HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 9
Maklumat Sabiqoh
Mobil ibu tiba di depan gerbang sekolah yang ditempati Baidha.
“Sudah sampai!” seru ibu.
Semoga ibu lupa nanya ke Tari itu. Aku gak mau dituduh gitu. Omongan Tari itu selalu masuk akal setiap berbohong. Yah kayak kejadian kemarin, menyebalkan! Batin Baidha.
“Ibu. Ingat ya bu. Katanya mau tanya itu lho ke Tari!” kak Husna mengingatkan.
“Oyah. Hampir lupa!” jawab ibu.
“Pasti Baidha takut! Jadi gak mengingatkan ibu!” tuduh kak Husna.
“Gak... mungkin Baidha lupa. Jangan begitu sama adik dong Husna,” ingat ibu.
“Tahu tuh! Jadi kakak gitu banget!” ejek Baidha.
“Hiiiih!”
_____
Baidha berjalan ke kelasnya. Di belakangnya, ibu dan kak Husna berada tak jauh darinya.
“Fiuh. Hari yang... ah, hari yang menyengkan! Aku gak boleh ngomong hari ini nyebelin. Nanti beneran nyebelin!” ujar Baidha pelan.
_____
Baidha duduk ke bangku kelas lalu melirik ke ibu dan kak Husna yang menghampiri Tari.
Gak usah ikutan ah! Aku malu. Batin Baidha.
_____
Setelah lama mengobrol dengan anak itu, yah, Tari!
Ibu dan kak Husna berjalan ke arah Baidha diikuti Tari.
“Bohong!” seru kak Husna.
“Apaan?” tanya Baidha heran.
“Bener kata Tari. Kamu yang bohong aneh!” jawab kak Husna.
“Memang bohong apa sih?” tanya Baidha tambah heran.
“Gak usah pura-pura!” jawab kak Husna.
“Sorry say. Kasih tahu dong. Gak usah marah-marah kali!” kata Baidha.
Semua murid di kelas penasaran lalu mengumpul.
Huft! Kakak nih nyebelin amat sih! Batin Baidha.
Ibu menjelaskan apa yang di obroli dengan Tari.
Bruk! Baidha menepuk meja lalu menghampri Tari.
“Apa yang kamu nyatakan itu bohong tahu! Kamu selalu buat masalah tentang ini! Mau mu itu apa sih? Aku keluar dari sekolah ini? Baiklah, aku terima semuanya. Bilang ke ibuku, keluarkan aku dari sekolah menyengsarakan ini!” kata Baidha acuh tak acuh.
“Santai deh. Memang kenapa sih?” tanya Tari pura-pura.
“Dari wajahnya saja sudah terlihat takut. Kamu bohong pada ibuku kan? Gak usah pura-pura deh! Mukamu itu sudah biasa aku lihat saat kamu bohong padaku!” jawab Baidha kesal.
Murid di kelas saling berpandangan.
“Please. Jangan bikin ribut!” kata Tari.
“Ah? Aku, bikin ribut? Kamu yang buat aku kesal tahu, pintar?” Baidha sengaja menekan pada kata pintar.
“Shhhhtt... coba jelasi pelan-pelan pada ibu,” ibu melerai.
“Huh, gak perlu ibu baik-baik ke dia! Dia pasti bohong dan ibu akan terpengaruh kebohongannya itu! Aku gak betah disini!” bentak Baidha pada ibunya.
“Mulai deh. kamu gak punya sopan apa ke orangtua? Udah pula dilihatin sama mereka,” kata kak Husna mengejek.
“Terserah!” jawab Baidha yang langsung duduk sambil mendekap kepalanya di tangannya yang ditaruh pada meja.
Ibu menghampiri Baidha lalu mengelusnya.
“Baidha coba pelan-pelan. Apa yang suka Tari lakukan padamu? Jangan buat ibu gak enak dong sayang...” bisik ibu.
Tari mengangkat kepalanya sedikit lalu melirik sebentar pada Zaid dan Tari.
“Huft!” Baidha menghela nafas.
Baidha memejamkan mata lalu membukanya, “Tari selalu menggangguku bu setiap hari. Lewat perantara Zaid... jadi, semuanya ikut mengejekku,”
“Oooh... kenapa kalian begitu?” tanya ibu.
“Ibu. Kalau aku boleh bicara. Ibu tahu, sifat seseorang itu berasal dari maklumat sabiqoh (Informasi yang di serap) mereka. Itu berasal dari apa yang dilihat dan didengar. Dibaca dan ditonton. Jadi... setahuku, tontonan mereka itu anime. Mereka selalu membicaran tentang Naruto, Boruto, dan bahkan yang jorok-joroknya mereka ceritakan. Mereka selalu menceritakan karakter yang mereka sukai. Bahkan sampai berandai-andai bahwa mereka adalah pasangan hidup karakter yang disukainya. Hal itu sama seperti kak Husna, kak Fisa dan kak Yumi. Selalu berkhayal tentang karakter yang disukainya. Kak Yumi menyukai Houki, dan selalu bercerita seperti kak Yumi pernah berkhayal bersamanya. Itu kan gak baik bu... ibu juga akhirnya tertular sifat mereka. Ibu memakai rok yang pendek, padahal itu dilarang oleh Islam.
