitam tanpa pemanis, terlepas dari lesung pipi yang di miliki. Atau semasa nilai ulangan rivalnya lebih tinggi, membuat tangannya meremas hasil yang kurang memuaskan. Mau Arin berusaha sekeras apapun, tidak ada yang peduli. Dia ingin jadi si A, jadi si B. Terlalu banyak menginginkan hal yang bukan porsi miliknya malah membuat Arin lupa diri. Kehilangan diri sendiri. Arin ingin di pedulikan tetapi tak lantas sadar bahwa diri sendiri yang paling tidak peduli. Arin ingin di kasihi tetapi tak juga sadar ia sendiri belum mengasihi diri sendiri. Terlalu muluk untuk bersyukur, tidak pernah merasa penuh.
Kesendirian menampar Arin untuk tetap berpijak pada realita, kembali mengingat apa-apa yang telah di lewati. Ada yang harus di benarkan atas pola pikir juga membasmi penyakit hati. Arin menata lagi apa-apa yang berserakan hingga membuat dia merasa tak utuh, mau melihat ke dalam diri—mengenali diri sendiri, memahami apa yang benar Arin inginkan. Jadi dia mulai tersenyum saat menatap cermin dengan sugesti bahwa ketika Arin merasa cukup baik ini akan terlihat baik, toh cantik versi Arin terlepas dari dikte standar masyarakat. Juga saat-saat dimana nilainya tak jadi yang tertinggi, Arin mengatur nafas dan ‘bangun' saat jatuh. Arin sudah investasi waktu, uang, tenaga bahkan di hari libur, jadi saat dia kalah pun Arin tetap menang, Arin menang atas ego dan kemalasan dirinya sendiri. Ini sudah lebih dari cukup, dan karena Arin berada di antara gelombang para pemimpi yang melangit, tidak ada waktu bermalas ria, maka dari itu dengan mantap Arin berkata ‘’Mari lulus dalam ujian Allah lagi!”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar