Miracles Of Diary, Duniaku Berwarna part 1
Zara pun mulai menulis buku itu, dan ini tulisannya:
Hai my new dairy!
Hai my new dairy! Perkenalkan namaku adalah Zarakunila Fanisah, kamu bisa memanggilku Zara. Oh ya my new diary, mungkin akan jelek jika aku hanya memanggilmu diary, ok bagaimana jika aku memberikanmu nama? Bolehkan? Kalau boleh aku akan menamimu, hmmm, bagaimana kalau Magic Dairy? Soalnya kemanapun ku pergi pasti selalu kamu ikutin. tapi apa kau suka?.... Baguslah kalau kau suka.
Oh ya Magic diary, aku mau curhat nih, untuk pertama kalinya aku curhat kepada mu.
Tadi pagi, aku itu mengalami kemalangan besar! Apa kamu pengen tahu?
Baiklah akan kuberi tahu apa saja kemalanganku.
Jadi tadi pagi itu aku dijahili sama teman-teman aku, bahkan Sherin sahabatku. Dia menunjukan poter BTX kepadaku emang sih ujungnya poster itu diberikan padaku. Tapi aku masih tetap iri. Terus uang jajanku dipotong menjadi 50 Ribu! Haah, malang kan?
Dan juga, tadi pagi aku disuruh ngejain soal matematika di papan tulis. Lalu karena nggak bisa jawab, jadinya di hukum deh.
Ada lagi, temanku Viona hari ini telah mencuri chicken wings favoritku huh, aku kan jadi sebel.
Ngomong-ngomong juga aku sudah iri dengan beberapa teman-teman. Yaitu Hana, Sherin, dan Viona.
Hana: Karena dia pintar, selalu ranking 1, dan nilainya selalu bagus, hah dia pasti tidak memiliki efek samping yang buruk.
Viona: Karena dia jahil, dan bisa memperlakukan teman seenaknya, dan juga tidak ada teman yang berani menjahilinya, kalau tidak, dia akan mengadukannya kepada guru-guru.
Sherin: Karena dia dapat poster BTX!, punya 3 abang, uang jajannya tidak pernah dipotong.
Andai aku bisa menjadi mereka, pasti senang…
Oh ya segitu dulu ya diary, aku mau makan camilan Mc’food Kids dulu ya!
Jakarta, Agustus 20, Zara
Setelah selesai menulis di Magic Dairy. Zara segera menutup bukunya itu dan makan camilan di ruang tamu bersama Ibunya.
“Zara, tadi dikamar kamu lagi ngapain?” tanya Ibu Zara
“Oh, itu, emmm, lagi nulis Bu” balas Zara.
“Oh, nggak kayak biasanya nih” goda Ibu.
Zara pun tertawa, karena melihat Ibunya yang mengajaknya bercanda.
Sesudah makan, Zara pun segera pergi ke kamarnya dan membuka buku diary nya itu, lalu ia terkejut, ketika melihat diary itu memiliki tulisan lain, padahal sebelumnya belum ada lho....
Hai Zara!.... (Zara bengong,}
Diulangnya lagi membaca...
Hai Zara.....! (Lagi-lagi Zara bingung sambil mengucek matanya? kemudian Zara melanjutkan bacaannya lagi, dengan perasaan bingung dan tangan yang mulai gemetar?...
Hai Zara.....
Nama yang kamu berikan itu bagus banget!
Magic Dairy sangat bagus!
Oh ya kejadian kamu tadi pagi itu sedih banget, melihat kamu diusili terus, sepertinya itu akan jadi hari yang buruk bagimu.
Tapi kamu harus terus tersenyum, karena tidak ada masalah yang tidak bisa dihadapi dengan senyuman. Oh ya Zara, ngomong-ngomong, tadi kamu bilang kamu iri sama beberapa temanmu? Kok gitu? Padahal kamu itu punya banyak kelebihan.
Seperti, kamu itu kaya raya, orang tua kamu care, punya Mbak, terus pintar di bidang olahraga. Harusnya kamu itu bersyukur. Dan kuharap surat ini bisa menghiburmu ya! Oh ya namamu bagus! Zarakunila Fanisah! Aku suka itu. Aku panggil kamu Zara ya. Oh ya satu lagi kumohon rahasiakan aku ya! jangan sampai diketahui siapapun ya!
“Hah? Tu, tulisan siapa ini..!!? (Zara melemparkan Diary nya....)
"Perasaan tadi nggak ada deh? Jangan-jangan, ini tulisan Magic Dairy? Waaah, ajaib!" Perlahan Zara mendekati diary yang tadi dia lempar ke lantai.
Dairy ini ajaib banget!” kagum Zara lagi, sambil melihat diary itu dari dekat dalam posisi berjongkok.
“Oh disini tertulis aku harus merahasiakan ini, dan…. Apa lagi ini? Bersyukur? Huh, kenapa semua orang suka berbicara tentang bersyukur? Apa ini diary hantu...?...."
Hati Zara ingin menyentuh diary ajaibnya itu, tetapi Zara merasa takut, kemudian Zara mengambil pensil nya di meja belajar, dan menyentuh diary itu dengan ujung pensilnya..
