Pada suatu hari, Tazkia dan Nazkia mengajak Taya dan Naya jalan- jalan. Ketika diperjalanan mereka bertemu dengan temannya yang bernama Eza. Eza masih duduk di kelas 1 SD. Dia menakut- nakuti Taya dan Naya. Tazkia sangat marah pada keusilan Eza. Lalu menegur Eza supaya tidak mengulangi perbuatannya. Jika Eza berbuat usil lagi, Tazkia tidak akan mau berteman lagi dengannya. Ketika pulang kerumah, Tazkia mencerikan keusilan Eza kepada ummi.

Sore harinya. Tazkia bermain sepeda bersama Nazkia. Ketika sedang asyik bersepeda, tiba-tiba Eza mengagetkan mereka. Sontak saja mereka terperanjat. Eza tertawa terbahak- bahak karena sudah berhasil mengagetkan Tazkia dan Nazkia. “sudah cukup Eza, kamu selalu saja usil kepada kami”. Hardik Tazkia pada Eza. Sekarang kami benar- benar tidak mau lagi berteman denganmu. Karena kamu sudah seringkali usil kepada kami.

Esok harinya,bertepatan pada hari Sabtu. Tazkia dan nazkia sedang libur sekolah. Begitu juga dengan Eza. Karena ini hari libur, Eza mengajak teman- teman sesama laki- laki untuk bermain. Ternyata teman- teman Eza tetap masuk sekolah. Akhirnya Eza kerumah Tazkia dan Nazkia untuk mengajak bermain. Tazkia tidak terimakarena takut diuslin lagi sama Eza. Eza pun memilih pulang kerumahnya.

Pada malam harinya. Eza memberitahu sikap Tazkia dan Nazkia kepada kakaknya yang sangat baik hati. ”bagaimana caraku agar bisa berteman kembali dengan Tazkia dan Nazkia kak?” Tanya Eza. Coba kamu ingat- ingat. Apa perbuatanmu yang membuat mereka tidak mau berteman denganmu lagi? Jawab kakak Eza. “usil kak” jawab Eza. Jadi, kamu harus meminta maaf pada Tazkia dan Nazkia. Dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Pesan kakak Eza kepada Eza.

Keesokan harinya, Eza kerumah Tazkia dan Nazkia untuk meminta maaf atas keusilannya. “Tazkia…. Aku mau minta maaf dong, maafin aku ya”. Eza memohon. “Iya aku maafin kok”, jawab Nazkia. Tazkia masih belum mau menemui Eza, lalu Nazkia pergi kekamar kakak. “Kak, apa kakak tidak mau memafkan Eza?”, Tanya Nazkia kepada kakaknya. Lalu Tazkia membuka pintu kamarnya.” IYA”. Jawab Tazkia singkat. Eza tetap bersikukuh merayu Tazkia agar mau memafkannya. Dengan kegigihan Eza, akhirnya Tazkia mau memaafkan Eza. Mereka berteman dan bermain kembali.

#Jember, 7 Oktober 2020