Gelayut Mendung Pun Sirna (Bag. 1)
Terik mentari dengan lembut menampakkan sinarnya. Memenuhi ruangan yang penghuninya sedang pulas di bawah alam sadarnya seakan-akan tak ingin berpisah dari bunga tidurnya.
"Hoaamm" Indah menggeliat dan mengerang sambil mengucek-ucek matanya.
"Oalaah udah pagii, Mama mana ya kok tumben ga bangunin?" batin Indah kebingungan karena mentari sudah menyambutnya dengan senyum.
Tok! Tok! Tok! Bunyi pintu diketuk sesorang.
"Adeeek udah banguun? Bangun Dek hari ini pertama sekolah lho! Jangan sampai telat!" Kata Mama sambil berteriak dan mengetok pintu kamar Indah.
"Iyaaa iyaa Ma, ini mau mandi" jawab Indah dari kamarnya. Ia pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai mandi dan mempersiapkan diri dengan rapi, Indah pun menuju meja makan
"Deek udah semua perlengkapannya, ga da yang ketinggalan? " tanya mama memastikan perlengkapan Indah.
"Udaah Maa pokoknya semuanya udah beres". Jawab Indah dengan semangat.
"Bekalnya udah dimasukkin ke dalam tas? Mama ga mau lho nganterin bekal kamu yang teledor". Ujar mama mengingatkan kembali sambil menyiapkan nasi untuk sarapan papa
"He he he.. engga ngulangin lagi deh Ma janji" ucap Indah dengan cengengesan.
Tak.. Tak.. terdengar suara kaki melangkah mendekati Indah dan mamanya.
"Waahh sudah siap ke sekolah baru nih" papa Indah mengolok putrinya yang penampilannya sudah bertambah dewasa dengan seragam putih abu-abunya.
"Iyaa dong Pa.. Do'ain ya semoga nanti ketemu temen yang cocok" jawab Indah dengan manja sebagai putri bungsu orang tuanya.
"Aamiinn ya udah. Gih berangkat, ntar terlambat" kata papa Indah menggunakan istilah gaul remaja sambil melihat jam di tangannya.
"Siap boss udah beres semua nih!” jawab Indah dengan optimis.
“Maa Paa, aku berangkat ya!. Assalamu'alaikum" Indah pamit kepada kedua orang tuanya menggunakan motor menuju sekolah barunya.
"Eehh kelas aku yang mana yaa?” Indah langsung mencari-cari namanya dan mengecek papan pengumuman di kantor sekolahnya yang baru.
Duukk! Terdengar bunyi jatuh di lantai terbentur lumayan keras
"Aduhh maaf banget yaa aku ga sengaja, soalnya lagi buru-buru!" Kata seorang perempuan yang menabrak Indah sambil menolongi Indah berdiri.
"Ga pa pa kok, kamu mau lihat kelas kan? Bareng aja yuk!" tawar Indah dengan senyum yang menampakkan kedua lesung pipit di pipinya.
"Ehhh iyaa boleh, kenalin nama aku Kinan" Ujarrnya sambil menyodorkan tangannya kepada Indah.
"Aku Indah, mulai sekarang kita temen ya" kata Indah membalas juluran tangan Kinan.
"Okee, udah jam segini Ndah, ayo kita lihat kelas yuk! Semoga kita sekelas yaa!" Ajak Kinan mengingatkan tujuan awal mereka.
"Ayoo" Indah pun menggandeng tangan Kinan untuk pergi ke papan pengumuman pembagian kelas mereka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar