Setelah sekian lama menunggu Zara pun mulai bosan.

“Hufh,… Kenapa Ayah, dan Ibu belum datang juga? Aaaah, sudahlah aku berkeliling pohon itu saja!” omel Zara

Dia pun berkeliling di pohon itu dan berputar-putar gak jelas, mengisi kebosanannya menunggu Ayah dan Ibunya membeli minum.

Setelah 10 kali berkeliling, tiba-tiba, grosak-grosak, ada anjing yang sedang menggali-gali tanah, dan tanahnya mengenai sepatu yang dipakainya.

“Hey, hush-hush! Pergi dari sana! Apa kamu tidak tahu? Disini tidak boleh menggali kecuali di wahana pasir!?”

Teriak Zara sambil memegang sebuah ranting kecil sepanjang 30cm. Anjing itu pun memadang Zara dengan ekspresi bingung dan tak takut sedikitpun dengan apa yang di pegang Zara, kemudian pergi berlalu meninggalkan Zara.

Zara pun ingin melihat apa yang digali oleh anjing itu ternyata,

“Wah,… Sebuah buku diary dengan cover bergambar Menhera-Chan! Aku bawa pulang ah!..." Mata Zara berbinar mengagumi buku kecil itu.

“Hmmm…..” Zara pun mengambil buku kecil itu kemudian mengamati nya secara perlahan.

“Tapi kalau dilihat dari penampilannya sih, bagus dan bersih, berarti pasti buku ini tidak sengaja di jatuhkan oleh pemiliknya.... Yaaah nggak jadi dibawa pulang deh” ucap Zara kecewa.

Dia pun segera meletakan buku diary itu kembali ke tempatnya semula.

Tiba-tiba …

“Zara!” seseorang memanggil Zara, refleks Zara langsung menoleh. Oh, ternyata itu adalah Sherin teman sekelas Zara yang datang bersama kedua orang tuanya.

“Oh, Sherin, ngapain kamu disini?” tanya Zara

“Aku kesini untuk main lah.., tapi kok kamu ada disini? Bukannya orangtua kamu sibuk ya?” tanya Sherin kepada Zara

“Oh, itu, orangtuaku mengambil cuti selama 1 bulan, tapi itu hanya untuk Ibuku, Ayahku tidak, tapi hari ini dia libur juga kok” ucap Zara

“Wah, selamat ya Zara! Akhirnya kamu bisa bersama orang tuamu juga”

puji Sherin. Zara hanya terkekeh….

“Zara!” panggil Ayah dan Ibu Zara

“Oh, Ayah, Ibu!” balas Zara.

“Maaf, kamu sudah terlalu lama menunggu..” kata Ibu Zara

“Iya Bu, gak apa-apa,.. Oh ya Ayah, Ibu itu ada Sherin..” ucap Zara sambil menunjukan jarinya ke Sherin.

“Hai, apa kabar Mbak, lama gak ketemu ya” sapa Ibu Sherin

“Oh, hai juga Mbak, iya, yah, udah lama nih gak ketemu, mungkin karena pekerjaaan ya” balas Ibu Zara, tak kalah dengan Ayahnya Zara dan Ayahnya Sherin mereka juga mengobrol bersama,

“Ayah, Ibu bolehkah aku bermain dengan Sherin?” pinta Zara

“Boleh, asal jangan jauh-jauh ya! Soalnya Ayah dan Ibu juga mau jalan-jalan hehehe” balas Ayah dan Ibu. Zara sangat senang. Dia pun berjalan-jalan bersama Sherin.

***

“Zara, kita ke Arung Jeram yuk! karena itu wahana terakhir” ajak Sherin

“yuk” jawab Zara. Mereka pun menuju wahana Arung Jeram itu bersama.

Saat mereka sedang bersiap-siap untuk menaiki Arung Jeram lalu

“Ugh, susah banget nih dipasang helmnya” keluh Zara.

“Zara, kamu kesusahan ya pakai helm nya?” kata Sherin

“Iya, nih Sherin” balas Zara kewalahan

“Oh, sini aku pasangin” kata Sherin membantuku

“Ti, tidak usah Sherin, aku bisa memakainya sendiri” ucap Zara menolak

“Aku akan memakai helm ini di belakang pohon itu ya” kata Zara

“Oh, oke deh” balas Sherin.

***

“Ah, selesai juga, akhirnya” kata Zara senang.

“Oh, aku harus cepat, Sherin pasti sudah menunggu lama!” ucap Zara buru-buru

Tiba-tiba tuk. Zara menginjak sesuatu.

“Ah, apa ini?” tanya Zara terkejut.

“Lho, ini kan buku dairy yang tadi, kok ada disini?” tanya Zara heran.

“Zara…. ayo cepat! Perahunya mau berangkat nih!” panggil Sherin

“Eh, I.., Iya sebentar!” ucap Zara sambil berlari menuju arah Sherin sambil tetap melihat buku dairy itu.