Kerajaan Macan Putih
Hari ini Arbi bersama teman-temannya Dilla,Ade,dan Rizky sedang berkunjung ke tempat persemedian Prabu Tawang Alun yang bertempat di Banyuwangi.Sebenarnya mereka sudah merencanakan hal ini dari dua minggu yang lalu,akan tetapi karena ada hal yang lebih penting akhirnya mereka mengundur hal tersebut,setelah sekian lama akhirnya mereka berangkat ke tempat persemedian sang Prabu Tawang Alun.
Untuk menuju ke persemedian sang prabu bagi mereka ini bukan hal yang mudah,mereka harus melewati jalan yang cukup jauh,mereka menuju ke persemedian sang prabu dengan menggunakan sepeda motor,di tengah-tengah perjalanan sepeda milik Rizky mogok,Arbi,Dilla,dan Ade dengan sigap membantu Rizky.Setelah selesai memperbaiki motor Rizky merekapun melanjutkan perjalanannya,dan akhirnya mereka pun sampai ke tempat persemedian sang Prabu Tawang Alun,mereka pun meminta izin untuk masuk,dan akhirnya mereka diperbolehkan memasuki tempat persemedian sang prabu.Disana tempat persemedian sang Prabu Tawang Alun bagi mereka dapat dibilang mistis.
Menurut sejarahnya nama Macan Putih dulunya dikenal saat Prabu Tawang Alun mendirikan istana raja atau kraton di wilayah Macan Putih dan berkuasa disana,akan tetapi kekuasaan tersebut harus diserahkan kepada saudaranya yang bernama Mas Wilabrata.Keraton Macan Putih ini dibatasi oleh sebuah gerbang di sebelah selatan keraton,yang posisinya kini masuk ke dalam Desa Gombolirang,dan pada tanggal 15 Desember 2007 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meresmikan sebuah Monumen Patung Tawang Alun yang sedang menunjuk ke arah timur dengan seekor Harimau Putih yang bertuliskan "Tulien Ngetan Ilingo Kawitane" yang artinya "Lihatlah Ke Timur Dan Ingat Pemulaannya" ,selain sejarahnya nama Macan Putih telah digunakan sebagai nama sekolah di Banyuwangi,diantaranya adalah SD Negeri 1 Macan Putih,SD Negeri 2 Macan Putih,SD Negeri 3 Macan Putih,SD Negeri 4 Macan Putih,SD Negeri 5 Macan Putih,dan SD Negeri 6 Macan Putih.Pembagian Wilayah Macan Putih ini terdiri dari delapan dusun,yang pertama Dusun Bangeran,kedua Dusun Banyuputih,ketiga Dusun Kopenlaban,keempat Dusun Kopenlangi,kelima Dusun Krajan,keenam Dusun Malar,ketujuh Dusun Sengkan Semak,dan kedelapan Dusun Sumberan.Keadaan masyarakat disana sama dengan penduduk lainnya yang berprofesi sebagai petani padi maupun buah,di bagian utara desa,di Dusun Kopenlangi,Kopenlaban,dan Sengkan Sabak,masyarakat nya memiliki kebiasaan menaruh biji kopi di tengah jalanan aspal,hal tersebut bertujuan untuk memisahkan biji kopi dan kulitnya.
Setelah selesai mengamati hal-hal tersebut Arbi,Dilla,Ade,dan Rizky akhirnya pulang dengan perasaan yang sangat bahagia,karena dapat mengetahui lebih banyak ilmu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar