Chatting dengan Si Tari

“Assalamualaikum!”. “Kenapa gak ada yang jawab!” ujar Baidha.

Baidha melihat sinar dari ruang TV.

“Pasti lagi pada nonton TV!” tebak Baidha.

Baidha melirik ke arah jam tangannya.

“Pantesan ajah mereka nonton TV. Ini saja jadwalnya film bo... bo... Barito... eh apa yah? Ah, gak usah diinget inget! Biar aja. Mau Barito, Baruto, Boruto. Eh? Ha, Boruto! Ih apaan sih kok malah ngomong sendiri. Jadi ingat deh nama filmnya. Nyebelin deh!” ujar Baidha berbicara sendiri.

Baidha berjalan ke ruang TV.

“Mudah untuk ditebak dengan tepat!” ujar Baidha.

“Baidha! Sini deh sini! Itu lihat tuh keren lho Mitsuki!” ajak kak Fisa menarik tangan Baidha.

“Mitsuki? Mending Inojin aja yang diliatin. Kakak nge-fans banget sama Mitsuki sih!” ejek kak Husna.

“Biarin dong! Inojin sama Mitsuki masih ganteng Mitsuki kan? Dia juga paling putih!” ejek kak Fisa balik.

“Mitsuki itukan ular putih! Inojin itu alami putihnya kayak Sai, ayahnya!” sindir kak Husna.

“Kenapa gak ada yang dukung Houki sama Boruto? Mereka itu keren lho! Bukan cuma ganteng, tapi super keren,” kata kak Yumi.

“Kakak tuh apa-apa Houki melulu... Boruto melulu...” sindir kak Fisa.

“Iya tuh!” timpal kak Husna.

“Biarin! Karena Houki itu fans-nya Kakashi dan dia itu klan Taketouri! Boruto juga tokoh utama!” jawab kak Yumi.

“Kalau ibu suka sama Doushu!” timpa ibu sambil meminum jus.

Kayak anak-anak saja sih bu... batin Baidha.

“Aku juga suka Kagura!” kata kak Husna.

“Karatachi!” timpal kak Fisa menekan pada kalimatnya.

“Iiih! Apaan sih kak?” tanya kak Husna.

“Kan bener namanya Kagura Karatachi!” jawab kak Fisa.

“Eh bener lho! Kagura itukan cucunya Yagura, mizukage ke 4. Pasti dia nanti jadi mizukage setelah Chojuro!” tebak kak Yumi.

“Lagi pada ngomongin apa sih?” tanyaku penasaran.

“Makanya sini lihat!” ajak ayah.

“Gak deh yah... aku mau ke kamar saja,” jawab Baidha lembut.

“Baidha makan dulu! Itu di meja makan. Sudah ibu sediakan!” kata ibu.

“Siap bu! Makasih yah bu...” jawab Baidha.

“Sama-sama sayang,”

_____

Baidha mengambil Nasi dan lauk lalu pergi ke kamarnya dan membuka handphone miliknya.

Maklum kalau Baidha sudah punya handphone di bukan saatnya. Karena orangtuanya yang memberikannya.

“Eh apaan ini, Tari?” tanya Baidha saat membuka whatsApp.

Baidha terheran-heran.

____

Capek deh! nyesel chatting sama dia!

BERSAMBUNG....

*****

Afwan ya kalau ana baru post. Semalam laptop ana dipinjam adik buat nonton Monkart di laptop ana.

Paginya juga dipinjam buat nonton itu. Maklum sudah lama ga ditonton, dan ber episode-episode.

Jadi ana lanjut ngetiknya slow respon.

Di tambah image yang ana post. itu yang kayak chatting gitu...

ana bikin tabel dulu di word, ana poto satu persatu. terus ana edit di paint photo soft, di laptop ana tentunya:P

Jadi pegel banget. Yah demi kalian yah, hiks... aku ga nyesel kok!

And minna! (ini pakai bahasa apa menurut kalian, yang tau jawab yah;))

Ana sebentar lagi mau ke pondok. paling Desember lah yah...

Jadi afwan kalau cerita ini belum sempet selesai yah:(

Nanti ana selesaikan kalau ana bisa pulang.

makanya doain semoga ceritanya cepat selesai!

dan yang terpenting, corona hilang.

Biar ana pulang dari pondok untuk liur 5 hari itu normal, 2 bulan sekali pulang. jadi ana bisa lanjut cerita...

tapi kalau corona masih ada, yah ana ga akan pulang sampai lulus kelas 6 nya, Mei palingan><

Ana mau makan yah, Bhay~