Sekian Lama Tak Bertemu dengan yang Berjasa Bagiku

Oleh: Ruqoyyah

SD Islam Daarul Ilmi Depok

Guru adalah orang yang berjasa, bagi siapapun.

Seorang yang menjadi guru pastinya perlu menempuh perjalanan yang penuh dengan lika-liku. Dulu, kebanyakan orang tua tidak punya cukup uang, jadi tidak tentu dapat menyekolahkan anaknya.

Para guru kita semua pun sama seperti itu. Terkadang tidak bisa membeli buku, entah buku pelajaran ataupun buku tulis. Tidak bisa membeli seragam. Atau tidak bisa membayar kontrakan kosan.

Lalu, bagaimana caranya agar dia bisa menjadi guru? Tentunya, guru-guru pasti tetap berusaha, bagaimanapun caranya. Ada yang akhirnya membantu mencari uang, membantu orang tuanya bekerja. Tidak lupa mereka tekun belajar walau hidup kurang, mereka juga berdoa agar dimudahkan hidupnya, atau dimudahkan mencapai cita-citanya.

Kunci mereka menjadi guru hanyalah Ikhtiar dan Berdoa.

Namun, tetap saja ada orang yang meremehkan guru. Siapa dia? Ini adalah orang yang buruk! Seharusnya setiap orang menghormati guru yang telah berjuang demi kebangkitan masyarakat.

Kebangkitan masyarakat? Iya, kebangkitan masyarakat. Maksudnya, ketika masyarakat berilmu, pastinya negara akan bangkit, tidak jatuh. Namun, siapa yang membuat masyarakat menjadi berilmu yang awalnya tidak berilmu? Tentu saja guru. Guru bukanlah orang yang mengajar di sekolah, di kampus, di tempat les, tidak! Guru adalah orang yang berbagi ilmu dengan orang lain.

Guru juga orang tua kita kalau di sekolah. Di sekolah kita tak ada orang tua, mungkin itu pendapat sebagian orang. Namun, tidak! Guru adalah orang tua kita di sekolah. Berarti, mereka harus kita perlakukan mirip dengan orang tua kita masing-masing.

Selama pembelajaran online, tetap harus bersyukur walau sebenarnya ingin pergi ke sekolah, bertemu dengan guru, seorang yang berjasa bagi masyarakat. Selama ini guru juga ingin bertemu dengan kita.

Selama daring, kadang kita lebih sulit untuk mengerti pelajaran. Para guru sering pastinya mendengarkan keluhan seperti itu dari murid atau anak didiknya. Para guru terus mencari cara agar kita mengerti, salah satunya memberi latihan soal. Kalau ada yang tidak mengerti langsung dijelaskan kembali.

Karena itu, kita harus benar benar melaksanakan adab kita terhadap guru. Antara lain, tidak ngobrol ketika guru sedang menjelaskan, mencatat yang penting-penting, dan masih banyak lagi

Pastinya guru-guru juga merasakan lelah mengajar kita. Tapi, mereka tak akan menunjukkan rasa lelahnya itu dan tetap tidak putus asa. Benar-benar seorang yang berjasa, ya.

Karena itu, jangan pernah meremehkan guru yang sangat berjasa bagi siapapun. Perlakukan dia dengan baik, sebagaimana kita memperlakukan orang yang kita cintai.

Jangan lupa mendoakan guru kita ketika kita sedang beribadah.

Aku sangat rindu dengan guruku di sekolah.. benar-benar rindu. Namun, apa boleh buat, corona menghalangiku dengan guruku.

Untuk guruku dimanapun engkau berada, aku sangat rindu denganmu. Terima kasih atas seluruh jasanya mengajarkanku ilmu-ilmu. Terima kasih guruku.

Profil Penulis

Assalamu’alaykum teman-teman. Namaku Ruqoyyah. Aku lahir di Jakarta, 2 Juni 2010. Aku bersekolah di SD Islam Daarul Ilmi Depok. Aku tinggal di Syamsa Naura Residence, blok A8.

Ingin mengenalku lebih dekat? Hubungi aku dengan e-mail (e-mail ummi): [email protected] atau dengan WA (no. ummi): 081296793725