Ruqoyyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Annisa's Adventure! | #1 Awal Mula Mengetahui Aquamarine

Annisa's Adventure! | #1 Awal Mula Mengetahui Aquamarine

Pagi itu, Annisa sudah selesai mengerjakan tugas-tugasnya. Annisa pun mulai mengambil remote TV. Annisa mengajak 2 adiknya untuk bergabung.

Satu jam berlalu. Annisa mulai bosan duduk di sofa sembari menatap layar kaca. Annisa pun bangkit dari sofa, kemudian membaca buku di kamarnya. Annisa memang selalu membaca buku setiap harinya, walaupun bukunya sudah dibaca semua. Itu berkat Ibunya yang mengajarkan kepada Annisa ‘One Day One Book’ atau berarti satu hari satu buku.

Setelah selesai setengah buku, Annisa mulai mengantuk. Dia pun terlelap tidur dan terjun ke dunia mimpi.

Di mimpi Annisa, dia melihat ada sesuatu yang amat sangat bercahaya. Di samping benda bercahaya itu, ada sebuah peta. Tapi, Annisa tidak sempat mengambil benda bercahaya itu maupun peta. Dua bend aitu langsung hilang ketika Annisa berlari berusaha mendapatkan 2 barang itu.

Annisa pun terbangun dari tidurnya. Mimpi yang barusan terjadi selalu dipikirkan Annisa. Apa tadi? Kenapa dua benda itu pergi ketika aku hendak mengambilnya? Batin Annisa.

Karena sudah siang, Annisa pun makan. Kemudian membereskan rumah kembali. Seperti menyapu, mencuci piring, dan membereskan ruang TV yang tentunya sudah penuh bekas adik-adiknya.

Setelah selesai beres-beres, Annisa mulai membuka computer yang ada di atas meja belajarnya. Dia mulai membuka game yang dia download di computer miliknya. Game yang dia mainkan adalah salah satu game yang cara bermainnya jika menang akan mendapatkan batu permata.

Annisa yang sudah jago di game itu selalu mendapatkan permata. Ketika sedang bermain, tiba-tiba muncul iklan di game itu. Bukan iklan sih, tapi seperti informasi.

Informasinya, kalau jumlah permata yang kita miliki mencapai angka 500, akan mendapatkan sebuah peta.

Karena Annisa benar-benar tertarik, Annisa langsung bermain kembali. Tak lupa, informasi tadi telah ia screenshot agar tetap mengingatnya. Karena semangat yang tinggi, Annisa berhasil mengumpulkan 500 permata.

Namun, yang terjadi adalah semua permata itu terkumpul dan kemudian menjadi sebuah hadiah.

Annisa membuka hadiah itu dan isinya adalah sebuah pakaian ajaib. Annisa bingung, semua yang dia dapat tak benar. Annisa sedikit kesal karena merasa dibohongi.

Namun, tiba-tiba ada informasi lagi. Informasi itu memberitahu bahwa di kota Crimonara ada sebuah batu permata yang sangat langka. Namanya Aquamarine.

Annisa senang bukan main. Kota Crimonara adalah tempat tinggalnya sekarang.

Kemudian, informasi itu berlanjut. Informasi itu memberitahu bahwa peta Aquamarine ada di rumah seorang yang pernah bermain game itu, memiliki 500 permata, dan tinggal di kota Crimonara.

Annisa bertanya-tanya. “Apakah itu rumahku? Atau mungkin di luar sana juga ada yang sepertiku? Semoga di rumahku!”

Karena telah mendapat cukup informasi, Annisa menaruh gawainya di atas meja belajar. Annisa beranjak dari kasurnya, dan kemudian menghampiri Ayah Ibunya yang berada di ruang TV. Terlihat mereka seperti sedang mengobrol sesuatu.

Annisa diam-diam bergerak dan berjalan menuju dapur. Di dapur, dia diam-diam mendengarkan percakapan Ayah Ibunya.

“Ayah, kalau Annisa tahu hal ini, pasti dia langsung berusaha mencarinya. Dia ‘kan suka sekali dengan hal fantasi seperti ini. Apalagi, kita tak pernah memberitahu bahwa dia memiliki kekuatan.” Kata Ibu.

“Iya. Kita harus menyimpan petanya. Kalau tidak, dia akan berusaha mati-matian untuk mencari batu permata itu!” Ayah memberi ide.

“Ya! Ayo beranjak ke kamar” Ajak Ibu.

Annisa kaget. Dia tak pernah tahu kalau memiliki kekuatan. Tapi, kekuatan apa? Annisa mulai beranjak ke perpustakaan rumahnya. Di perpustakaan, dia mencari buku tentang keluarganya. Annisa pun menemukannya.

Annisa membuka halaman demi halaman. Akhirnya dia menemukan tentang dirinya. Di sana tertulis bahwa Annisa memiliki kekuatan yang langka. Di buku itu juga tertulis bahwa Annisa akan menemukan Aquamarine dengan banyak lika-liku.

Setelah selesai, Annisa langsung beranjak ke kamar dan membuka computer-nya untuk menulis cerita. Ya! Annisa memang hobi membaca, menulis, dan suka dengan hal yang fantasi.

- Bersambung -

Hai!

Ada kritik dan saran?! Tuliskan kritik dan saran kalian di kolom komentar! Saran yang masuk akan dipertimbangkan kembali oleh Author.

Thank you for your support!

Bye!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjutt kak, tapi nama gamenya apa kak?

17 May
Balas

Zahirah, ini aku. Kenapa panggil kak? Emm, gk ada asli game-nya. Itu cuma buatanku. Thank you for your support!

17 May

Sip! Lanjut kan!

15 May
Balas

Thank you for your support! Ditunggu ya!

15 May

You're welcome ok!

15 May



search

New Post