Never Give Up || Episode III
Never Give Up
Selang beberapa lama, sekurang-kurangnya 1-2 minggu setelah hari berjalan lancar di umur Rui yang 10 tahun ini...
.
.
.
Benar apa yang Yuu sangka. Peperangan tak lama setelah Arin meninggal, peperangan besar antar pasukan Jones dan rakyat desa menggempur dunia. Para kstaria pilihan dengan pasukan terlatihnya dikirim ke desa Kuromura untuk membantu rakyat memerangi Jones dan pasukannya yang rakus.
Ksatria terpilih dari Kagoshima, Kagazaki Shibasaburo, diangkat menjadi panglima perang besar ini. Anaknya, Kagazaki Satoshi yang berumur 14 tahun diperintah ayahnya untuk melindungi anak-anak dan warga desa disana bersama sang ibu.
“Kakak, apa ayah baik-baik saja?” tanya Rui khawatir.
“Rui tenang saja... ayahmu bisa melawan mereka. Ayah pasti menang!” hibur Satoshi.
“Tapi...” belum selesai Rui berbicara.
“Rui harus percaya pada ayah! Jika Rui ragu-ragu seperti itu, ayah Rui justru khawatir pada Rui. Disana ada ayah kakak, ayah kakak akan melindungi ayah Rui sekuat tenaga. Disini kakak juga akan menemani Rui dan adik-adikmu, percaya saja pada kami!” ujar Satoshi bijak.
Rui mengangguk kuat. Dia memandang kedua adiknya yang sedang tertawa. Itu benar, aku masih memiliki Isa dan Shofia, aku harus menjaga mereka dan menjadi kakak mereka sampai aku ditakdirkan meninggal. Batin Rui
.
.
.
“Komandan Shibasaburo meninggal!” seru seseorang prajurit.
Rui dan Satoshi berpandangan resah.
“Siapa yang mengabarkan ini?!” bentak Hammy, salah satu perawat pasukan.
“Saya dan teman-teman saksinya! Tadi Athira juga menjadi korban karena melindungi Komandan tadi!” jawab orang itu mengaku. Athira adalah teman Arin, dia kstaria wanita di desa itu, nama aslinya Willem Rose berasal dari Amerika.
“Tidak mungkin!” ujar orang-orang yang mendengar berita itu.
“Tidak ada yang mau menganggtikan posisi Shibasaburo sebagai komandan,” tambah orang itu.
Semua orang disana tampak sedih, begitu juga dengan Satoshi dan ibunya.
Satoshi memejamkan matanya, “Baiklah kalau begitu, biar aku saja yang menganggtikan ayah,” ujar Satoshi.
“Tapi... kau masih kecil, lebih baik orang lain yang lebih berhak saja!” elak ibunya menahan tangan sang anak tunggal tercintanya.
Satoshi berjongkok di hadapan ibunya, “Ibu percayakan semua ini pada aku. Ada Allah yang melindungiku. Ibu dan ayah melatihku menjadi seorang kstaria tangguh, tapi saat orang-orang membutuhkan diriku, ibu menahanku. Apa ibu mau menyerah sampai disini?” tanya Satoshi.
Ibu Satoshi menangis.
“Aku pasti bisa! Mereka ada dalam genggamanku, akan aku jaga semua orang disini, jika mereka sudah memercayakan semua ini padaku,” lanjut Satoshi sambil menyeka air mata ibunya kemudia ia berdiri.
“Kalian tidak perlu khawatir karena merasa aku masih kecil. Berdo’alah untukku! Dan jangan menyerah! Aku telah menamatkan buku “Never Give Up” dan disana mengatakan, sebesar apapun masalah dan sekecil apapun kemampuanmu, jika kau mau pasti akan berhasil. Asalkan berusahalah semaksimal mungkin!” seru Satoshi.
Satoshi mengambil pedang lalu menyarungkannya di pinggang kemudia keluar ruang perlindungan.
Rui melihat Satoshi, membayangkan kalau dia ayahnya lalu mati di medan perang tanpa diketahuinya, rasanya pasti sedih. “Kak! Aku percaya kakak pasti bisa, Insyaallah!” seru Rui pada Satoshi.
Satoshi memalingkan wajahnya ke belakang mengarah pada Rui, lalu dia tersenyum dan mengangguk meyakinkan.
“Ya Rabb, berilah kami kesabaran atas cobaan ini. Tempatkan kami pada posisi yang menurut-Mu baik untuk kami...” ujar ibu Satoshi berdoa.
BERSAMBUNG...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagussss
siap siap makasih. ini ruqoyyah nya ada dua?
ada dua orang atau satu orang beda akun nih?
Dua orang kak -_^
oh dikirain
soalnya namanya sama. ruqoyyah 1 sama ruqoyyah 2 yah
Hehehe.. Iya, ana kira nama ruqoyyah disini ngga ada >.<
jan jangan adekk kakak?
ups
Hehehe.. Mana mungkin
ehehe iya maap
Haha,, beda kakakkkk
Bagus kak. Lanjut ya