Tsabita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar dari Buku

Belajar dari Buku

Belajar dari Buku.

Oleh: Tsabita Zahra Alkhansa

Siswi MI Azzarofah kelas 6

Siapa yang tidak kenal buku? Ya, buku, sebuah benda yang memiliki banyak pengetahuan. Buku, sebuah benda yang bisa kita gunakan untuk mencari informasi. Tapi … Seiring perjalanan waktu, buku sedikit-demi sedikit telah terabaikan, walau masih digunakan sedikit masyarakat. Benar, buku terabaikan oleh alat canggih, dan teknologi modern. Gadget, alat zaman now, yang pasti berbeda dengan buku. Didalam sebuah gadget ada yang paling sering digunakan masyarakat untuk mencari informasi. Itu, Google, website dan masih banyak lagi. Benar, google yang sangat terkenal dan paling sering digunakan masyarakat. Google selalu bisa menjawab pertanyaan lebih mudah dari buku, yang tanpa harus mencari lembaran banyak. Ya, google yang sangat disukai masyarakat, di Indonesia, terutama di seluruh dunia.

Informasi sekarang sangat dibutuhkan banyak masyarakat Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Tetapi tidak semua informasi, google miliki. Buku, adalah sebuah informasi yang sangat lengkap. Buku memiliki semua informasi apa saja. Kalian tahu? Bahkan buku sering disebut “Jendela Dunia”. Kalian tahu alasannya? Tentu saja, karena dulu, buku memiliki informasi yang dapat membuka wawasan di zaman yang masih dijadikannya relevan.

Buku sejarah dan pengetahuan. Para tokoh dunia, seperti Albert Einstein, sebuah fisikawan, tercerdas di dunia. Tahukah kalian, ia bisa menjadi seorang fisikawan tercerdas di dunia, karena ia suka membaca buku. Lalu, dia belajar dan terus belajar dari buku. Sampai akhirnya, dia bisa juga menjadi fisikawan tercerdas dunia lho! Itu sebagian, berkat buku.

Ada juga cerita yang berbeda nih! Tokoh ilmuwan muslim, Al-Battani. Ia berkelana di seluruh dunia, dengan ilmunya. Setiap perjalanan ia menuliskan kisahnya. Sampai akhirnya, dijadikan sebuah buku. Tentu saja, tujuan buku itu adalah, agar kita masyarakat modern, untuk memahami pelajaran di dalamnya, ilmu pengetahuan, daya juang dan masih banyak lagi. Sampai sekarang, masih ada buku-buku itu lho!

Buku, lebih canggih daripada alat zaman now. Buku lebih hebat daripada situs-situs seperti google, website atau banyak yang lainnya. Buku, sebuah panduan, agar kita bisa menjadi generasi cerdas. Buku, sebuah benda, dari zaman berabad-abad tahun lalu, yang sampai sekarang, masih layak atau seharusnya kita sebut, masih wajib untuk kita bisa baca. Tanpa buku, apalah dunia ini? Kita tidak bisa mengetahui sejarah zaman dulu dan pengetahuan lainnya. Sekarang, kita adalah generasi tangguh. Tetapi, kita juga harus menjadi generasi cerdas. Karena itu, mulailah membaca buku, cintai buku. Karena buku sebuah benda yang tidak akan terlupakan oleh apa-apa.

Selain buku non fiksi, ada pula buku yang berjenis fiksi. Sekarang, buku juga mulai banyak dibaca, oleh anak-anak Indonesia. Tetapi, sebagian dari mereka, hanya suka buku fiksi, dan jarang anak Indonesia menyukai buku non fiksi.

Tetapi aku yakin, seiring perjalanan waktu, mereka akan mulai terbiasa membaca buku non fiksi, seperti buku pengetahuan, buku sejarah dan buku yang masih banyak lagi. Aku yakin, mereka pasti sedang berusaha untuk mencintai buku, namun berjalan, untuk menyukai buku fiksi terlebih dahulu, lalu barulah buku non fiksi. Berusaha, untuk terbiasa membaca buku. Karena aku sangat yakin, kita, anak indonesia bisa mencintai buku. Kita harus menjadi generasi maju dengan membawa buku yang kita bawa kemanapun dari tahun ke tahun.

Terima kasih buku, kami belajar darimu. Tanpamu dunia tak akan seperti ini, penuh dengan informasi dan pengetahuan. Kami, anak indonesia, berjanji, untuk mencintaimu selalu, kami janji, kami tidak akan mengkhianati kepercayaan kami. Jika kami dewasa, kami akan mengajarkan kepada semua anak, cucu, cicit kami, bahwa, tanpa buku, dunia tidak akan seperti ini, tidak ada pengetahuan, dan dunia akan menjadi tidak teratur. Kami akan mengajarkan mereka, untuk terus membaca dan mengajarkannya kepada orang lain.

PROFILE PENULIS:

Tsabita Zahra Alkhansa, lahir di Jakarta, 4 Agustus 2009. Anak dari, Komariah dan Wanda M. Ramdan

Gmail: [email protected] no. WhatsApp: +62 812-935-969-41

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Holaa! Maaf ya, ini aku reupload! Tenang aja, aku blm isi googleform nya kok! Makasiih yang sdh berkenan untuk baca! Maaf ya, cerita ttg teror kucing blm bisa aku lanjutin:) Enjoy yaaa!

08 Nov
Balas

Iya...

09 Nov



search

New Post