"Tok..tok... Apa ini beneran hanya buku?, Jangan jangan dia bisa terbang.. " Zara memukul perlahan diary nya. Namun diary itu tetap diam dan tidak bergerak..
"Tukkk.. Tukk..." Lagi lagi Zara masih penasaran dan mencongkel-congkel diarynya dengan pensilnya, namun masih tetap tidak ada pergerakan...
"Haaaaah,... Apa ini tidak masalah jika diary ini kumiliki..? Tapi diary ini terus mengikutiku...!!!!! Apa yang harus kulakukan sekarang....??" Zara mikir keras..
Tiba-tiba, sesuatu yang ajaib terjadi, mata Zara pun langsung terbelalak melihat diary itu membuka sendiri lembarannya dan memunculkan beberapa tulisan...
"Aku senang menjadi temanmu Zara, mari kita berteman mulai sekarang..."
Zara kaget dan nyaris terduduk dari posisi jongkok nya... Bola matanya semakin bulat melihat apa yang baru saja terjadi di depan matanya,..
"Ini gak mungkin, ini gak masuk akal.. " Gumam Zara kebingungan dan juga ketakutan... Tetapi mata Zata masih tetap memandangi diary nya itu..
"Hmmmmm.... Ini diary hantu.... matilah aku...," kata Zara mulai panik kebingungan berusaha bangkit dan kabur dari kamarnya...
Tapi tiba-tiba saja Zara mengingat sesuatu, dan Zara kembali jongkok didepan diarynya...
"Maafkan aku diary, aku bersalah... Aku sudah mengabaikan mu, aku juga sudah membuangmu ke tempat sampah, kumohon jangan sakiti aku, hari ini nasibku sudah sangat malang, jangan tambah lagi menjadi semakin malang, aku cuma anak kelas 4SD, daging ku tak enak di makan...." Zara memohon di depan diary masih dalam posisi berjongkok..
Sambil berjongkok Zara mengintip dari sela jarinya, memandang diary itu, tidak ada kejadian apapun yang terjadi padanya..
"Hufhhtt... Sepertinya diary ini gak suka makan anak kecil.. Legaaaaa nya...." Zara menarik nafas dan mencoba bangkit dari posisinya..
Disaat Zara akan meninggalkan kamarnya tiba-tiba tak berapa lama diary itu memunculkan tulisannya kembali...
"Aku senang menjadi temanmu Zara, mari kita berteman mulai sekarang..."
Zara pun mulai mikir kalau diary itu tulus ingin menjadi temannya dan tak akan memakannya.. "
"Hmmm... Baiklah... Akan kufikirkan".. Jawab Zara..
Akhirnya Zara memutuskan untuk mengambil kembali diary itu dari lantai, secara perlahan, kemudian mengembalikannya kedalam laci meja belajarnya masih dengan tangan yang bergetar, dan langsung menutup laci itu, kemudian menguncinya rapat-rapat...
Tiba-tiba Ibu Zara memanggilnya..
“Zara, ada Sherin nih!” panggil Ibu Zara yang sedang duduk di sofa dan menonton televisi
“Oh, I, iya Bu!” balas Zara.
“Hey Sherin!!!” panggil Zara
"Hai Zar.. Hai tante,” ucap Sherin
"Hai juga cantik, bagaimana kabar kamu sayang..?.. Mau main ya sama Zara?"
“Hehehe, Iya tan...” Jawab Sherin
“Hmmm, begini tante, Zara.. Sherin mau ajak Zara ke mall Junior Experiment? kebetulan abang Sherin mau kesana sekarang" tambah Sherin
Oh iya tante kenalin ini abangnya Sherin..” timpal Sherin lagi
Abang Sherin pun memperkenalkan diri sambil bersalaman ke Ibu Zara..
"Sore tante, nama saya Razi, kakak Sherin.., Kalau diizinkan saya dengan Sherin mau ajak Zara main tante, ke Mall Junior Experiment, kebetulan mall bermain itu baru buka dan sedang ada pameran science hari ini disana.." Abang Sherin menjelaskan.
"Tapi jangan kelamaan pulang ya nak Razi..." Jawab mama Zara
"Baik tente, kita akan pulang sebelum malam".. Balas abang Sherin lagi.
“Haaah, tempat apa itu?” tanya Zara berbisik ke Sherin
“Itu mall khusus kids lho! Baru buka lagi, kita perginya sama Kak Razi.” timpal Zara
“Waaah, kayaknya seru tuh, yuk, kita pegi, lets go!!!!” riang Zara.
Zarapun meminta izin ke Ibunya...
"Ibu Zara boleh pergi gak"
"Oh, boleh, asal tetap sama Kakaknya Sherin ya, dan jangan nakal..!" ucap Ibu
"Siap!" kata Zara dan Sherin kompak
Sesampainya di mall Junior Experiment…
“Waaah!!!!” kagum mereka
“Ma, mall, nya besar!!!” kata Zara
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Zarakunila Fanisah memang nama yang bagus!
makasih