Adanya virus corona ini, membuat orang kehilangan kerja, malas, individualis, dll.

Tetapi, dibalik kita mengheluh atas semua itu, Maha Baiknya Dia.

Dia, yang menciptakan virus ini sehingga sampai pada kita. Entah akan menusuk dari depan maupun belakang.

Apa kita hanya bisa mengeluh saat kita kehilangan karier dan harta benda? Seakan kau melupakan Allah, yang menakdirkan semua ini.

Betapa payahnya kita bukan?

Padahal dibalik apa yang kita keluh tangisi dan merasa sengsarapadanya. Terdapat sebuah hikmah.

Memang apa hikmahnya?

menurutku malah, hikmah semua ini sangatlah banyak.

Aku, seorang santri. Aku anak yang manja dan egois. Selalu menginginkan perhatian.

Saat aku dilepaskan di pondok, hidupku berubah. Suasana nya penuh pertemanan. Walau begitu, rasanya aku ingin pulang kerumah.

2 bulan di pondok, aku pulang 5 hari dirumah. Kembali lagi kesana.

Qadarullah, Allah menurunkan virus corona ini. Aku dan teman santriwati lainnya ikut senang.

Kami segera beres-beres, dan esoknya pulang.

1 bulan, 2 bulan, bahkan 9 bulan kehidupanku masih di rumah.

Aku selalu membayangkan bermain dengan mereka. Saking rindunya.

Hikmahnya...

Dulu, aku ingin sekali bisa menjadi orang berimajinasi tinggi. Aku dulu tak bisa membuat sebuah tulisan bermakna, hanya sebuah cerita kosong.

Setelah itu, aku bisa mengikuti sebuah pelatihan. Aku bisa membuat sedikit demi sedikit tulisan.

Dulu aku tak paham sekali dengan masalah internet, handphone, komputer ataupun teknologi sekarang.

Sekarang? Aku sudah paham ini itu, kehidupanku dekat sekali dengan internet dan teknologi.

Tanpa pengajaran dari abi, aku masih bisa belajar tentang komputer sendirian.

sedkit demi sedikit, aku paham. sehingga sekarang, aku menjadi orang yang paham dengan komputer. Aku tak mengerti? tanya saja pada abiku!

Dan masih banyak lagi...

Bagaimana dengan sobat? cerita bersama yuh!

aku tunggu cerita kalian!