Nsa Fanisa .A.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 17

HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 17

Hanya Sekadar Fiktif |episode 17

Kerja kelompok atau kejar kelompok

Tak lama setelah isya...

Tok! Tok! Tok! Ada seseorang mengetuk pintu.

Baidha membuka pintunya.

“Lho sendirian?” tanya Baidha pada Ryana.

“Tadi ke rumah Tari kata mamih dia, Tari lagi jaan-jalan. Lagi mau pulang...” jawab Ryana.

“Aku gak nanya cuma si Tari itu. Terus yang lain?” tanya Baidha kembali.

“Salma, Zaid, sama Farul tadi aku lihat mau ke rumahmu tadi lho! Belum datang?” tanya Ryana kembali.

“Sudah,” jawab seseorang yang tak lain adalah Zaid

“Eh, Zaid. Mana Salma sama Farul? Tadi sama kamukan?” tanya Ryana.

“Aku gak ikut mereka,” jawab Zais singkat.

“Eh tahu-tahu nanti Salma sama Farul kemana berdua!” ejek Baidha

“hehehe...” tawa Baidha dan Ryana.

“Yah tahukan kalau mereka saling suka...” kata Ryana.

“Hush udah! Jangan su’udzon dulu,” Baidha mengingatkan.

Akhirnya mereka masuk ke rumah Baidha yang besar.

“Kamu anak orang kaya yah?” tanya Ryana.

“Kayak apa? Kayak kambing? Bukan... aku anak kayak manusia,” canda Baidha.

Mereka bertiga tertawa.

“Bukan gitu ih! Maksudnya banyak harta!” kata Ryana.

“Hartaku masih sedikit. Harta ilmu, wkwkw....” jawab Baidha.

“Tauk deh!”

Setelah lima menit.

“Hallo!” kata Tari.

“Salam bukan hallo!” sindir Ryana.

“Terserah dong!” kata Tari genit.

“Iiiih genit banget sih! Kamu sama Baidha masih mending Baidha tahu!” jawab Ryana.

“Udah jangan ribut,” ujar Baidha mengingatkan.

“Aku keluar sebentar ya...” izin Zaid disambut anggukan.

“Eh aku tadi lihat Salma sama Farul ke taman lho!” kata Tari berbohong.

“Bohong! Kami aja mau kemari kok!” jawab Salma.

“Eh aku ketahuan!” ujar Tari.

“Kebiasaan tuh bohong!” kata Zaid.

“Gak usah percaya sama Tari lagi deh!” ujar Baidha.

Tak lama setelah mereka mengobrol.

“Eh Zaid gak ada disini?” tanya Baidha

“Kenapa kamu tanyain? Kamu suka sama dia?” tanya Tari kembali

“Iih bukan!” jawab Baidha.

Yah aku saja gak ikut nimbrung mereka ngobrol karena merekacampur baur. Si Farul gak tahu apa? Malah nimbrung sendirian, ada 3 perempuan pula! Eh kayaknya Zaid punya pemikiran yang sama... stop! Aku gak perlu mikirin. Kata Amie, kalau suka cukup suka, gak usah sampai nginget-nginget. Eh wait! Tadi aku bilang suka? Hadeuh... Batin Baidha.

Setelah lama ditunggu, belum pada datang semua. Akhirnya mereka duluan mengerjakan setengah tugasnya supaya yang belum hadirmengerjekan setengahnya lagi.

“Eh ini mau kerja kelompok atau kejar kelompok?” tanya Baidha.

“Hah?” mereka kebingungan.

“Kerja kelompok harusnya... tapi, karena yang hadir segini sampai ngejar-ngejar, nyari orang buat di kelompok kita, jadinya kejar kelompok....” jawab Zaid.

“Begitu?” tanya Tari.

“Iya begitu,” jawab Baidha.

“Kalian punya emikiran yang sama yah? Hehe...” kata Farul.

Setelah itu, kami mengerjakan apa adanya saja.

BERSAMBUNG....

*****

Semuanya, kemungkinan cerpen tak ada baas dendam itu ana post tahun depan waktu pulang yah...

Ceritanya belum selesai, ana buatnya kepajngan soalnya...

Afwan yah. kalau selesai sekarang ana post sekarang. kalau nggak nanti yah:)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post