Mereka terpenaruh pacaran, karena mereka tahu dengan adanya sesuatu yang mereka tonton. Bahkan bu, Sany pernah mengatakan “Mendokusai” padaku. Itu kata-kata yang sering Shikamaru ucapkan saat mengatakan “menjengkelkan”. Memang aku menjengkelkan? Kalau aku menjengkelkan juga, jangan sampai mengatakan begitukan bisa. Lalu, kak Fisa pernah mengumpatku, “Hn”. Setahuku, kata-kata itu adalah ucapan yang suka Deidara katakan saat mengumpat. Kak Husna jika kesal padaku suka mengatakan “Kono Yaro” yang artinya “Dasar kau ini”. Kata kak Husna, dia meniru Bee, salah satu karakter di Naruto. Entahlah yah, kenapa sampai kepikiran mengatakan begitu. Bentakanku tidak sampai seburuk itu. Dan maaf aku harus mengungkit kata-kata ini...” jelas Baidha panjang lebar.
Semuanya saling berpandangan sambil mengangguk tanda mengerti.
“Jadi...” ibu sengaja memotong.
“Yah. Jadi semua yang Tari katakan pada ibu bahwa aku pacaran itu salah!” jawab Baidha menebak.
“Begitu yah... nah Tari gak boleh ganggu temannya. Siapapun itu yah!” ibu memegang pundak Tari sambil mengusapnya.
“Huh!” Tari melempar tangan ibu dari pundaknya.
Dia menghampiri Baidha lalu mendorongnya sampai dia terjatuh.
“Ada apa?” tanya Baidha.
“Sok alim! Kamu gak usah pikirin apa pakaian yang kami kenakan! Pikirin pakaianmu yang sangat ribet. Ngapain pakai kaos kaki, jilbab lebar dan kerudung panjang segala? Ngerepotin tahu!” jawab Tari menekan pundak Baidha ke dinding.
“Hmm?” Baidha melepaskan tangan Tari itu. “Mending repot di dunia pakai pakaian begini. Daripada pakaian bebas tapi di akhirat sulit. Bukannya kalau sudah baligh, maka pakaiannya harus syar’i? Sekali lagi kuperingati, jangan nonton Naruto, Boruto, semua anime lagi. Aku pernah melihat Naruto mendorong temannya sama seperti kamu mendorongku. Carilah sesuatu info yang baik yah,” kata Baidha lembut.
BERSAMBUNG....
*****
Kalau ada masukan, silakan berikan ke [email protected] atau tulis di komen yah...
Oyah, yang suka sama film Naruto dan Boruto, jangan tersinggung saat membacanya yah😊
Ana juga suka kok, xixixi...
Cuma, ana mau nyudutin filmnya saja, pokoknya semua anime ana sudutin.
Walau di ceritanya cuma ada anime Naruto dan Boruto, bukan berarti ana cuma nyudutin itu yah.
Karena anime lain kayak Touken Ranbu Hanamaru, Seishun Buta Yarou, Hotarubi no Mori, Kimetsu no Yaiba, Boku no Hero Academia, Aikatsu, Digimon Universe App Monsters, Pokemon, Sword Art Online, Boku no Kokoro, itu ana belum hafal seluruh karakter dan khas mereka. Orang nonton filmnya aja belum pernah.
Pernah melewati saja sih yah. Pakaian mereka tuh, Naudzubillah banget><
Pergaulannya juga melanggar sayri’at dan bahkan kata-kata mereka kasar-kasar. Entah “Akan kubunuh kau!” atau “Dasar sialan!” kan ga boleh...
Kalau Doraemon aku sih paham, cuma ana bingung kalau bikin alur menceritakan Doraemon:P
Karena ana hafal hampir seluruh karakter Naruto dan Boruto. Dari yang jahat sampai yang baik. Dan bahkan hampir seluruh cerita mungkin ana dah tahu:P
Sejarah mereka, matinya dimana, hidupnya pas kapan, orangtuanya siapa juga ana hapal. Sampai tim-tim ninja dan bukan hanya Konoha. Sampai Kiri, Taki, Oto, Iwa, dll aja ana tahu ninja-ninjanya dan tim juga Daime/pemiminnya. Hadeuh...
Itulah, karena ana dah tahu tentang Naruto dan Boruto dengan era-era mereka. Ana buat saja darisini. Bukannya menulis memulai dari hal yang sudah diketahui?
Yasudah, capek nih ngetiknya. Ana mau ganti ke word sebelah!
Bhay~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Antiiii, eps 11/10 kok diapusss???
10. ana edit bukan hapus><
harusnya epi 10, malah 11 ngetiknya
Ohh
tuh dah ana post ep 10 sama 11. epi 12 masih ana buat, sedkit lagi
Aku gk begitu suka ama naruto, aku cuma lihat naruto ketika naruto masih kecil, kalau aku nonton anime yang lucu lucu, atau gk seperti upin ipin, hehehe
aku mah ga suka... yh itu aja film andalanku di tasik. naruto dan boruto:P
aku mah nonton upin ipin karna adikku yang sukak, kalau doraemon emang aku, ayahku, sama adik2ku suka