Ellen menyantap sisa udang goreng di kotak bekal pertama, kemudian membuka kotak bekal kedua, yang bentuknya seperti mangkuk yang tertutup. Isinya adalah salah satu makanan favoritnya juga! Air liurnya menetes, mengambil sendok. Makanan itu adalah soto. Nichi menggunakan teknik dan resep khusus untuk membuat sotonya tetap hangat. Hmm.., apakah Nichi mampu membaca pikirannya? Atau Nichi memang sudah mengetahui makanan kesukaannya sejak lama?

Ellen menyantap soto tersebut dengan lahap, segera tandas dalam waktu sepuluh menit. Kemudian, Ellen menutup kembali kotak bekalnya, kemudian memasukkannya ke dalam tas ranselnya. Ellen beranjak berdiri, membetulkan sepatunya, kemudian melangkah mendaki gunung.

Hmmmm..! Tiba-tiba, Ellen menghirup aroma yang semerbak! Ellen tersentak. Mungkin itu adalah aroma bunga-bunga dari pepohonan yang mengelilingi Pijakan Langit dan Bumi! Ellen berlari mengikuti aroma harum tersebut. Dia terus berlari, mengabaikan lelahnya. Rasa semangat segera menggelora dalam dirinya.

“Huft.., huft.. Wah, ini.. ini…,” Ellen menoleh ke sana kemari, membungkuk. Kedua tangannya memegangi lutut.

Dia tiba di hamparan rumput dipenuhi dengan pohon-pohon berbunga putih. Tepat saat itu, bunga-bunga berguguran. Bunga-bunga itu bertebaran memenuhi rerumputan hijau. Rasanya, Ellen ingin melompat, menghambur ke arah hamparan bunga-bunga itu. Hal tersebut benar-benar dia lakukan, dan dia pun amblas ke tanah.

Ellen tertawa cekikikan sendirian, berguling-guling di rerumputan yang lembut. Selama satu menit itu, bunga-bunga berguguran menimpa wajahnya. Tanpa sadar, tongkat sihirnya terguling begitu saja di tanah.

Zep! Dengan tangkas, seseorang mengambil tongkat sihirnya itu. Ellen tersentak, tawanya segera tersumpal. Dia memandang sosok di hadapannya.

“Lho, Nicole?! Kenapa kamu ada di sini?!” Ellen terkejut. Dia beranjak berdiri.

Nicole menatap tajam pada Ellen, bergeming di tempatnya. Dia melemparkan tongkat sihir ke tangan Ellen. Kemudian, dia melangkah mundur.

“Apa yang kamu lakukan di sini, Nicole?!” Ellen mengulangi pertanyaannya.

Sosok Nicole terasa semakin samar di mata Ellen—dan mungkin memang semakin samar.

Ellen tersentak. Seharusnya dia segera pergi ke dalam portal dan menemui Master Fau! Hmm.., mungkin kedatangan Nicole yang misterius itu bermaksud untuk menyadarkannya.