Wike Dwi Handayani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru adalah Cahaya yang Tidak Akan Pernah Redup
Guru adalah Cahaya yang Tidak Akan Pernah Redup

Guru adalah Cahaya yang Tidak Akan Pernah Redup

Guru adalah Cahaya yang Tidak Akan Pernah Redup

Oleh: Wike Dwi Handayani

Guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia di dunia ini. Tanpa guru kita tidak akan bisa membaca, menulis bahkan berhitung, guru tidak akan pernah lelah untuk mengajari kita hal- hal yang tidak atau belum kita mengerti.

Apakah kalian masih mempunyai rasa tidak suka dengan guru yang sering marah marah?, Ya, saya sebagai siswa juga merasa seperti apa yang kalian rasakan. Tapi apakah kita pantas tidak suka kepada guru kita yang telah mengajari kita? Tentu tidak, sangat tidak pantas seorang pelajar seperti kita memiliki rasa tidak suka atau kesal kepada guru kita, karena tanpa jasa guru kita tidak akan bisa menjadi diri kita yang seperti ini, yang bisa membaca, menulis, berhitung bahkan memenangkan berbagai lomba , tanpa kerja keras seorang guru kita tidak akan bisa mendapatkan itu semua. Seperti yang kurasakan saat ini, aku merasa bangga dan bersyukur bisa memperoleh beberapa kali kejuaraan dalam lomba di tingkat KKM madrsasahku. Itu tak bisa dilepaskan dari peran guru- guruku.

Jadi kita harus menyayangi semua guru kita walaupun mereka kadang suka marah marah, tapi di balik kerasnya seorang guru itu semua demi kebaikan kita. Dan kewajiban kita sebagai seorang siswa adalah menyayangi dan menghormati guru kita. Guru adalah cahaya masa depan kita yang tidak akan pernah redup, ilmu -ilmu yang telah beliau berikan kepada kita, tidak akan pernah hilang di dalam diri kita, bahkan ilmu- ilmu itu akan menolong kita di masa depan. Maka tak heran guru adalah sosok pahlawan yang memberikan ilmu dan memberikan penerang untuk masa depan kita.

Maka kita wajib menghormati guru, baik itu guru agama, guru seni, guru bahasa ataupun guru yang mengajarkan kita pengetahuan sosial ataupun kenegaraan dan lain- lain. Kita juga harus menjaga akhlak dan perbuatan kita terhadap guru karena akhlak lebih diutamakan daripada ilmu.

إنَّ أثقَلَ مَا وُضِع فِيْ ميزانِ المؤمِنِ يَوْمَ القيامةِ خُلُقٌ حسَنٌ وإنَّ اللهَ يُبغِضُ الفاحشَ البذيءَ

Artinya: “Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor” (HR. At Tirmidzi).

Hadist di atas menjelaskan bahwa lebih didahulukan akhlak sebelum ilmu. Bahkan orang yang memiliki kecerdasan tinggi tetapi ia bersikap sombong dan tidak menghormati guru. Bahkan menganggap dirinya lebih pintar daripada gurunya. Niscaya ilmunya tidak akan bermanfaat baginya. Tetapi jika seseorang memiliki akhlak yang baik walaupun dirinya tidak terlalu pintar. Maka ilmunya bisa bermanfaat dan barokah.

Guru, sosok pahlawan pendidikan. Seorang pendidik dan pengajar yang memberikan pengetahuan serta kedisiplinan, kejujuran dan kesopanan terhadap murid-muridnya. Mereka yang mengajar tanpa mengharap balasan melainkan demi memajukan pendidikan bangsa dan mencerdaskan anak-anak bangsa. Merekalah insan mulia yang mengajar dan mendidik kita tanpa mengira masa dan tenaga. Mereka ibarat lilin yang membakar diri demi memberikan cahaya kepada murid-muridnya.

Jasanya akan selalu menjadi seperti cahaya yang menyinari setiap langkah perjalanan kita menuju masa depan. Jasa yang tidak akan cukup terbalas hanya dengan mengucapkan kata “terima kasih”. Dan dengan jasanya yang telah banyak mengajarkan diri ini akan ilmu pengetahuan. Guruku kaulah pahlawanku anak didikmu, kuucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas pengorbananmu, mungkin tanpamu aku hanya manusia bodoh yang awalnya masih kosong dengan ilmu jasa- jasamu akan kukenang selalu sepanjang hidupku.

Guruku pernah berkata, jadilah anak yang selalu disiplin ilmu, bermanfaat untuk sesama, dan berbaktilah kepada orangtua. Jangan pernah menunda pekerjaan, belajarlah sungguh- sungguh. Rajinlah berlatih dan banyaklah membaca buku. Karena buku adalah jendela dunia yang akan membawamu menjadi anak yang penuh wawasan.

Gurukuu tidak kah kau merasa lelah untuk memberikan ilmu mu kepada kami anak didikmu, yang masih suka bercanda saat jam pelajaran? Yang masih tidak peduli apa yang engkau terangkan? Yang masih suka tidur di saat kau sangat lelah menjelaskan pelajaran agar kita mengerti bab tersebut? , Dan hanya kata "Maaf" yang bisa kami ucapkan kepadamu.

Maafkan kami anak didikmu, maafkan kami karena sering melukai hatimu dengan perkataan perkataan kotor kami. Maafkan kami karna sikap kami yang kurang sopan terhadapmu. Hanya kata maaf yang bisa ku ucapkan, dan terimakasih atas semua jasa- jasa mu, kaulah cahaya yang sebenarnya guruku, cahaya yang tidak akan pernah redup di sepanjang hidupku.

Terimakasih engkau telah mendidikku tanpa kata lelahh, jasamu akan selalu membekas di dalam hati ku wahai cahaya hidupku.

"Habis gelap terbitlah terang, begitulah arti pendidikan yang aku pahami."

Biodata penulis :

Nama : Wike Dwi Handayani

Kelas : Vlll

Sekolah : MTs Negeri 10 Jember

Alamat : jln bagon. No. 01 Kedung Sumur RT 02, RW 012.

Tempat tanggal lahir : Jember, 8 Juli 2009

Email saya : [email protected]

Nomer Wa : 08387191640

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post