“Dug-dag-dig!” suara kaki Daniya itu berjalan mencari bunyi berasal.

“Bagaimana ini!?” gumamku.

“Asla, apa kau bisa membuat kita tidak terlihat!?” bisikku.

“Maaf, aku tidak bisa! Karena hantu itu akan bisa melihat kita.

Lalu, tiba-tiba datanglah miss Prilly.

“Lho? Daniya, kamu belum tidur?” tanya miss Prilly.

“Eh? Aku terbangun miss,” sangkal Daniya.

“Kalau begitu, kamu tidur! Sudah malam,” miss Prilly memberikan senyum hangat.

“B-baik miss!”

Aku sangat lega. Aku menunggu miss Prilly pergi, dan aku bisa pergi.

Hari ini adalah hari libur, jadi aku bisa meluangkan waktu untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini. Aku menyampaikan kecurigaanku tentang Daniya ke miss Prilly.

“Apa!? Bagaimana bisa? Bukankah dia siswi baru?” tanya miss Prilly heran.“Sebenarnya seperti ini kejadiannya.” aku menceritakan, bahwa aku berteman dengan hantu, dan tentu aku adalah anak indigo. Semuanya aku ceritakan tentang dia dan aku.

“It’s okay,”

“Miss, aku minta bantuannya ya. Aku akan menjebak Daniya,” pintaku.

“Bagaimana caranya?” tanya miss Prilly.

“Ssst,” bisikku menjelaskan.

“Tetapi, bukankah dia anak indigo juga?” tanyanya.

“Tenang miss, sudah aku atur semua itu!” ucapku lantang.

“Hihi.. Semoga saja dugaanmu benar!”

“Semoga.. Kita mulai jebakannya nanti sore saat semua orang sedang melakukan ekstrakurikuler ya miss!” ucapku.

“Oke siip. Gak sabar rencana kamu seperti apa!”