HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 3
Bukannya sudah ada ketentuan dan ketetapannya?
“Baidha!” panggil ibu tegas.
“Ibu?” Baidha tersentak.
“Ibumu?” tanya Amie.
Baidha mengangguk pelan.
“Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa gak berangkat sekolah?” tanya ibu melotot.
“Gak kok! Gak ngapa-ngapain! Aku males di rumah dan ke sekolah!” jawab Baidha cuek.
“Kamu harus menuntut ilmu! Ibu nyari kemana-mana lho! Kamu sendirian kesini. Jauh banget lho!” kata ibu bawel.
“Yah yah kutahu kalau menuntut ilmu itu wajib. Makanya, aku mau disekolahin di pesantren! Ngapain belajar di sana, ilmunya apa? Mau ngelakuin segalanya tanpa syariat yang syar’i?” tanya Baidha cuek.
Amie menunduk karena takut.
“Hmm... ini siapa?” tanya ibu menunjuk Amie.
“Ini orang. Dia mampir buat nanya ke aku dan memberi obrolan saja!” jawab Baidha. Gak bohong kan? Batinnya tertawa puas.
“Ya sudah! Cepat sekolah, keburu telat!” perintah ibu galak.
“Gak bawa tas!” sindir Baidha.
“Husna sudah bawakan!” kata ibu. Kak Husna mellinguk ke jendela sambil menunjukkan tas Baidha.
Aaarrgghhh... batin Baidha geram.
_____
Di mobil, Baidha mengelus tanganya karena ditarik ibu.
“Suruh siapa gak nurut sama ibu?” sindir kak Husna.
“Suruh aku!” jawab Baidha sinis.
“Iiih! Jawab yang bener gitu ih!” protes kak Husna.
“Kan bener. Aku yang nyuruh! Sekarang kutanya. Siapa yang nyuruh ibu, ayah, kamu sama kakak gak nurut sama perintah Allah?” tanya Baidha sombong.
“Apaan sih kamu tuh?” kata kak Husna membuka kerudung Baidha.
“Iiiih!” Baidha memukul tangan kak Husna setelah memakai kembali kerudungnya.
“Apaan sih. Suruh siapa pakai baju ribet segala? Mending gak usah pakai jilbab, kaos kaki, dan kerudung segala! Ribet dan susah! Panas. Dan gak bebas!” sindir kak Husna.
“Nyindir melulu! Kan Allah yang nyuruh! Rasulullah memerintahkan. Khalifah juga mensyariatkan!” kata Baidha.
“Eleh! Ribet!” sindir kak Husna kembali.
“Mending ribet dimana? Dunia atau akhirat? Kalau kayak kak Husna, kak Fisa, kak Yumi, dan ibu. Gak pakai kerudung dan jilbab karena merasa ribet! Itu lebih ribet di akhirat tahu!” nasihat Baidha.
“Baidha! Berisik!” bentak ibu dan ibu menyalakan musik di radio mobil.
Baidha mengambil headset dan memakainya. Lalu ia menghada jendela karena ibu dan kakak bungsunya malah menari.
Lagi nyetir pakai nari segala! Berisik tahu! Murottal gitu yang dinyalalain! Batin Baidha protes pada ibu.
BERSAMBUNG....
*****
Jika ada typo, sila chat di bawah. follow dan share yah:D
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar