Never Give Up || Episode IV
Never Give Up
“Ya Rabb, berilah kami kesabaran atas cobaan ini. Tempatkan kami pada posisi yang menurut-Mu baik untuk kami...” ujar ibu Satoshi berdo’a.
Keputusan berada di tangan-Mu, Ya Rabb... Hanya Kau yang bisa memutuskan apakah aku harus meninggal di medan perang ini sebagai syuhada, ataukah Kau lebih memilih aku hidup untuk menemani ibuku. Ranah yang aku kuasai hanyalah berusaha menjaga hamba-hamba-Mu megikuti peperangan ini, tapi yang menentukan apa yang akan terjadi setelah ini adalah diri-Mu. Batin Satoshi.
.
.
.
Seminggu telah beralalu, perang belum usai. Pasukan masih dibawah komando Satoshi. Sementara Jones Hunyadi masih saja memuaskan hawa nafsunya menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah.
“Pantas saja yang memimpin pasukan kita itu anak komandan Shibasaburo, makanya kita sampai sekarang masih bertahan melawan Jones dan pasukannya. Dia memang keren,” ujar seseorang pasukan yang sedang berbincang dengan temannya.
“Itu benar. Tapi bukan karenanya kita bertahan. Tapi Allah yang membantu Satoshi dan kita semua. Semoga Dia memberikan kita kemenangan...” jawab temannya itu.
“Ya aku setuju denganmu. Aamiin... walau aku bukan rakyat desa Kuromura tapi aku prihatin dengan mereka. Mereka tidak bersalah tapi justru menjadi mangsa...” tambah orang itu.
“Ya. Bisa saja komandan Shibasaburo ataupun Satoshi memilih berdiam diri di rumah daripada memimpin pasukan demi melindungi orang yang bukan berasal dari negara mereka bukan?” tanya temannya.
“Mereka bukanlah orang yang mudah menyerah,” jawab seseorang yang lewat di depan mereka dan tidak sengaja mendengar obrolan mereka.
“Kalau begitu, aku juga tidak mau kalah!” kata salah seorang dari mereka.
“Aku setuju!” seru temannya.
.
.
.
Malam-malam, beberapa prajurit Jones menghampiri tenda komandan. Mereka adalah Nicollae, Aaron, Frank, dan Johan. Mereka akan memberi beberapa pilihan untuk menyelesaikan perang.
“Untuk apa kalian kemari? Jika ingin memberi sesuatu yang merugikan pihak yang tidak bersalah, aku tidak akan menerima kalian! Lebih baik kalian menempati gua berlumpur dan gelap seperti hati kalian itu!” kata prajurit yang menemani Satoshi.
“Bukannya disambut malah dibentak-bentak. Memangnya dia itu siapa?” tanya Johan berbisik pada Nicollae.
Dua prajurit yang menemani Satoshi mengajukkan tombaknya ke depan 4 utusan Jones. Empat utusan itu segera mengangkat tangan mereka.
“Biarkan mereka berbicara,” ujar Satoshi mengangkat tangan kananya.
“Terima kasih tuan...” kata Aaron membungkukkan tubuhnya.
“Sama-sama. Tapi tidak perlu berbungkuk seperti itu. Itu tidak dibenarkan oleh agama kami. Aku tidak berhak di beri sujud olehmu!” jawab Satoshi.
Aaron dan Frank berhadapan memasang wajah terkejut.
“Maaf tuan... kami hanya ingin menyampaikan pesan dari Jendral Hunyadi,” kata Nicollae angkat bicara.
“Apa yang Jones katakan pada kalian untukku?” tanya Satoshi.
Nicollae menatap Johan meminta dibacakan isi surat dari Jones. Johan mengangguk.
“Jendral memberi pilihan untuk anda, pasukan anda, dan para rakyat desa untuk meneruskan perang, ataukah menyerahkan desa ini pada kami dan mengakhiri perang. Jika kalian memilih untuk menyerahkan desa ini dengan damai, kami akan membebaskan kalian semua dan mengakhirkan pertumpahan darah ini. Tapi jika kalian menolak, kami akan memusnahkan kalian semua dengan tangan kami sendiri. Dari yang terhormat, Jendral Jones Hunyadi. Itu saja tuan... bagaimana menurut tuan sendiri?” tanya Johan setelah membacakan isi surat dari jendralnya.
BERSAMBUNG...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Episode paling kusuka ♥
benran nih? nanti ada lo lanjutannya