“Cichi, bagaimana caranya agar semua orang kembali seperti semula?” Ellen bertanya. Dia merasa sangat khawatir.

“Kau tunggu saja hujannya reda,” jawab Cichi.

Ellen mengerutkan dahinya, beranggapan kalau Cichi sedang membual atau bercanda. Dia menatap Cichi.

“Cichi enggak bercanda, kan?” Ellen memastikan.

“Siapa yang sedang bercanda?” Cichi malah balas bertanya, memasang wajah bingung. Maksudnya, Ellen-lah yang sedang bingung, bukan dirinya.

Ellen menggaruk kepalanya. Hantu kalau bercanda, tidak lucu, demikian batinnya dalam hati. Malah menyeramkan. Apalagi kalau bercanda mencopot kepala. Kalau orang yang masih hidup yang melihatnya, bukannya tertawa, malah lari pontang-panting sambil berkata, “Aaaakh..! Hantu memang tidak punya akal!”

“Ya, sudah, terima kasih, Cichi!”

Cichi hanya mengangguk, kemudian samar-samar menghilang. Ellen ditinggal sendirian di lorong tersebut. Dia segera kembali ke rumah Wizzie, kemudian menaiki sapu terbangnya untuk kembali ke Magic Palace.