The Mystery of the Bloody Eyes - Epsd 2 - Penampakan Sesosok ...
"Celine, yang seorang keturunan putri!?" tanya Sheyla.
"Benar, ada apa?" tanya Pay.
"Dia kan anak manja. Bagaimana aku mengatasi ini!?" keluh Sheyla.
'PENGUMUMAN! KELOMPOK YANG SUDAH DIPILIH, TIDAK BISA DITUKAR!' suara mikrofon terdengar jelas.
"Sudahlah, ini artinya kalian harus bersosial dengan teman baru," ujar Pay.
"Mungkin ... Kalau begitu, aku dan Sheyla mau berkemas untuk besok Service Learning," pamit Shelly.
"Ya, bye!" pamit Sheyla.
Mereka berdua pun kembali ke asrama, untuk berkemas serta mengerjakan tugas keasramaan, yang belum dikerjakan.
“Kenapa sih aku harus dengan Celine!?” keluh Sheyla kesal.
“Sudah, sabar saja. Lagi pula, tempatnya seru!””
“Iya, tapi, nanti Celine mengacau!”
“Kenapa, Celine dan Farah nggak disatuin satu kelompok!?”
“Lho? Kamu tahu kan? Mereka juga nggak akur,”
“Tahu! Tapi kan, mereka sama-sama manja!”
“Sudah, fokus dulu kerjakan tugas keasramaannya,”
BESOKNYA
“Tuan dan nona, segera untuk menaiki tronton,” perintah miss Arfa.
Semua pun memasuki tronton.
“Shelly!” panggil Yuri.
“Oh, hai Yuri!” sahut Shelly.
“Boleh ya, aku duduk dengan Sheyla dulu? Mood nya lagi kurang bagus,” pinta Shelly.
“Boleh. Pasti karena Celine. Oh, ya, aku juga mau duduk disebelah Pay!” ujarnya.
Sekitar 4 jam perjalanan, akhirnya mereka tiba.
Mereka berkumpul di sebuah lapangan di desa.
“Baik tuan dan nona! Silahkan berkumpul dengan kelompok kalian!” pinta miss Arfa.
“Baiklah, kelompok nona Sheyla dan nona Celine! Kalian bersama ibu vito.”
“Kelompok nona Shelly dan nona Yuri, kalian bersama bu Chyl!”
Lalu miss Arfa melanjutkan.
“Halo neng, ada yang bisa ibu bantu?” tanya bu Vito menghampiri Sheyla dan Celine.
“Oh, iya bu! Ini, tas saya. Bawakan ya! Oh iya, jangan panggil saya neng, panggil saya nona!” suruh Celine manja.
“Hei, Celine, memang kebiasaan mereka memanggil neng! Maaf bu, biar saya bawakan. Celine memang anak manja! Maaf ya bu,”
“Haha, iya enggak apa-apa neng, biar saya saja,”
“Eh, maaf merepotkan,”
Sheyla dan Celine dibawa ke rumah bu Vito.
“Baiklah, Karena ini sudah hampir malam, kalian bisa istirahat,”
SEMENTARA ITU ... YURI DAN SHELLY.
“Baik neng, panggil saya Cyl. Kalau dibaca pakai huruf Shail,”
“Baik bu Cyl!”
“Bu Chyl! Kita akan makan apa nanti malam?” tanya Yuri seraya menaruh kopernya.
“Kita akan memakan muffin berry!” sahutnya riang.
“Benarkah? Aku belum pernah mencoba muffin berry!”
“Hihi. Oh, iya. Besok kita akan kemping di hutan menggunakan tenda.”
“Lho? Hanya kelompok kita bu Cyl?” tanya Shelly lalu disusul Yuri.
“Iya. Bu Cyl, sudah izin ke miss Arfa,”
“Yaaay! Matur nuwun bu Cyl!” ucap Shelly.
BESOKNYA
“Baik neng Shelly dan neng Yuri. Kalian sudah siap?” tanya bu Cyl.
“Tentu bu Cyl!” seru Yuri dan Shelly serempak.
“KIta akan jalan kaki. Karena dari sini ke hutan Fuji sangat dekat,” ujarnya.
Mereka berjalan, hanya sekitar 19 menit.
“Wow, kereen!”
“Aku harus foto ini!” seru Shelly,
“Oh ya, soal foto, Sheyla belum memberiku kameranya….”
“Eh, mungkin dia lupa.”
“Baik, nanti sore, kalian bisa berenang di sungai!” seru bu Cyl.
“Yaay! Bu Cyl, makan siang nanti apa?” tanya Shelly.
“Ehm, nugget kentang,”
“Wah, aku belum pernah makan. Sepertinya lezat!”
“Tentu!”
Sorenya mereka makan dengan nugget kentang. Mereka mulai terbiasa memakan makanan desa.
“Wah, hari sudah gelap. Bagaimana kalau kita berfoto?” tanya Shelly.
“Boleh!”
Mereka berfoto bersama, sampai malam tiba. Saat Shelly berusaha tidur, ia kepikiran untuk melihat foto di kameranya.
Tapi … Sesosok bayangan, berdiri dengan jelas di belakang bu Cyl, tampak didalam foto.
“A-a-AP-PA!? nggak mun-gkin.......”
“Yuri….!!” lirih Shelly.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut, Tsabita! Hamasah ya!
Lanjut kak Tsabitaa! Penasaran banget...!