Kirain Galak Ternyata Baik
Kirain Galak Ternyata Baik
Oleh:Tiara Ridwanussalam
Rifki Ahmad Darmawan namanya, ia biasa dipanggil kak Rifki oleh adik kelasnya. Rifki adalah seorang siswa kelas 9 yang cerdas dan aktif di sekolah, namun ia sangat dibenci siswa perempuan karena sikapnya yang dianggap sok dan jutek, tak jarang ia dipanggil kakel killer oleh adik kelasnya.
Saat ada event, salah satu siswa mencoba memaksa masuk ke ruang OSIS, Rifki sebagai pengurus OSIS pun langsung menegur dan memarahinya, lalu siswa tersebut menangis dan melapor ke ketua OSIS. Akhirnya Rifki pun dipanggil dan dinasehati oleh ketua OSIS, Rifki langsung meminta maaf kepada siswa yang ia marahi tadi. Semenjak kejadian itu, seluruh adik kelasnya tak ada yang berani mendekati, saya pun awalnya takut untuk berbincang dengannya, karena saya juga pernah ditegur Rifki.
Pada suatu malam, Rifki mengajak saya berbincang melalui WhatsApp, saya mencoba menghiraukan ajakan itu, tetapi ia terus mencobanya. Ternyata Rifki sangat humble dan tidak jutek seperti yang dibicarakan, ia mengajak saya chatting karena ada yang mau dibahas mengenai pembelajaran. Ia ingin saya bergabung untuk belajar bersama dan menjelaskan materi yang belum saya pahami. Awalnya saya gengsi, namun ketika dipikirkan lagi lumayan juga untuk memperbaiki nilai saya yang cukup meresahkan, saya bertanya apa alasan Rifki mau mengajak saya belajar bersama, ternyata ia mau ilmu yang dimiliknya menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Alasan yang sangat mulia, ia tak mau hanya dirinya yang pintar, namun orang lain juga harus pintar.
Meskipun saya dan Rifki sudah saling kenal selama tujuh tahun, tetapi kami sangat canggung saat pertama kali belajar bersama melalui meet. Ternyata banyak teman saya yang ia ajak untuk belajar bersama, saat mengajar ia sangat serius dan profesional bagaikan profesor di perguruan tinggi, yaps menjadi profesor memanglah cita-citanya, ia sangat detail dalam menjelaskan setiap materi, namun ia tetap menyelipkan celotehan disela sela penjelasannya agar tidak terasa bosan. Tetapi beda aplikasi beda cerita, kalau di meet ia sangat serius dan di WA sangat humoris. Sebenarnya tak ada yang salah dari Rifki, tetapi ia selalu dianggap salah oleh orang di sekitarnya karena mayoritas mereka iri dengan kemampuan yang dimiliki Rifki.
Enam bulan berjalan, nilai rapor semester ganjil dibagikan, saat saya melihat nilai selama satu semester, ternyata nilai rapor saya ada peningkatan. Saya pun sangat senang dan berterima kasih kepada Rifki karena sudah mengajak saya belajar bersama. Sejak saat itu saya semakin bersemangat untuk belajar agar nilai saya terus meningkat. Saya pun mendapat berbagai pujian karena peningkatan prestasi saya di sekolah.
Namun semuanya tak berjalan lancar saat Rifki mengajak saya dan teman-teman belajar bersama, hinaan dari teman seangkatannya seakan tak pernah absen. Bahkan ia sempat kena marah oleh salah satu guru karena nilai teman yang ia ajak belajar justru menjadi turun. Tetapi banyak guru yang mengapresiasi karena kemauannya untuk membagikan ilmu sangat tinggi. Bahkan ia sering ditugaskan menggantikan guru yang berhalangan untuk mengajar. Tak hanya materi pelajaran saja, namun materi kepramukaan, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja) ia pun menguasainya.
Dibalik itu semua, ternyata Rifki hanya ingin memiliki teman yang mengerti perasaan dan keadaannya, karena selama ini orang di sekitarnya hanya bisa memandang keburukannya. Terkadang orang yang selalu ia tolong justru malah sering menyakitinya bahkan menyebarkan gosip yang tidak benar tentang Rifki. Rifki sering dimanfaatkan oleh orang lain karena ia selalu menolong orang lain tanpa pamrih, bahkan orang yang membencinya pun saat sedang kesusahan tetap ditolong. Meskipun ia sering dimanfaatkan orang lain ia tetap sabar karena ia hanya mengharapkan pahala atas perbuatan baiknya. Tak jarang ketika ia sudah sangat akrab dengan seseorang ia sering mentraktir orang tersebut, entah itu makanan, minuman, dan lainnya. Sebenarnya Rifki adalah orang yang ramah, pengertian, baik hati, suka menolong dan memberi. Dan perkataan yang beredar di sekolah mengenai Rifki menurut saya sama sekali tidak benar, memang penampilan Rifki sangat berwibawa, tegas, dan kadang jutek. Namun bukankah semua orang pasti memiliki sisi baik? Memang Rifki adalah orang baik yang memiliki 1001 kebaikan, namun karena 1 kesalahannya yaitu memarahi siswa yang memaksa masuk ke ruang OSIS. Nama Rifki pun tercap jelek karena kejadian itu. Jadi pesan saya, jangan memandang orang dari luarnya saja, namun kita perlu melihat dari sisi lain dan mencari dimana letak positif orang tersebut. Dan tetaplah berbuat baik kepada semua orang meskipun orang yang sering kita tolong membenci kita.
Sisi Baik Manusia
Oleh: Tiara Ridwanussalam
Kebaikan datang bukan hanya dari orang yang tercap baik
Kebaikan juga bisa datang dari orang yang tercap buruk
Semua orang berhak berbuat baik
Semua orang berhak memperbaiki diri
Penilaian seseorang pasti berbeda
Tergantung dari sudut mana kita memandangnya
Maka jangan menghakimi orang yang tercap buruk
Karena semua orang pasti punya sisi baik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar