SAYA KANGEN SALJU SEKOLAHKU
Pagi itu, Jum`at 13 Maret 2020 di sekolah saya terasa seperti biasa. Sebelum masuk kelas dilakukan pembiasaan, kemudian masuk kelas dan mempersiapkan diri untuk mengikuti PTS. Tak ada yang berbeda, semua berjalan sebagaimana mestinya. Tapi pagi itu anak-anak sudah tidak boleh bersalaman dengan bapak ibu guru. Bahkan bapak ibu guru semua sudah mengenakan masker.
Malam pun tiba, ponsel saya berdering menandakan pesan masuk, ternyata dari WAG kelas ,“Selamat malam anak-anak, untuk hari senin 16 Maret 2020 sampai dua minggu ke depan kita akan belajar dari rumah untuk menanggulangi penyabaran virus Corona” kata pak Taufiq wali kelas, betapa terkejutnya saya sesaat setelah membaca isi pesan tersebut. Kemudian saya menonton TV dan menyaksikan berita, sebagian siswa yang diwawancara ada yang senang namun ada pula yang sedih dan merasa dirugikan. Saya juga merasa rugi kalau tidak sekolah karena tidak dapat bertemu dengan teman-teman, dan bapak ibu guru.
Hari pertama yang saya jalani saat itu sangat terasa berat. Ditambah biasanya saat saya belajar suasananya tenang, namun kini berubah secara drastis, saya harus mendengar tangisan adik saya, tetangga saya yang sedang memarahi anaknya karena tak mau belajar, dan masih banyak lagi. Belum lagi setelah menyelesaikan tugas sekolah saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci, menjemur, menyetrika, dan lainnya. Awalnya memang berat, namun lama kelamaan semuanya terasa ringan karena saya mengerjakannya tanpa ada unsur paksaan, namun karena saya tidak ingin pekerjaan saya menumpuk.
Seminggu pertama berjalan begitu cepat dan saya mulai merindukan teman teman, bapak dan ibu guru, kegiatan sekolah dan jajanan di kantin. Pembelajaran jarak jauh menurut saya cukup menyenangkan karena bisa belajar dengan santai tanpa batasan waktu. Namun terkadang saya bingung dengan materi yang dijelaskan karena kurang detail, tak seperti sekolah tatap muka. Minggu kedua pun berjalan, saya sudah mulai menbiasakan diri untuk pembelajaran jarak jauh. Pada hari terakhir di minggu kedua saya merasa lega karena pembelajaran jarak jauh akan segera berakhir. Tetapi pembatasan sosial berskala besar atau PSBB diperpanjang dan masuk sekolah ditunda, saya sangat sedih mendengar berita ini. Saya sudah tidak bisa memikirkan apapun karena stress.
Saya bingung karena tak dapat keluar rumah dengan bebas. Biasanya saya berada di luar rumah, sekarang saya harus tetap berada di dalam rumah saja. Terasa terpenjara namun hal itu harus saya lakukan demi kesehatan dan keselamatan saya serta orang lain. Setiap ada kepentingan di luar rumah, protokol kesehatan selalu saya terapkan, tak jarang saat saya keluar rumah sering bertemu dengan teman sekelas. Kami saling bertegur sapa, dan mungkin berbincang singkat mengenai pembelajaran, tetapi kami tetap menjaga jarak. Saat saya bertemu dengan teman, saya merasa tidak mau berpisah dan saya ingin berbincang panjang untuk melampiaskan rasa rindu dengan teman, namun kita harus cepat pulang ke rumah agar tidak terpapar Covid-19.
Kini genap satu tahun saya melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Untuk melampiaskan rasa rindu, saya sering mengajak teman-teman untuk berbincang melalui video call, tetapi banyak yang tidak bisa ikut karena kendala kuota, sinyal, maupun ponsel yang bukan milik pribadi. Saya sangat ingin bertemu dengan teman-teman secara langsung walaupun hanya sebentar saja. Sekarang banyak berita mengenai vaksin Covid-19, saya berharap vaksin tersebut cepat diberikan kepada masyarakat sebagai bentuk ikhtiar melawan Covid-19. Semoga semuanya kembali pulih seperti sedia kala. Agar saya, teman-teman, dan bapak ibu guru dapat bertemu, dan belajar bersama tanpa ada batasan apapun. Saya kangen SALJU(SMP Negeri 197), menyanyikan mars SALJU membuat saya bersemangat. Kapan kita bisa bertemu lagi, SALJUKU.
Hallo teman-teman perkenallkan nama saya Tiara Ridwanussalam. Saya lahir di Jakarta, 19 April 2006. Saya bersekolah di SMP Negeri 197 Jakarta. Hobi saya membaca. Untuk teman-teman yang ingin berkenalan bisa hubungi alamat Email saya [email protected]. Terima kasih sudah membaca cerita saya. Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bagus ceritanya ^^
Terima kasih
Baguss bgett ceritanya^^
Terima kasih bitaaaa
Bagus... Terus menulis ya.. Semangatt
Iya terima kasih...