Never Give Up || Episode 11
NEVER GIVE UP
Waktu terasa sempit, suasana begitu sunyi, hanya ada suara seperti goresan di tanah.
Rui mencoba melepaskan kedua tangannya dari pegangan Satoshi, Sakura, dan Hazuki.
“Ru..i! kumohon jangan lepaskan!” desah Satoshi.
Bayangan Rui teringat akan masa lalunya bersama sang ibu...
“Rui... jalani hidupmu dengan baik ya. Ibu ingin kau bisa menerima semua yang kau dapat, bersyukurlah dengan hidupmu walaupun itu begitu buruk... kau masih memiliki adik-adikmu, jaga mereka dan jangan tinggalkan mereka, ibu sayang Rui...” begitu ucapa Arin sebelum dia meninggal setelah melahirkan Shofia.
Rui memejamkan mata, air matanya menitik sedikit-demi sedikit.
Percuma aku mati disini... aku harus menerima kematian kedua orang tuaku, aku harus bersyukur karena masih ada adik-adikku dan orang-orang baik di sekelilingku. Aku masih memiliki adik yang harus aku rawat. Jika aku tiada... ueh! Batin Rui.
Rui meraih batu kakinya setelah itu dia berusaha naik ke atas dibantu oleh ketiga seniornya.
“Huft! Euh...” desah ketiganya.
Mereka bangkit, duduk kemudian heran melihat Rui yang menunduk kepada tanah.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Sakura.
“Ya,” jawab Rui singkat.
Sakura mengerti perasaan Rui, ia segera memeluk Rui sambil membelai kepalanya.
“Ada aku disini Rui... tenanglah,” ujar Sakura.
Tanpa disadari, pipi Rui telah dibasahi air matanya. Kehangatan membuat ia teringat rasanya dipeluk oleh ibunya.
Satoshi dan Hazuki tersenyum.
“Baiklah, aku kembali ke perkemahan. Ada anak kecil yang harus aku tengok dahulu,” pamit Hazuki sambil melambaikan tangannya.
Sakura dan Rui berdiri. Kemudian Satoshi menghampiri mereka berdua.
“Kau hebat!” puji Satoshi sambil mengacungkan jempol kepada Sakura.
Sakura tersenyum, “Kita tim yang keren, bukan begitu?” tanya Sakura.
Satoshi dan Rui berpandangan lalu menganguk setuju.
.
.
.
Ketiga bersaudara yang sudah yatim piatu dibawa ke Jepang. Setelah mereka sampai dan beristirahat sebentar...
“Sakura! Kami berdua akan kembali ke Kumokura,” ujar Satoshi.
“Sekarang? Tapi...” Sakura menunduk. Ia tak ingin ditinggal kedua sahabatnya.
“Sudahlah... Satoshi adalah komandan perang ini, jangan halangi dirinya... jika kau ingin bersama mereka, pergilah!” kata ibu Sakura.
Sakura memandangi Rui yang berdiri di belakang ibunya.
“Huft! Aku disini saja, kalian kembalilah. Terima kasih Satoshi, Hazuki...” kata Sakura akhirnya.
Hazuki tertawa lalu mengepalkan tangannya dan menyerahkannya ke hadapan Sakura dan Satoshi.
Gambar_
BERSAMBUNG...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kumokura itu apa? Sejenis Kura-kura kah? ><
nama ceritanya seperti game sakura namanya sakura hazuki hampir sama. tapi tak apa kakak keren ceritanya lanjot
maap baru post
beneran ana jadi males post artikel
lebih suka baca manga sama ngedit pidio
mo namatin kimi no nawa juga
Gpp Tehhh,Sama teh aku juga males×Bosen=Mager,hehehe,aku lebih suka bikin² di canva,tapi bingung mau ngapain,hihihi
Kak nisa nonton kimi no nawa ato manga nya?
lanjut Kak!
Wah, keren kak.
keren banget kak! lanjuttt
kereeeeen ,,,,,minta di follow dunk kak punya kami ,,,makasih kakak