Miracles Of Diary, Dimana aku? part 4
“Semuanya, Diaaaam!!!!!!!” bentak Zara keras, semua anak melongo dan saling menatap satu sama lain.
“Tidak biasanya Hana menjadi sangat galak seperti ini” bisik Pit ke Bob
Semua anak masih saja bengong, melihat kelakuan Hana (Zara) yang begitu menakutkan.
“Sekarang semuanya, duduk ke kursi kalian masing-masing!!!! Jika tidak… Aku akan mencatat nama kalian semua. Dan memberikannya kepada Bu Laika!” bentak Hana (Zara). Sambil mengambil buku tulis.
Semua anak kembali ke kursinya, gemetar, dan ketakutan, jelas, melihat tingkah laku Hana (Zara) yang begitu tegas. Penulis pun, jadi takut.
Kriiiiiiiing
Bu Laika datang, sebab tematik adalah pelajaran pertama hari ini.
“Selamat pagi kelas..., Wah, pemandangan apa ini? Kenapa kalian manis sekali? Tidak berisik” tanya Bu Laika heran. Namun tidak ada jawaban. Anak-anak masih takut dengan bentakkan Hana (Zara)
“Baiklah, kalau begitu, kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin, tentang sumber energi yang dapat diperbaharui, dan yang tidak dapat diperbaharui, soal itu ada di halaman 26” ucap Bu Laika, menjelaskan pelajaran.
“Hana…” panggil Bu Laika
“I, iya Bu?” jawab Hana (Zara)
“Kamu tolong kasih tahu teman-teman, cara mengerjakannya, Ibu mau ke ruang guru sebentar” ucap Bu Laika
“A, apa, mengajarkan teman-teman cara mengerjakannya? Mana mungkin! Itu kan tugas Hana, aku ini Zara?” kata Zara dalam benaknya.
“Tapi, aku kan, cukup pintar dalam pelajaran Bahasa Indonesia, lagi pula, sekarang aku kan adalah Hana?” gumam Zara dalam hati.
Zara pun maju ke papan tulis. Terlihat teman-temanya, sudah membuka modul Bahasa Indonesia mereka.
“Ba, baiklah, teman-teman, buka modul halaman 125” kata Zara gugup. Tapi terlihat teman-temannya sudah membuka modul mereka di halaman 125.
“Baiklah, su, sumber daya alam hayati, a, adalah…” ucap Hana (Zara), menjelaskan.
Sudah hampir sekitar 1 setengah jam, Hana (Zara) mengajar. Namun, Bu Laika belum datang juga.
“Huft, kenapa Bu Laika belum juga datang?” gumam Zara penasaran, sambil menulis contoh soal di papan tulis.
“Emm Hana?” panggil Zoe
“Iya Zoe?” balas Hana
“Emmm, aku mau ke toilet bentar ya!” jawab Zoe
“Oh, ya, okey, boleh” balas Zara lagi.
“Hahaha, masa, di tengah pelajaran, Zoe minta ke toilet, hah, mana ada anak yang pergi ke toilet di tengah pelajaran?” ejek Viona kepada Zoe. Mereka semua hanya terdiam. Sementara Zoe, pergi ke toilet.
Ketika Zoe sudah selesai ke kamar mandi. Mereka pun melanjutkan pelajaran, tapi…
“Oke semua kita akan melanjut…” kata-kata Zara terpotong, dengan adanya suara Viona
“Han, aku mau buang air kecil nih, nggak tahan…” ucap Viona kebelet.
“Leh, tadi katanya nggak ada anak yang bakalan buang air kecil di tengah pelajaran, tapi dirinya sendiri?” gumam Zara dalam hati.
“Ya udah, sana, pergi” ucap Zara. Semua bengong. Sekaligus tertawa kecil, rasanya, mereka ingin mengejek Viona ketika Viona kembali.
Ketika Viona kembali, anak-anak masih saja tertawa, mereka saling berbisik-bisik
“Pssst, Viona lucu ya, tadi dia ngejek Zoe karena buang air kecil di tengah pelajaran, tapi dia sendiri, pffft, hahahaha” bisik anak lain.
Kelas menjadi ribut karena anak-anak mengejek Viona. Hana (Zara) tidak tahu harus berbuat apa
“Buang air di tengah pelajaran, bukankah itu hal biasa ya?” tanya Sherin ke Zara (Hana).
“Iya, hal biasa seperti itu kan, pernah dialami anak lain, aku juga pernah” balas Zara (Hana).
“Memang lucu sih” ucap Hana (Zara) membalikan badan.
“Sudah-sudah, semuanya jangan ribut, mari kita lanjutkan pelajaran ya!” ucap Bu Laika yang tiba-tiba saja datang. Anak-anak pun segera diam dan menyimak pelajaran dengan seksama, begitu juga Zara.
Kriiing
Bel berbunyi, Hana (Zara) segera pulang. Namun, dia tak melihat Viona dikursinya.
“Sepertinya Viona sudah pulang” gumam Zara dalam hati…
Ketika Zara ingin keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba
Gubraak
“Awww” keluh Zara. Oh ru, rupanya itu adalah Vi, Viona!!!.
“Vi, Viona? A, aku pikir kamu sudah pulang?” tanya Hana (Zara).
“Hah, ketua kelas cengeng!” jawab Viona.
“Kenapa? Aku ini ketua kelasmu?” balas Hana (Zara)
“Memang, tapi kamu itu ketua kelas yang cengeng!” kata Viona. Mata Zara berbinar-binar, entah kenapa Viona berkata seperti itu.
“Hiks…” Zara mulai menangis kecil, sambil melihat senyuman Viona yang begitu jahat.
“H, h, huaaaaaa, kamu jahat Vi!” tangis Hana (Zara). Namun, Viona tetap tersenyum jahat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjuuut
Ada lanjutan nya gak kanz?