Friendship behind secrets 3#
" E-eh... maksudmu?,"
" Iya kau menyembunyikannya kan?,"
" Hei... aku bisa jelaskan,Naira!,"
" Jelaskan sekarang!,"
Suasana ruangan yang hening membuatku sedikit tertekan, kenapa harus sekarang? kenapa ini terjadi? kenapa aku ceroboh?, muka Naira yang sedikit membuatku merasa bersalah.
" Naira, maaf aku gak bisa menjelaskannya sekarang,"
" Kamu kenapa sih?, kamu gak percaya samaku?,"
" Aku tau! tapi aku gak mau jelasin sekarang, kenapa harus sekarang?,"
" Setelah melihatmu begitu, apa aku tak-kan terkejut?, sahabatku sendiri dengan keaadaan ini? aku khawatir! sudah lupakan saja!,"
Naira berlari keluar, angin yang kencang menutup pintu ruang kesehatan. Ucapan Naira membuatku tak terkutik, ini hari yang buruk bukan? sahabatku yang berlari meninggalkanku dengan muka benci bercampur sedih. Wajahnya yang menjelaskan bahwa sahabatnya sendiri tak mempercayainya . Tangannya yang terlihat terkepal keras dengan wajah yang tertunduk, kenapa aku bisa langsung membuatnya seperti itu? hei... ini seharusnya tak terjadi, aku menyesal tolong kembalilah!
Aku berlari mengejar bayang-bayangnya, tapi... dia sudah tak ada.
Aku kembali ke ruang kesehatan dengan perasaan yang teraduk. Stengah tubuhku serasa mati rasa , air yang mengalir dari mata , wajahku yang kusut dengan bibir yang masih tak bisa berkata apapun. Sekolah terlihat sunyi di mataku, jam pulang sekolah masih dua jam lagi, Bu Ani mengetuk pintu ruang kesehatan dan masuk.
" Alika, sudah meningan?, pembelajaran kedua sudah mau dimulai,"
Aku segera mengelap air mata yang masih berjatuhan.
" E-eh... Bu Ani?, ohhhh iya bu aku segera kesana,"
" Ohhh iya , kamu kenapa? kok matamu merah begitu?,"
" Engak kok bu... tadi mataku sedikit sakit, tapi sudah tak apa kok bu,"
" Yasudah.. Ibu tunggu ya!,"
Aku berjalan menuju kelas. Naira memalingkan pandangan ke arah luar, dia marah? yang pasti dia marah, dia anak yang sangat ingin tahu, tapi, maaf aku benar-benar gak bisa menyampaikan nya sekarang , dan aku tau ini sulit bukan? mungkin pada saatnya aku akan menyampaikannya.
Pembelajaran dimulai, cuaca diluar benar-benar mendung seperinya hari ini akan turun hujan.
********
" Baiklah anak-anak, samapai sini saja pembelajaran untuk hari ini, cuaca diluar sudah turun hujan, jadi pulang dengan hati-hati ya..., demikian ,"
Para siswa mulai keluar membawa payung mereka masing-masing. Naira tak terlihat , mungkin dia sudah pulang duluan. Aku berjalan menuju rumah dan aku menemukan hal yang benar-benar menakutkan.
" NAIRA!!!!!,"
********
wawww... gantung ya...
BTW lanjut Bab 4 ya...
Maaf kalo lama upload :v
dadahhhhhh
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aaaaa ga sabar nunggu jawaban nya
Typo, bukan jawaban tapi lanjutan
Di tunggu next nya ya
Typo, bukan jawaban tapi lanjutan
Aaaaa ga sabar nunggu jawaban nya