Pantai Boom
Ratna merupakan seorang mahasiswa dari Surabaya,saat ini ia dan temannya Bella akan berkunjung ke Banyuwangi,akan tetapi mereka bingung akan pergi kemana,merekapun membuka instagram dan tiba tiba mereka menemukan tempat yang sedang hits di Banyuwangi namanya adalah Pantai Boom,mereka sangat tertarik dengan tempat tersebut.Tidak lama kemudian merekapun langsung pergi ke Pantai Boom,sesampainya disana mereka terkejut dengan harga tiket masuknya yang cukup murah yaitu hanya 5000 Rupiah per orang.Saat memasuki kawasan pantai mereka disambut oleh monumen bertuliskan Boom Banyuwangi dengan tiga anak penyu,tidak hanya itu mereka juga disambut oleh megahnya jembatan yang diatasnya terpasang sinar lampu layaknya Helix Bridge,dan disana mereka disuguhkan dengan fasilitas pendukung lainnya seperti perawatan kapal pesiar,driving range,area komersial seperti hotel,restoran,water sport,dan fasilitas one day cruise.
Ratna dan Bella melihat sekeliling,kemudian mereka menemukan warung makan,kebetulan mereka belum sarapan akhirnya merekapun singgah ke warung tersebut dan memesan bakso serta kelapa muda,mereka merasa ketagihan dengan rasa baksonya.Setelah makan merekapun langsung bermain air di pantai,mereka sangat senang,mereka berlari lari sambil menikmati hembusan angin pantai,selang beberapa menit mereka berpapasan dengan seorang fotografer merekapun meminta tolong kepada sang fotografer untuk memfotokan mereka berdua,raut wajah bahagia sangat terlihat pada diri mereka,setelah mereka selesai dalam sesi pemotretan merekapun berkeliling di sekitar pantai,ditengah tengah perjalanan mereka menemukan sebuah tempat foto yang indah yaitu bekas gudang yang letaknya berada di depan dermaga yang disebut Boom meneng lantaran airnya relatif diam.Bangunan ini merupakan saksi bisu sepenggal perjalanan sejarah Kota Banyuwangi.
Sejarah Pantai Boom tidak kalah menarik dengan sejarah sejarah yang pernah ada,awalnya Pantai Boom merupakan pelabuhan penting yang dikenal dengan nama Pelabuhan Boom,pelabuhan ini bukan pelabuhan biasa melainkan pelabuhan internasional karena terdapat kapal kapal dengan bendera asing,fasilitas dermaga nya pun dapat dibilang modern karena dilengkapi dengan rel kereta untuk mempercepat aktivitas bongkar muat.Nama Boom dulunya diambil dari bahasa Belanda yang artinya pohon.Sejak tahun 2012 Pantai Boom telah digunakan untuk penyelenggaraan gandrung sewu dan pagelaran musik jazz pantai.
Gandrung dulunya merupakan tarian bentuk syukur kepada Dewi Sri atau Dewi Padi,gandrung memiliki arti lain yaitu "yang disegani atau yang digandrungi" sehingga tarian ini mengungkapkan suka cita,menurut tulisan Scholte pada tahun 1927,tari gandrung mulanya ditarikan oleh pria yang berdandan seperti wanita,instrumen utama dalam tarian ini adalah Gendang atau Gamelan Osing,ketika agama islam masuk Wilayah Blambangan penari gandrung laki laki pun mulai perlahan menghilang.Dalam buku 'Roepa,roepa tjerita Radja Blambangan namanja Pangeran Pateh' yang ditulis oleh Hendrik Arkelaus Gerrits pada tahun 1871 disebutkan bahwa agama islam sudah masuk Wilayah Jawa,pada buku itu dituliskan "Egama Mohamat" atau agama Nabi Muhammad SAW,kini tari gandrung sudah ditarikan oleh wanita,gerak gemulai yang meriah dengan pakaian dominan merah dan emas tari gandrung ini bisa memukau siapa saja yang menontonnya.Pada perkembangannya,Tari Gandrung Banyuwangi telah berhasil menarik wisatawan asing untuk antusias melihat dan mempelajari kebudayaan Indonesia dan sekaligus berwisata ke Imdonesia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar