Fantasi Ajaib
Saat mendengar kata impian, apa yang muncul di pikiran kalian? Masing-masing dari kita tentu memiliki bayangan tersendiri saat mendengarnya. Harapan, cita-cita, dan keinginan yang terkadang hanya dianggap bunga tidur semata bagi sebagian orang. Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya betul, karena tentu saja impian bisa diraih dengan kuatnya keinginan kita untuk berusaha sekuat tenaga. Meraih impian memang tidak semudah menjentikkan jari, namun tidak juga sesulit membalikkan bumi.
Bagiku, impian merupakan secercah fantasi dalam anganku yang memberi semangat hidup, mendorongku menjalani hari-hari yang terkadang berat, dan membuatku menanti hari esok dengan kejutan-kejutan yang ada. Lantas, apa impianku? Biar aku ceritakan sedikit tentang diriku.
Namaku Theresia Vanessa Simadiharjo, dan saat ini aku duduk di bangku SMA tahun pertama. Bisa dibilang, aku memiliki banyak ketertarikan terhadap berbagai bidang, seperti bidang seni musik dan bidang sastra. Setiap aku menyelami hal-hal baru yang belum pernah kutemui, aku merasa tertantang untuk menyelaminya lebih dalam, dan semakin aku menitinya, semakin pula aku mengaguminya. Hal tersebut membuatku sadar bahwa semakin aku menjamah hal-hal baru, semakin pandanganku terbuka dan aku menyadari bahwa dunia ini begitu luas. Aku juga memiliki hobi yang beragam, mulai dari berolahraga, membaca buku, menulis cerita, mempelajari hal baru, menyanyi, menari, mendengar musik dan bermain musik.
Sejak kecil, orang tuaku memasukkanku ke berbagai macam tempat kursus. Mulai dari kursus baca tulis hitung, sempoa, matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, piano, gitar, biola, ballet, dan renang. Katanya sih, supaya aku bisa menemukan kemampuan dalam diriku dan menjadi anak yang serba bisa. Saking banyaknya kursus yang kuikuti, terkadang aku sampai kelelahan. Meskipun begitu, sampai sekarang masih banyak kursus yang sebenarnya belum kuikuti, padahal aku sangat ingin mengikutinya. Contohnya seperti kursus bela diri, vokal, drum, tari, dan Bahasa Korea.
Impianku berubah-ubah seiring bertambahnya usia dan wawasanku. Impian pertamaku adalah menjadi seorang putri di sebuah kerajaan persis seperti yang kubaca di buku dongeng. Sebagai informasi tambahan, sampai sekarang aku masih sedikit berharap agar mimpi pertamaku ini bisa menjadi nyata, ya meskipun aku tahu hal tersebut sedikit mustahil.
Oh ya, aku ingat betul ketika aku berumur tujuh tahun guruku memberi pertanyaan tentang impian. Impianku adalah menjadi seorang dokter anak. Tentu saja aku tidak benar-benar menginginkannya karena aku hanya mengikuti jawaban dari salah satu temanku. Bahkan faktanya, hampir semua temanku menjawab ingin menjadi dokter. Apa mungkin dokter memang menjadi pekerjaan impian pada saat itu? Sejak saat itu, aku selalu menjawab hal yang sama setiap ada yang bertanya apa impianku.
Sampai pada saat aku berumur 13 tahun, aku menonton acara memasak di sebuah kanal televisi. Melihat kelincahan memasak para kontestan dan cara mereka menata masakannya dengan telaten, membuatku ingin menjadi seperti mereka. Aku pun mulai tertarik untuk mulai menyentuh peralatan dapur. Aku mulai mencoba berbagai resep masakan, mulai dari hidangan pembuka, hidangan utama, hingga pencuci mulut. Yah, aku memang bisa memasak, dan rasanya juga tidak terlalu buruk. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Pada akhirnya aku merasa bosan dan memutuskan untuk berhenti.
Aku juga punya impian untuk menjadi seorang musisi, yang berdiri di atas panggung dan berada di tengah sorotan lampu, di tengah kemeriahan tepuk tangan, menjadi pusat perhatian dari sekian banyak penggemar dan bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya.
Jadi, bagaimana dengan impianku yang sekarang? Pertama, aku bermimpi untuk menjadi seorang siswi yang aktif di sekolahku dan lulus dengan nilai-nilai yang memuaskan dengan segudang prestasi yang tentu akan membuat kedua orang tuaku sangat bangga. Aku juga bermimpi untuk melanjutkan pendidikanku ke Negeri Ginseng. Di sana aku akan mendapat lebih banyak pengalaman dan memperluas cara pandangku terhadap dunia. Sekembalinya dari sana, aku berencana untuk mengembangkan bisnis orang tuaku dan membiarkan mereka menikmati masa pensiun. Kemudian, ketika suatu saat nanti aku sudah mencapai puncak, aku akan berusaha mewujudkan impian mereka dan mempersembahkan semuanya kepada mereka. Wajah bahagia mereka yang tersenyum kepadaku selalu menjadi motivasiku selama ini. Membayangkan mereka akan memelukku dengan hangat dan kita akan merayakannya dengan makan biskuit dan secangkir teh hangat.
Sebenarnya, aku belum sepenuhnya memutuskan apa yang benar-benar menjadi impianku, namun tentu saja aku memiliki beberapa pilihan. Aku tahu bahwa apapun jalan yang kupilih, aku harus terus berjuang maju ke garis terdepan dan menghadapi rintangan-rintangan yang ada. Teruntuk kita semua yang sama-sama sedang berjuang mewujudkan impian masing-masing, ketahuilah, akan selalu ada titik dimana kita gagal dan terjatuh saat berproses. Tetapi dari kegagalan itulah kita berkembang dan menjadi lebih dewasa dan kuat. Ingatlah bahwa suatu saat kita akan meraih fantasi yang selama ini kita impikan. Fantasi itu akan menyembul di hadapan kita dan membawa kita ke dunia ajaib yang selama ini kita angankan, terbang menuju angkasa dan melampauinya.
Biodata Penulis
Halo! Namaku adalah Theresia Vanessa Simadiharjo. Aku lahir di Bandung pada 8 Agustus 2007. Saat ini aku berumur 15 tahun dan bersekolah di SMA Kristen Kanaan Cianjur. Aku memiliki berbagai macam hobi, seperti berolahraga, memainkan alat musik, menari dan menyanyi, membaca buku, dan mempelajari hal-hal baru. Aku dapat dihubungi melalui [email protected] (surel) atau melalui 0814-6226-0017 (WhatsApp)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar