HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 5
Menggoda
Bel masuk tiba, seluruh murid masuk ke kelas masing-masing.
Tari duduk sebelahan bangku dengan Baidha.
“Hallo pemurung!” panggil Tari mengejek.
“Paan sih?” kata Baidha.
“Mulai galak nih... pantes gak punya teman! Gak mau berteman bebas!” ejek Tari lagi.
“Mending gak punya teman! Daripada berteman sama kalian yang suka pacaran dan bergaul bebas. Suka sama tokoh-tokoh fiktif anime sampai pakaian dan perilaku kalian mengikuti tokoh anime!” ejek Baidha kembali.
“Huh! Sok alim deh mulai!” sindir Tari.
“Biar amat daripada sok genit!” Baidha kembali menyindir.
_____
Bel pulang sekolah pun tiba. Baidha membereskan barang-barang bawaannya dan memasukkannya ke dalam tas.
“Dha! Kamu di panggil sama bu Tika!” panggil Tari berbohong.
“Aku gak akan percaya sama kamu! Sorry,” jawab Baidha cuek.
Tari menghadap ke belakang, ke arah teman-teman sambil cemberut.
“Tari gak bohong Dha!” kata Hilmi berbohong.
“Iya deh iya!” jawab Baidha.
“Kok sama Hilmi mau sih?” tanya Tari.
“Habis kamu suka bohongin aku!” jawab Baidha meleletkan lidah.
“Mungkin gara-gara dia suka Hilmi. Hehehe...” kata Mika asal.
“Paan sih? Udah ah sana!” usir Baidha.
Baidha keluar dari ruang kelas.
Bruk! Baidha menabrak sesuatu yang lebih tinggi darinya.
Baidha melirik ke atas, tiba-tiba matanya terbelalak.
“Kalau jalan tuh hati-hati!” omel Baidha sambil membereskan bukunya yang terjatuh.
“Bukan aku! Dia yang dorong aku,” jawab seseorang yang menabraknya.
“Kenapa kalian suka gangguin aku dengan perantara dia? Hanya karena kejadian kemarin itu?” tanya Baidha kesal.
“Hehehe... oyah, aku tadi bohong saja ke kamu, sorry yah! Daaan... aku yang menyuruh Naqif mendorong Zaid ke arahmu!” setelah Tari mengatakan itu, sekelas menertawakan aku.
Baidha tak menghiraukan. Dia segera berlari keluar.
“Bukannya kita gak boleh gangguin dia? Kita itukan teman...” kata Zaid.
“Teman? Kamu aja yang jadi temannya sana!” jawab Tari.
“Iya yah! Sekalian jadi sahabatnya!” timpal Furi.
“Dia bukan mahrom ku!” kata Zaid lalu ia pergi.
BERSAMBUNG...
*****
Sob, afwan kalau episode ini banyak konten pacarannya. Ana juga agak gak nyaman buatnya...
Karena ana gak pernah sekalipun buat begini. tapi ini harus mengikuti alur, jadi maklum yah.
Ana bikinnya terpaksa banget...
oyah, share ya artikel ini dan episode sebelumnya! ini artikel dadakan, cerbung...
follow ana jan lupa!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut teteh! Hari ini ya? pliiiiisss
insyaallah... ana mau belajar buat tes ujian besok
ana bingung. kalau ana lanjutin, ceritanya lebih gitu lagi. cuma tetep, ini tentang Islam.. bukan aneh aneh
jadi dakwah. cuma ana masukin beberapa cerita. ana juga udah gede kok:P jadi santuy bikinnya
Kalo kata ak gpp si kak kan itu ngejelasin klo gaboleh bersentuhan sama yang bukan mahrom
nah pemikiran yang mantul. pnggil aja teteh Nisa, gausah kak
Yaudah, ana minta Fatimah buka artikel ana yang "Alur |HANYA SEKADAR FIKTIF untuk episode 6" terus kasih masukan yang Fatimah ingin
siap teteh
Duuuh. aku bacanya hati2 banget. Takut ketahuan sama bunda. Tapi bagus!
ga boleh ka?
Boleh, tapi takut aj (wkwkwk)
oo wkwkw
_-