Never Give Up || Episode 9
Never Give Up
Saat itu perang sedang terhenti, malam hari pasukan berkuda keluar desa membawa semua orang-orang lemah dalam negeri. Mereka di bawa menjauh dari desa tanpa arah yang menentu, setiap sampai di sebuah desa baru, beberapa rombongan diturunkan di desa itu untuk tinggal sementara yang lainnya tetap jalan.
.
.
.
Saat itu hanya tersisa Satoshi, Hazuki dan Sakura, sementara ayah Sakura, tuan Kagewara kembali ke desa untuk mengendalikan pasukan berperang.
“Jadi kemana kita akan membawa mereka sementara tidak ada keluarga yang masih ada?” tanya Sakura pada kedua temannya.
“Santai saja Sakura. Lagipula komandan pasukan sedng di alihkan pada tuan Kagewara, ayahmu bukan? Kita istirahat saja sambil mengurusi tiga anak itu,” jawab Hazuki polos.
Sakura mengepalkan tangannya sambil memejamkan matanya.
“Aku masih belum yakin jika anak sekecil mereka harus hidup tanpa adanya keluarga... ibuku bilang untuk memberikan mereka kepada orang yang benar-benar bisa merawat mereka,” kata Satoshi.
Sakura dan Satoshi mengehembuskan napas.
“Ah kalian ini sulit sekali, tinggalkan saja mereka di negara kita. Bukannya jauh ya dari sini ke Jepang? Transportasi juga masih sulit,” ujar Hazuki.
Cling! Terbesit ide di kepala Sakura.
“Satoshi-kun! Aku tahu!” seru Sakura sambil menepuk bahu Satoshi.
“Euh! Bagaimana?” tanya Satoshi.
“Karena aku hanya tim perawat pasukan, aku akan mundur dari misi ini! Katakan saja pada ayahku dan kapten Kamiki, kalau aku dipecat juga tidak apa-apa. Aku akan membawa mereka ke Shizouka untuk aku rawat. Di sana juga ada ibu dan nenekku...” jawab Sakura.
Hazuki dan Satoshi berpandangan.
“Bagaimana?” lanjut Sakura.
“Tapi apa kau yakin jika di keluarkan dari akademi?” tanya Hazuki meyakinkan.
“Tidak apa-apa. Lagipun aku sudah sering bermimpi akan dikeluarkan dari sekolah menengah,” jawab Sakura bergurau.
Hazuki dan Satoshi tertawa.
Tiba-tiba Satoshi mengingat sesuatu.
Perkataan Rui saat tidur! Batinnya terkejut.
“Sakura, Hazuki, dimana Rui sedari kita mengobrol tadi?” tanya Satoshi.
Mereka melihat sekeliling hanya ada Isa yang sedang bermain salju di samping adiknya yang masih bayi.
Apa jangan-jangan dia benar-benar... ah tidak mungkin! Batin Satoshi buruk.
“Kemana Rui?!” teriak Sakura histeris.
BERSAMBUNG...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut Tesa!
proses!
Okk
tau gak si bentar lagi aye ke pondok
Nggak,baru dikasih tau,Semangat mondok ya :)
yaa,,, maksudnya '^^ iya, makasih supportnya
Hehehe,Maaf Tehhh,Sama²
gak gak gapapa
sha tau aja ana lg on
keren kak....Semangat
siip